skip to main content

Analisis Risiko Gangguan Penyulang pada Sistem Distribusi dengan Metode Kuantitatif

*Rahmiza Fitri  -  Program Studi Program Profesi Insinyur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,, Indonesia
Sumardi Sumardi  -  Program Studi Program Profesi Insinyur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,, Indonesia
Abdul Syakur  -  Program Studi Program Profesi Insinyur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,, Indonesia
Received: 4 Nov 2024; Revised: 10 Dec 2024; Accepted: 13 Dec 2024; Available online: 16 Dec 2024; Published: 14 Nov 2024.

Citation Format:
Abstract

Keandalan penyulang dalam sistem distribusi sangat berperan dalam kontinuitas pasokan listrik kepada konsumen. Namun, gangguan penyulang merupakan risiko yang sering dihadapi dan dapat menyebabkan pemadaman listrik bagi masyarakat serta berpotensi menimbulkan energi yang tidak tersalur, sehingga mengakibatkan hilangnya pendapatan bagi perusahaan. Oleh karena itu, analisis dan evaluasi terhadap risiko-risiko yang mungkin terjadi sangat diperlukan sebelum dilakukan strategi mitigasi. PT PLN (Persero) Divisi Operasi Distribusi Jawa, Madura dan Bali mengelola 6 Unit Induk Distribusi dengan 9.137 penyulang dengan panjang 81.192 kms. Dengan jumlah aset yang cukup besar dan tersebar luas, risiko gangguan sangat rentan terjadi. Berdasarkan data monitoring laporan Aplikasi Pengaduan dan Keluhan terpadu (APKT) SE.004 tahun 2023 di PT PLN (Persero), jumlah kejadian gangguan penyulang tercatat sebanyak 54.785 kali dengan potensi Energi Tak Tersalur (Energy Not Sales/ENS) sebesar 79,22%. Dengan menggunakan metode analisis kuantitatif statistik hasil penelitian menunjukkan bahwa gangguan pada konduktor merupakan komponen yang paling berdampak terhadap ENS. Uji normalitas data menunjukkan bahwa distribusi probabilitas gangguan konduktor dan ENS yang terdampak adalah normal, dengan probabilitas gangguan sebesar 48% dan nilai dampak risiko sebesar 1.722 MWh. Dengan menggunakan peta risko maka hasil penilaian risiko gangguan penyulang yang disebabkan oleh konduktor berada pada tingkat risiko moderat dan berada di bawah batas toleransi, namun tetap diperlukan pengendalian yang efektif untuk mempertahankan level risiko tersebut dan memastikan pasokan listrik tetap andal.

 

Kata kunci: konduktor, ENS, analisis risiko kuantitatif, level risiko

Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. Ahadi, G. D., & Zain, N. N. L. E. (2023). Pemeriksaan Uji Kenormalan dengan Kolmogorov-Smirnov, Anderson-Darling dan Shapiro-Wilk. Eigen Mathematics Journal, 11-19
  2. Kusnadi, E. (2012, September 29).Tentang 7 New Quality Tool. [Halaman Web]. Diakses dari https://eriskusnadi.com/2012/09/29/about-7-basic-quality-tools/
  3. PT PLN (Persero) Direktorat Manajemen Risiko dan Teknologi. (2023). Buku 3 Profil Risiko Korporat 2024-2025. PT PLN (Persero)
  4. PT PLN (Persero) UID Jakarta Raya. (2020). Laporan ERM Kuamtitatif Loss Event UIDJAYA Gangguan (Dis). 2020. PT PLN (Persero)
  5. PT PLN (Persero). (2014). EDIR No.0004.E/DIR/2014 tentang Ketentuan Analisis dan Evaluasi Keandalan Penyediaan Tenaga Listrik Serta Perhitungan SAIDI-SAIFI. PT PLN (Persero)
  6. PT PLN (Persero). (2021). Perdir 0071.P-DIR-2021 tentang Pedoman Umum Manajemen Risiko Terintegrasi PLN. PT PLN (Persero)
  7. Sintia, I., Pasarella, M. D., & Nohe, D. A. (2022, May). Perbandingan Tingkat konsistensi uji distribusi normalitas pada kasus tingkat pengangguran di Jawa. In Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Statistika (Vol. 2)
  8. Vorst, C. R., Priyarsono, D. S., & Budiman, A. (2018). Manajemen risiko berbasis SNI ISO 31000. Jakarta Pusat: Badan Standardisasi Nasional

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.