BibTex Citation Data :
@article{JATP3347, author = {Bernadeta Larasati and Victoria Ananingsih and Laksmi Hartayanie and Alberta Pratiwi}, title = {Pengaruh Deep-Fat Frying terhadap Kandungan Asam Glutamat pada Bumbu Penyedap Granul Spirulina sp.}, journal = {Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan}, volume = {8}, number = {2}, year = {2019}, keywords = {Spirulina sp.; bumbu penyedap granul; asam glutamat; deep-fat frying; granules flavor enhancer; glutamic acid}, abstract = { Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh deep-fat frying terhadap kandungan asam glutamat bumbu penyedap granul Spirulina sp. yang telah diaplikasikan ke dalam adonan tepung terigu. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk menghasilkan tiga formulasi bumbu penyedap granul Spirulina sp berdasarkan kadar gula dan kadar garam bumbu 3 produk komersial. Tiga formulasi penyedap granul Spirulina sp diaplikasikan ke dalam tepung terigu yang kemudian digoreng dengan metode deep-fat frying pada suhu 140, 160, dan 180 o C hingga matang. Adonan sebelum dan sesudah penggorengan dianalisis warnanya menggunakan chromameter . Kandungan asam glutamat adonan setelah penggorengan kemudian dianalisis menggunakan L-glutamate assay kit dan diuji spektrofotometer pada panjang gelombang 492 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penggorengan menyebabkan perubahan warna pada adonan. Peningkatan suhu penggorengan dari 140 ke 180 o C menyebabkan penurunan nilai L * dari ±47 ke ±39, penurunan nilai b * dari ±26 ke ±19, serta peningkatan nilai a * dari ±8 ke ±10. Hasil penelitian juga menunjukkan peningkatan suhu penggorengan 140 ke 180 o C yang menyebabkan penurunan kandungan asam glutamat adonan bumbu penyedap granul Spirulina sp. dari ±8 menjadi ±3 mg/100g. Kesimpulannya, peningkatan suhu penggorengan menyebabkan perubahan warna dan penurunan kandungan asam glutamat pada semua formulasi bumbu penyedap yang diimplentasikan pada adonan tepung terigu. Effect of Deep-Fat Frying to The Glutamic Acid Content in Spirulina sp. Granule Flavor Enhancer Abstract This research aims to determine the effect of deep-fat frying on the content of glutamic acid in Spirulina sp. granule flavor enhancer that has been applied to the flour dough. Preliminary research was produced three formulas of Spirulina sp. granule flavor enhancer, that were formulated based on sugar and salt content on three commercial seasoning brands. Thus, three formulas were applied to wheat flour then fried with deep-fat frying method at 140, 160, and 180 o C until cooked well. The color of doughs before and after frying were analyzed using chromameter. The glutamic acid content were analyzed using L-glutamate assay kit and tested by spectrophotometer at 492 nm. As results, frying process changed the color of the dough. The increase in the frying temperature from 140 to 180 o C caused a decrease in value of L from ± 47 to ±39, value of b* from ± 26 to ±19, and increase the value of a* from ±8 to ±10. The increase in the temperature of frying from 140 to 180 o C caused a decrease in glutamic acid content of Spirulina sp. from ±8 to ±3 mg/100 g. As conclusion, increase in the frying temperature might cause a change in color and decreased content of glutamic acid in the doughs. }, issn = {2460-5921}, doi = {10.17728/jatp.3347}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jatp/article/view/3347} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh deep-fat frying terhadap kandungan asam glutamat bumbu penyedap granul Spirulina sp. yang telah diaplikasikan ke dalam adonan tepung terigu. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk menghasilkan tiga formulasi bumbu penyedap granul Spirulina sp berdasarkan kadar gula dan kadar garam bumbu 3 produk komersial. Tiga formulasi penyedap granul Spirulina sp diaplikasikan ke dalam tepung terigu yang kemudian digoreng dengan metode deep-fat frying pada suhu 140, 160, dan 180oC hingga matang. Adonan sebelum dan sesudah penggorengan dianalisis warnanya menggunakan chromameter. Kandungan asam glutamat adonan setelah penggorengan kemudian dianalisis menggunakan L-glutamate assay kit dan diuji spektrofotometer pada panjang gelombang 492 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penggorengan menyebabkan perubahan warna pada adonan. Peningkatan suhu penggorengan dari 140 ke 180oC menyebabkan penurunan nilai L* dari ±47 ke ±39, penurunan nilai b* dari ±26 ke ±19, serta peningkatan nilai a* dari ±8 ke ±10. Hasil penelitian juga menunjukkan peningkatan suhu penggorengan 140 ke 180oC yang menyebabkan penurunan kandungan asam glutamat adonan bumbu penyedap granul Spirulina sp. dari ±8 menjadi ±3 mg/100g. Kesimpulannya, peningkatan suhu penggorengan menyebabkan perubahan warna dan penurunan kandungan asam glutamat pada semua formulasi bumbu penyedap yang diimplentasikan pada adonan tepung terigu.
Effect of Deep-Fat Frying to The Glutamic Acid Content in Spirulina sp. Granule Flavor Enhancer
Abstract
This research aims to determine the effect of deep-fat frying on the content of glutamic acid in Spirulina sp. granule flavor enhancer that has been applied to the flour dough. Preliminary research was produced three formulas of Spirulina sp. granule flavor enhancer, that were formulated based on sugar and salt content on three commercial seasoning brands. Thus, three formulas were applied to wheat flour then fried with deep-fat frying method at 140, 160, and 180oC until cooked well. The color of doughs before and after frying were analyzed using chromameter. The glutamic acid content were analyzed using L-glutamate assay kit and tested by spectrophotometer at 492 nm. As results, frying process changed the color of the dough. The increase in the frying temperature from 140 to 180oC caused a decrease in value of L from ± 47 to ±39, value of b* from ± 26 to ±19, and increase the value of a* from ±8 to ±10. The increase in the temperature of frying from 140 to 180oC caused a decrease in glutamic acid content of Spirulina sp. from ±8 to ±3 mg/100 g. As conclusion, increase in the frying temperature might cause a change in color and decreased content of glutamic acid in the doughs.
Article Metrics:
Last update:
Author dapat secara bebas menggunakan isi dari artikelnya tanpa harus ijin secara khusus kepada redaksi. Author dapat secara bebas menyampaikan artikelnya di kelas, meeting, dan dapat didistribusikan kepada pihak lain selama tidak digunakan untuk kepentingan komersial (sesuai dengan prinsip copyright JATP: CC attribution Non Commercial).
Authors pembaca dapat me-redistribusi material dengan berbagai format akan tetapi harus memberikan credit dan tidak mengubah isi serta tidak digunakan untuk kepentingan komersial.
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan adalah jurnal dengan open access system. Seluruh artikel pada jurnal ini, dapat didownload secara gratis tanpa harus registrasi terlebih dahulu.