BibTex Citation Data :
@article{JATP7517, author = {Feri Kusnandar and Suryani Suryani and Slamet Budijanto}, title = {Karakteristik Fungsional, Fisik dan Sensori Sereal Sarapan Jagung yang Disubstitusi Bekatul}, journal = {Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan}, volume = {9}, number = {3}, year = {2020}, keywords = {bekatul fermentasi; sereal sarapan; fungsional; mutu fisik; mutu sensori; rice bran; fermentation; breakfast cereal; functional; physical quality; sensory quality}, abstract = { Abstrak Bekatul dari hasil samping penggilingan padi memiliki komponen gizi dan non-gizi. Proses fermentasi pada bekatul diketahui dapat meningkatkan komponen fenolik dan aktivitas antioksidannya. Penelitian ini menggunakan bekatul yang difermentasi dengan kapang Rhizopus oligosporus selama 72 jam dan diformulasikan sebanyak 15, 20, dan 25% ke dalam sereal sarapan jagung. Bekatul tanpa fermentasi juga dibuat sebagai pembanding. Karakteristik fungsional yang berupa aktivitas antioksidan, kadar total fenol, serat pangan, mutu fisik yang berupa derajat pengembangan (DP), indeks penyerapan air (IPA), kelarutan air (IKA), kekerasan dan kerenyahan, serta mutu sensori sereal sarapan dianalisis dengan menggunakan rancangan acak lengkap dua faktor dan diuji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test . Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bekatul fermentasi mampu meningkatkan aktivitas antioksidan dan kadar total fenol, namun memberikan penerimaan sensori yang lebih rendah dibandingkan formula sereal sarapan yang lain. Kesimpulannya, substitusi dengan 25% bekatul tanpa fermentasi dalah yang paling disukai berdasarkan analisis warna, aroma, rasa, dan tekstur. Sereal sarapan dengan formulasi tersebut memberikan nilai DP, IPA, dan IKA yang spesifik dan memberikan tingkat kekerasan dan kerenyahan yang dapat diterima panelis, serta menunjukkan aktivitas antioksidan, kandungan total fenol dan serat pangan yang tergolong tinggi. Functional, Physical and Sensory Characteristics of Corn Breakfast Cereals Substituted by Fermented Rice Bran Abstract Rice bran as a by-product of rice mills contains a relatively high nutritious components, such as phenolic compounds. Fermentation process in rice bran may increase phenolic compounds and antioxidant activity. In this study, fermented rice bran using Rhizopus oligosporus for 72 hours were formulated into corn-based breakfast cereals at the concentration of 15, 20, and 20%. Non fermented rice brand was also used as a comparison. The functional characteristics that consisted of antioxidant activity, total phenol, and dietary fiber; physical quality, i.e. degree of expansion (DE), water absorption index (WAI), solubility index (SI), hardness and crispness; and sensory quality were analysed using a two-factor randomized experimental design followed by Duncan Multiple Range Test. As a result, fermented rice bran yielded less acceptable breakfast cereals than that of a non-fermented cereal, although the antioxidant activity and total phenol increased along the fermented rice brand. As a conclusion, substitusion with 25% non-fermented rice bran was the most accepatable in terms of color, aroma, taste and texture compared to other formulations. The formulated breakfast cereal had specified DE, WAI and SI, hardness and crispness, as well as showed high values of antioxidant activity, total phenol, and dietary fiber. }, issn = {2460-5921}, pages = {108--117} doi = {10.17728/jatp.7517}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jatp/article/view/7517} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
Bekatul dari hasil samping penggilingan padi memiliki komponen gizi dan non-gizi. Proses fermentasi pada bekatul diketahui dapat meningkatkan komponen fenolik dan aktivitas antioksidannya. Penelitian ini menggunakan bekatul yang difermentasi dengan kapang Rhizopus oligosporus selama 72 jam dan diformulasikan sebanyak 15, 20, dan 25% ke dalam sereal sarapan jagung. Bekatul tanpa fermentasi juga dibuat sebagai pembanding. Karakteristik fungsional yang berupa aktivitas antioksidan, kadar total fenol, serat pangan, mutu fisik yang berupa derajat pengembangan (DP), indeks penyerapan air (IPA), kelarutan air (IKA), kekerasan dan kerenyahan, serta mutu sensori sereal sarapan dianalisis dengan menggunakan rancangan acak lengkap dua faktor dan diuji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bekatul fermentasi mampu meningkatkan aktivitas antioksidan dan kadar total fenol, namun memberikan penerimaan sensori yang lebih rendah dibandingkan formula sereal sarapan yang lain. Kesimpulannya, substitusi dengan 25% bekatul tanpa fermentasi dalah yang paling disukai berdasarkan analisis warna, aroma, rasa, dan tekstur. Sereal sarapan dengan formulasi tersebut memberikan nilai DP, IPA, dan IKA yang spesifik dan memberikan tingkat kekerasan dan kerenyahan yang dapat diterima panelis, serta menunjukkan aktivitas antioksidan, kandungan total fenol dan serat pangan yang tergolong tinggi.
Functional, Physical and Sensory Characteristics of Corn Breakfast Cereals Substituted by Fermented Rice Bran
Abstract
Rice bran as a by-product of rice mills contains a relatively high nutritious components, such as phenolic compounds. Fermentation process in rice bran may increase phenolic compounds and antioxidant activity. In this study, fermented rice bran using Rhizopus oligosporus for 72 hours were formulated into corn-based breakfast cereals at the concentration of 15, 20, and 20%. Non fermented rice brand was also used as a comparison. The functional characteristics that consisted of antioxidant activity, total phenol, and dietary fiber; physical quality, i.e. degree of expansion (DE), water absorption index (WAI), solubility index (SI), hardness and crispness; and sensory quality were analysed using a two-factor randomized experimental design followed by Duncan Multiple Range Test. As a result, fermented rice bran yielded less acceptable breakfast cereals than that of a non-fermented cereal, although the antioxidant activity and total phenol increased along the fermented rice brand. As a conclusion, substitusion with 25% non-fermented rice bran was the most accepatable in terms of color, aroma, taste and texture compared to other formulations. The formulated breakfast cereal had specified DE, WAI and SI, hardness and crispness, as well as showed high values of antioxidant activity, total phenol, and dietary fiber.
Article Metrics:
Last update:
Author dapat secara bebas menggunakan isi dari artikelnya tanpa harus ijin secara khusus kepada redaksi. Author dapat secara bebas menyampaikan artikelnya di kelas, meeting, dan dapat didistribusikan kepada pihak lain selama tidak digunakan untuk kepentingan komersial (sesuai dengan prinsip copyright JATP: CC attribution Non Commercial).
Authors pembaca dapat me-redistribusi material dengan berbagai format akan tetapi harus memberikan credit dan tidak mengubah isi serta tidak digunakan untuk kepentingan komersial.
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan adalah jurnal dengan open access system. Seluruh artikel pada jurnal ini, dapat didownload secara gratis tanpa harus registrasi terlebih dahulu.