skip to main content

Manajemen Sumber Daya Dalam Percepatan Pembangunan Hunian Tetap (Huntap) Pascabencana Longsor dan Banjir di Pulau Serasan (Pulau Terluar Indonesia)

*Mohamad Handri Saputra  -  Program Studi Program Profesi Insinyur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Aries Susanty  -  Program Studi Program Profesi Insinyur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Budi Prasetyo Samadikun  -  Program Studi Program Profesi Insinyur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Received: 12 Jan 2024; Revised: 19 Feb 2024; Accepted: 23 Feb 2024; Available online: 23 Feb 2024; Published: 6 Aug 2024.

Citation Format:
Abstract

Bencana tanah longsor yang terjadi pada Maret 2023 menyebabkan kerusakan rumah warga dan korban jiwa yang terjadi di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menunjuk PT Adhi Karya sebagai kontraktor pelaksana menjalankan tugasnya untuk menangani pekerjaan tersebut untuk mempercepat penanganan bencana longsor. Menteri Basuki mengatakan, prioritas penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana longsor adalah relokasi permukiman warga. Relokasi dilakukan melalui pembangunan hunian tetap (huntap) yang lahannya disediakan oleh pemerintah daerah. Suatu proyek berupaya dengan mengarahkan sumber daya yang tersedia yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran dan harapan penting tertentu. Proyek harus terselesaikan dalam jangka waktu terbatas sesuai dengan kesepakatan. ADHI melalui Huntap dengan teknologi rumah khusus tahan gempaatau disebut Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) tersebut ditargetkan siap digunakan pada akhir Juni 2023. Hal tersebut dikarenakan RISHA menggunakan metode knock down/merangkai komponen dalam mendirikan RISHA yang relatif cepat. Rehabilitasi dan rekonstruksi pada wilayah terdampak bencana di Kepulauan Natuna tidak hanya membangun kembali rumah yang rusak, tetapi membangun permukiman baru yang lebih aman dan tangguh terhadap bencana (build back better). Relokasi bagi 100 rumah warga terdampak penting dilakukan karena berada di zona merah kerentanan tinggi terhadap bencana longsor. Maka strategi manajemen dalam mengelola sumber daya yang mencakup mobilisasi dan demobilisasi, bahan, peralatan, tenaga kerja dengan waktu pelaksanaan yang cukup menantang hanya dengan waktu 3 bulan di lokasi Pulau Serasan yang merupakan pulau terluar Indonesia dengan tetap memperhatikan biaya konstruksi bangunan yang efisien tepat mutu dan tepat waktu.

 

Kata kunci: HUNTAP Serasan, manajemen, sumber daya

Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. Jeff, Davidson. 2002. Manajemen proyek:menguasai keahlian yang anda perlukan dalam 10 menit. Yogyakarta : Andi
  2. Dipohusodo, Istimawan. 2000. Value Engineering jilid 1 - 2. Yogyakarta. Rineka cipta
  3. Soeharto, Imam. 1999. Manajemen proyek. Jakarta : Erlangga
  4. Reksohadiprodjo, Sukanto. 2001. Manajemen proyek edisi 5. Yoyakarta
  5. Andi Aziz, Alfida dan dkk. 2002. Manajemen proyek. Bandung : Widina Bhakti Persadaa Bandung
  6. Google. 2023. Kumparan News. 7 Maret 2023 Google. 2023. Mengenal Pulau Serasan di Kabupaten Natuna. [terhubung berkala]
  7. http://dinas pariwisata. Natunakab. go. id
  8. Google. 2023. Ketidaktahuan yang membunuh pulau Serasan. [terhubung berkala]. http://www.kompas.com. 13 Maret 2023
  9. Google. 2023. Longsor di pulau Serasan Natuna, bencana terpuruk sepanjang sejarah Kepri. [terhubung berkala]. http://www.kompas.com. 7 Maret 2023

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.