BibTex Citation Data :
@article{JATP5480, author = {Mochammad Soenarno and Irma Arief and Cece Sumantri and Epi Taufik and Lilis Nuraida}, title = {Karakterisasi Plantarisin IIA-1A5 sebagai Antimikroba dan Evaluasi Aktivitas Sediaan Kering Beku Terenkapsulasi}, journal = {Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan}, volume = {9}, number = {1}, year = {2020}, keywords = {plantarisin, mikroenkapsulasi kering beku, aktivitas antimikroba, Lactobacillus plantarum IIA-1A5; plantaricin; microencapsulated freeze dried; antimicrobial activity}, abstract = { Bakteriosin adalah peptida dengan aktivitas antibakteri yang diproduksi oleh bakteri asam laktat dan digunakan sebagai pengawet alami. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa Lactobacillus plantarum IIA-1A5 memproduksi bakteriosin yang diberi nama Plantarisin IIA-1A5 pada medium pertumbuhan yang dibuat dari whey yang diperkaya skim. Untuk aplikasi sebagai pengawet alami dan untuk memperbaiki masa simpan dan aktivitas anti mikrobanya, plantarisin perlu dienkapsulasi dan dikeringbekukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkarakterisasi dan mengevaluasi aktivitas antimikroba dari sediaan plantarisin IIA-1A5 yang terpurifikasi parsial dan terenkapsulasi kering beku. Ekstraksi dan purifikasi dari bakteriosin dimulai dengan presipitasi dengan ammonium sulfat, yang diikuti dengan dialysis, dan penukar kation kromatografi. Purifikasi parsial dari plantarisin kemudian dimikroenkapsulasi dengan maltodextrin kemudian dilanjutkan dengan proses kering beku. Berdasarkan pada SDS-PAGE, fraksi protein ke-7 (F7) dari plantarisin yang dipurifikasi parsial memiliki pita tunggal dan berat molekul sekitar 9,65 kDa. Konfirmasi lebih lanjut dengan menggunakan MALDI-TOF MS, ternyata pita tunggal tersebut terdiri dari 5 peptida yang diidentifikasi berbobot molekul masing-masing sebagai berikut 5,5, 7,80, 7,96, 9,09, dan 9,27 kDa. Plantarisin kering beku memiliki aktivitas antimikroba terhadap Staphylococcus aureus tiga kali lipat dibandingkan dengan aktivitas antimikroba dari supernatan bebas sel, dan lebih tinggi dibandingkan dengan nisin, namun kurang bila dibandingkan dengan antibiotik ampisilin dan penisilin. Kesimpulannya, aktivitas antimikroba plantarisin kering beku dapat ditentukan dan lebih tinggi dibandingkan dengan nisin, ampisilin dan penisilin. Characterization of Plantarisin IIA-1A5 as Antimicrobial subtances and Evaluation of Acitivity of Freeze-dried Microencapsulated Preparation Abstract Bacteriocins are peptides with antibacterial activity produced by lactic acid bacteria and used as natural preservatives. Previous studies showed that Lactobacillus plantarum IIA-1A5 produces bacteriocin named plantaricin IIA-1A5 in the medium consisting whey enriched with skim milk. For application as food preservatives and to improve its shelf-lie and activity, plantaricin was needed to be microencapsulated and freeze dried. The objective of this research was to characterize and evaluate the activity of partially purified freeze dried microencapsulated plantaricin IIA-1A5. Characterisation of partially purified plantaricin IIA-IA5 includes the identification of active fractions and molecular weight, evaluation of activity at different stage of purification and evaluation of antimicrobial activity of freeze dried microencapsulated plantaricin IIA-IA5. Extraction and prificafication of the bacteriocins started with precipitacion with ammonium sulfate, followed by dialysis, and cation exchange chromatography. The partial purified of plantaricin was then microencapsulated in maltodextrin followed by freeze drying. Based on SDS-PAGE, the protein fraction F7 of partially purified plantaricin had a single band and molecular weight about 9.65 kDa. Further analyses using MALDI-TOF, it revealed that five peptides were identified from one single band plantaricin with molecular weight 5.5, 7.80, 7.96, 9.09, and 9.27 kDa, respectively. The freeze dried plantaricin freeze showed antimicrobial activity against Staphylococcus aureus three times stringer as compared to the activity of cell free supernatant, and was higher than nicin, but less than antibiotic ampicilin and penicilin. As concusion, the activity of freeze dried plantaricin could be determined and had a higher value than nicin, ampicilin and penicilin. }, issn = {2460-5921}, pages = {30--37} doi = {10.17728/jatp.5480}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jatp/article/view/5480} }
Refworks Citation Data :
Bakteriosin adalah peptida dengan aktivitas antibakteri yang diproduksi oleh bakteri asam laktat dan digunakan sebagai pengawet alami. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa Lactobacillus plantarum IIA-1A5 memproduksi bakteriosin yang diberi nama Plantarisin IIA-1A5 pada medium pertumbuhan yang dibuat dari whey yang diperkaya skim. Untuk aplikasi sebagai pengawet alami dan untuk memperbaiki masa simpan dan aktivitas anti mikrobanya, plantarisin perlu dienkapsulasi dan dikeringbekukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkarakterisasi dan mengevaluasi aktivitas antimikroba dari sediaan plantarisin IIA-1A5 yang terpurifikasi parsial dan terenkapsulasi kering beku. Ekstraksi dan purifikasi dari bakteriosin dimulai dengan presipitasi dengan ammonium sulfat, yang diikuti dengan dialysis, dan penukar kation kromatografi. Purifikasi parsial dari plantarisin kemudian dimikroenkapsulasi dengan maltodextrin kemudian dilanjutkan dengan proses kering beku. Berdasarkan pada SDS-PAGE, fraksi protein ke-7 (F7) dari plantarisin yang dipurifikasi parsial memiliki pita tunggal dan berat molekul sekitar 9,65 kDa. Konfirmasi lebih lanjut dengan menggunakan MALDI-TOF MS, ternyata pita tunggal tersebut terdiri dari 5 peptida yang diidentifikasi berbobot molekul masing-masing sebagai berikut 5,5, 7,80, 7,96, 9,09, dan 9,27 kDa. Plantarisin kering beku memiliki aktivitas antimikroba terhadap Staphylococcus aureus tiga kali lipat dibandingkan dengan aktivitas antimikroba dari supernatan bebas sel, dan lebih tinggi dibandingkan dengan nisin, namun kurang bila dibandingkan dengan antibiotik ampisilin dan penisilin. Kesimpulannya, aktivitas antimikroba plantarisin kering beku dapat ditentukan dan lebih tinggi dibandingkan dengan nisin, ampisilin dan penisilin.
Characterization of Plantarisin IIA-1A5 as Antimicrobial subtances and Evaluation of Acitivity of Freeze-dried Microencapsulated Preparation
Abstract
Article Metrics:
Last update:
Author dapat secara bebas menggunakan isi dari artikelnya tanpa harus ijin secara khusus kepada redaksi. Author dapat secara bebas menyampaikan artikelnya di kelas, meeting, dan dapat didistribusikan kepada pihak lain selama tidak digunakan untuk kepentingan komersial (sesuai dengan prinsip copyright JATP: CC attribution Non Commercial).
Authors pembaca dapat me-redistribusi material dengan berbagai format akan tetapi harus memberikan credit dan tidak mengubah isi serta tidak digunakan untuk kepentingan komersial.
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan adalah jurnal dengan open access system. Seluruh artikel pada jurnal ini, dapat didownload secara gratis tanpa harus registrasi terlebih dahulu.