Jurnal pangan nasional "terakreditasi" Kemeristekdikti dari Indonesian Food Technologists® - IFT
skip to main content

Kapabilitas Proses Mesin Pengemas Produk Pangan Bubuk: Studi Kasus pada Produk Tepung Terigu

*Yoga Pratama  -  Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Lisa Harmi Susanti  -  Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisa kapabilitas proses pada mesin pengemas produk pangan bubuk dengan sampel tepung terigu dan menganalisa masalah yang terjadi apabila proses memiliki kapabilitas yang kurang baik. Sebanyak 1250 data berat bersih untuk setiap varian produk tepung terigu (varian 1000 g dan 500 g) diambil secara periodik dari produk yang dikemas dengan mesin pengemas otomatis berkecepatan 60 produk/menit. Data kemudian diolah menggunakan program Minitab 16 untuk menghitung indeks Cp dan Cpk yang menunjukkan kapabilitas proses. Indeks Cp dan Cpk untuk mesin 1000 g adalah 0,52 dan 0,47, sedangkan untuk mesin 500 g adalah 1,12 dan 0,68 dengan mengacu pada standar internal perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa proses yang dijalankan belum capable dan memungkinkan adanya penyimpangan dari batas spesifikasi yang ditentukan karena nilai indeks Cpk yang rendah yakni kurang dari 1. Apabila mengacu ke standar eksternal yang ditetapkan pemerintah, maka nilai indeks yang diperoleh lebih besar karena batas spesifikasi yang lebih longgar. Penyebab masalah yang ditampilkan dalam fishbone diagram dan alternatif langkah solusi yang ditawarkan dapat menjadi masukan produsen untuk meningkatkan kapabilitas proses dan meningkatkan kualitas produk. Studi ini dapat menjadi acuan pada proses produk pangan bubuk lain yang memiliki sistem produksi serupa.

The current case study aimed to analyze process capability of food powder packing machine using wheat flour as sample, and further, analyze the problem if the process has low capability. The total of 1250 net weight data for each 1000 g variant and 500 g variant were collected periodically from the automatic packing machine which has 60 products/minute throughput. Data was then calculated for Cp and Cpk index using Minitab 16 software to indicate the process capability. Referring to the internal standard, Cp and Cpk index for 1000 g machine were 0.52 and 0.47 respectively, whereas 1.12 and 0.68 were found for the 500 g variant. The result showed that the process is not capable and tend to produce defected product due to low Cpk value, i.e. lower than 1. However, the Cp and Cpk values were found to be higher if external standard (government standard) is used, most likely due to less strict specification limit. Possible root causes which were shown in fishbone diagram and solution alternatives could be an input for producer to increase their process capability thus improving the product quality. The study can be used as reference for other similar process involving powdered food product.

Fulltext View|Download
Keywords: kualitas; tepung; berat; kapabilitas proses; minitab

Article Metrics:

  1. Dewi, S.K. 2012. Minimasi defect produk dengan konsep six sigma. Jurnal Teknik Industri 13(1): 43–50
  2. Dobrusskin, C. 2016. On the identification of contradictions using cause effect chain analysis. Procedia CIRP 39 221–224. Elsevier B.V. DOI: 10.1016/j.procir.2016.01.192
  3. Hartono, G., Putro, T.N., Farhan, F., Fitrianingtyas, R. 2010. Analisis kinerja proses dan produk dengan pendekatan metodologi Six Sigma (DMAIC) untuk produk Teh Botol pada PT XYZ. INASEA 11(1): 58–69. Retrieved from http://journal.binus.ac.id/index.php/inasea/article/view/76
  4. Hoyle, D. 2009. ISO 9000 Quality Systems Handbook - updated for the ISO 9001:2008 standard. 6th ed. Oxford: Elsevier Ltd
  5. Hughes, H.A. 2007. Food Packaging Machinery. In Kutz, M. (Ed). Handbook of Farm, Dairy, and Food Machinery. p. 695–718. Dordrecht: Springer B. V
  6. Kiran, D.R. 2017. Chapter 18 - Process Capability. In Kiran, D. R. (Ed). Total Quality Management. p. 255–259. Butterworth-Heinemann. DOI: https://doi.org/10.1016/B978-0-12-811035-5.00018-0
  7. Kurnia, J.D., Retnaningsih, S.M., Aridinanti, L. 2013. Analisis kapabilitas proses produksi monosodium glutamat (MSG) di PT. Ajinomoto Indonesia. Jurnal Sains dan Seni Pomits 2(1): 2337–3520
  8. Ramakrishnan, B., Sandborn, P., Pecht, M. 2001. Process capability indices and product reliability. Microelectronics Reliability 41(12): 2067–2070. DOI: 10.1016/S0026-2714(01)00227-X
  9. Siregar, K., Syahputri, K. 2017. Analisis process capability dalam menentukan kemampuan proses produksi pada industri baja. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017. p. C52–55. Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya
  10. Spiring, F.A. 1997. A unifying approach to process capability indices. Journal of Quality Technology 29(1): 49
  11. Vitho, I., Ginting, E., Anizar. 2013. Aplikasi Six Sigma untuk menganalisis faktor-faktor penyebab kecacatan produk Crumb Rubber Sir 20 pada PT. XYZ. e-Jurnal Teknik Industri FT USU 3(4): 23–28
  12. Wu, C.W., Pearn, W.L., Kotz, S. 2009. An overview of theory and practice on process capability indices for quality assurance. International Journal of Production Economics 117(2): 338–359. DOI: 10.1016/j.ijpe.2008.11.008

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.