BibTex Citation Data :
@article{JPII19233, author = {Anang Sudarwanto and Syafrudin Syafrudin and M. Arief Budiharjo}, title = {Analisa Pergeseran Bentang untuk Menghindari Sumber Mata Air Pada Jembatan Ranowulu di Ruas Tol Manado Bitung}, journal = {Jurnal Profesi Insinyur Indonesia}, volume = {1}, number = {7}, year = {2023}, keywords = {}, abstract = { Proyek pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung Seksi II bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jalan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara. Proyek ini melibatkan pekerjaan tanah dan beton skala besar, termasuk pembangunan sejumlah jembatan signifikan. Salah satu tantangan utama proyek adalah pembangunan Jembatan Ranowulu yang melintasi sumber mata air masyarakat adat Danowudu. Untuk mengatasi permasalahan ini, perlu dilakukan kajian mendalam terkait keamanan sumber mata air dan penyesuaian desain jembatan, seperti pergeseran bentang. Pengumpulan data dilakukan dengan pengumpulan data situasi menggunakan alat total station dan drone, pengujian boring, dan pengujian geolistrik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk melindungi sumber mata air dan mengakomodasi pembangunan Jembatan Ranowulu, perlu dilakukan pergeseran pilecap sejauh 20 meter. Struktur atas jembatan akan menggunakan girder baja untuk mengurangi bobot dan memudahkan pemasangan. Alih fungsi lahan di sekitar sumber mata air merupakan ancaman terbesar yang perlu diantisipasi. Kata kunci : Jembatan Ranowulu, sumber mata air, uji boring, geolistrik }, issn = {2985-8100}, pages = {225--234} doi = {10.14710/jpii.2023.19233}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpii/article/view/19233} }
Refworks Citation Data :
Proyek pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung Seksi II bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jalan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara. Proyek ini melibatkan pekerjaan tanah dan beton skala besar, termasuk pembangunan sejumlah jembatan signifikan. Salah satu tantangan utama proyek adalah pembangunan Jembatan Ranowulu yang melintasi sumber mata air masyarakat adat Danowudu. Untuk mengatasi permasalahan ini, perlu dilakukan kajian mendalam terkait keamanan sumber mata air dan penyesuaian desain jembatan, seperti pergeseran bentang. Pengumpulan data dilakukan dengan pengumpulan data situasi menggunakan alat total station dan drone, pengujian boring, dan pengujian geolistrik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk melindungi sumber mata air dan mengakomodasi pembangunan Jembatan Ranowulu, perlu dilakukan pergeseran pilecap sejauh 20 meter. Struktur atas jembatan akan menggunakan girder baja untuk mengurangi bobot dan memudahkan pemasangan. Alih fungsi lahan di sekitar sumber mata air merupakan ancaman terbesar yang perlu diantisipasi.
Kata kunci: Jembatan Ranowulu, sumber mata air, uji boring, geolistrik
Article Metrics:
Last update:
Indexing:
Google Scholar
Garuda
Alamat Kontak:
Program Studi Program Profesi Insinyur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Gedung Dekanat Baru Lt 3. Prof. Sudarto SH Tembalang Semarang 50275
www.psppi.ft.undip.ac.id