BibTex Citation Data :
@article{JATP4569, author = {Miskiyah Miskiyah and Juniawati Juniawati and Widaningrum Widaningrum}, title = {Optimasi Pati-Alginat sebagai Bahan Pengkapsul Bakteri Probiotik terhadap Karakteristik Beads}, journal = {Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan}, volume = {9}, number = {1}, year = {2020}, keywords = {starch, alginate, encapsulating material, characteristics, beads}, abstract = { Enkapsulasi merupakan proses pembungkusan (coating) suatu bahan inti dengan menggunakan bahan pengkapsul tertentu. Pemanfaatan maltodekstrin, pati sagu, dan maizena sebagai bahan pengkapsul probiotik belum banyak dikembangkan sehingga dapat dijadikan kandidat bahan pengkapsul baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan perbandingan konsentrasi pati-alginat terbaik yang dapat digunakan untuk enkapsulasi probiotik. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan faktorial menggunakan 2 faktor, yaitu jenis bahan pengkapsul dan perbandingan konsentrasi bahan pengkapsul. Faktor jenis bahan pengkasul terdiri dari 3 taraf yaitu maltodekstrin-alginat, pati sagu-alginat, dan maizena-alginat, sedangkan faktor konsentrasi bahan pengkapsul terdiri dari 3 taraf yaitu 1:1; 1:2; dan 1:3 (b/b). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan pati-alginat secara bervariasi menghasilkan karakteristik beads dari segi rendemen, diameter beads, dan bentuk beads yang spesifik. Kesimpulannya, bahan pengkapsul probiotik yang terbaik yaitu perbandingan pati:alginat sebesar 1:3. Optimation Starch-alginate for Probiotic Bacteria Encapsulant Based on Beads Characteristic Abstract Encapsulation was known as process of coating a core material using specific materials. The use of maltodextrin, sago starch, and corn starch as a probiotic material for encapsulation has not been widely developed as new material. The aim of the study was to determine the best ratio of starch-alginate concentrations. The experimental design used was factorial design using 2 factors, namely the type of material and the ratio of the concentration. The type of material for encapsulation consisted of: maltodextrin-alginate, sago-alginate starch, and corn starch-alginate, while the concentration was 1:1, 1:2, and 1:3 (w/w). The results showed that the varioys types of materials and concentration provided specific beads characteristic, i.e. yield, beads diameter, and beads shape. As conclusion, the optimum ratio of starch-alginate as probiotic encapsulating could be determined at a ratio of 1:3. }, issn = {2460-5921}, pages = {24--29} doi = {10.17728/jatp.4569}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jatp/article/view/4569} }
Refworks Citation Data :
Enkapsulasi merupakan proses pembungkusan (coating) suatu bahan inti dengan menggunakan bahan pengkapsul tertentu. Pemanfaatan maltodekstrin, pati sagu, dan maizena sebagai bahan pengkapsul probiotik belum banyak dikembangkan sehingga dapat dijadikan kandidat bahan pengkapsul baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan perbandingan konsentrasi pati-alginat terbaik yang dapat digunakan untuk enkapsulasi probiotik. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan faktorial menggunakan 2 faktor, yaitu jenis bahan pengkapsul dan perbandingan konsentrasi bahan pengkapsul. Faktor jenis bahan pengkasul terdiri dari 3 taraf yaitu maltodekstrin-alginat, pati sagu-alginat, dan maizena-alginat, sedangkan faktor konsentrasi bahan pengkapsul terdiri dari 3 taraf yaitu 1:1; 1:2; dan 1:3 (b/b). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan pati-alginat secara bervariasi menghasilkan karakteristik beads dari segi rendemen, diameter beads, dan bentuk beads yang spesifik. Kesimpulannya, bahan pengkapsul probiotik yang terbaik yaitu perbandingan pati:alginat sebesar 1:3.
Optimation Starch-alginate for Probiotic Bacteria Encapsulant Based on Beads Characteristic
Abstract
Encapsulation was known as process of coating a core material using specific materials. The use of maltodextrin, sago starch, and corn starch as a probiotic material for encapsulation has not been widely developed as new material. The aim of the study was to determine the best ratio of starch-alginate concentrations. The experimental design used was factorial design using 2 factors, namely the type of material and the ratio of the concentration. The type of material for encapsulation consisted of: maltodextrin-alginate, sago-alginate starch, and corn starch-alginate, while the concentration was 1:1, 1:2, and 1:3 (w/w). The results showed that the varioys types of materials and concentration provided specific beads characteristic, i.e. yield, beads diameter, and beads shape. As conclusion, the optimum ratio of starch-alginate as probiotic encapsulating could be determined at a ratio of 1:3.
Article Metrics:
Last update:
Author dapat secara bebas menggunakan isi dari artikelnya tanpa harus ijin secara khusus kepada redaksi. Author dapat secara bebas menyampaikan artikelnya di kelas, meeting, dan dapat didistribusikan kepada pihak lain selama tidak digunakan untuk kepentingan komersial (sesuai dengan prinsip copyright JATP: CC attribution Non Commercial).
Authors pembaca dapat me-redistribusi material dengan berbagai format akan tetapi harus memberikan credit dan tidak mengubah isi serta tidak digunakan untuk kepentingan komersial.
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan adalah jurnal dengan open access system. Seluruh artikel pada jurnal ini, dapat didownload secara gratis tanpa harus registrasi terlebih dahulu.