skip to main content

Efektivitas Pemadatan Pada Konstruksi Tailing Storage Facility Proyek Tambang Emas Martabe

*Hylcia Alexandra Kimberly Wenas  -  Program Studi Program Profesi Insinyur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Agung Nugroho  -  Program Studi Program Profesi Insinyur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Sri Sumiyati  -  Program Studi Program Profesi Insinyur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Received: 24 Aug 2023; Revised: 30 Sep 2023; Accepted: 3 Oct 2023; Available online: 4 Oct 2023; Published: 14 Jul 2024.

Citation Format:
Abstract

Teknik pengelolan tailing yang digunakan tambang Martabe adalah dengan membangun bendungan limbah yaitu Tailing Storage Facility (TSF). Material yang digunakan untuk penempatan di TSF harus dipadatkan dengan kepadatan dan kadar air yang ditentukan. Variabel dari setiap pengujian dibagi menjadi 4 yang dibedakan berdasarkan ketebalan penempatan material (per 0,5 m dan 1 m) dan jumlah passing (4 dan 6 passing) pada saat pemadatan. Hasil pengujian PSD pada material yang digunakan didapatkan bahwa material yang ditempatkan tergradasi dengan baik yaitu terdapat partikel antara butir kasar dan halus. Dari pengujian DCP didapatkan bahwa jumlah pukulan pada semua metode penempatan rata-rata sudah lebih dari 2 blow tetapi hanya area penempatan material per 0,5 m dengan pemadatan 4 passing yang sesuai dengan spesifikasi TSF dikarenakan tiap kepadatan per lapisannya sudah melebihi syarat. Dari pengujian sandcone didapatkan pada metode penempatan per 0,5 m dengan pemadatan 6x passing, derajat kepadatan pada metode ini didapatkan sebesar 94,95% sehingga hampir mencapai kepadatan yang dibutuhkan yaitu 95%. Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa didapatkan bahwa ketebalan penempatan material per 0,5 m menunjukkan tingkat kepadatan yang lebih baik dibandingkan per 1 meter. Faktor yang mempengaruhi kepadatan tanah adalah kadar air dan bukan jumlah passing saat pemadatan.

 

Kata kunci: tailing storage facility, kepadatan, kadar air, pengujian PSD, pengujian DCP, sandcone

Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. ASTM. (2015). Standard Test Method for Use of the Dynamic Cone Penetrometer in Shallow Pavement Applications (ASTM D6951/D6951M- 09)
  2. Australian Government. (2016). Pengelolaan Tailing
  3. Australian Standard. (2004) Methods of Testing Soils for Engineering Purposes (AS 1289.5.3.1— 2004)
  4. Australian Standard. (2010). Standard Test Method for Use of the Dynamic Cone Penetrometer in Shallow Pavement Applications
  5. Badan Standarisasi Nasional. (1992). SNI 03-2828-1992 Tentang Metode Pengujian Kepadatan Lapangan Dengan Alat Konus Pasir
  6. Badan Standarisasi Nasional. (2008). SNI 3423:2008 Tentang Cara Uji Analisis Ukuran Butir Tanah
  7. Badan Standarisasi Nasional. (2008). SNI 1742:2008 Tentang Cara Uji Kepadatan Ringan Untuk Tanah
  8. Departemen Pekerjaan Umum. (2004). Pedoman Bendungan Limbah Tambang
  9. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. (2004). Keputusan Menteri Nomor: 360/KPTS/M/2004 Tentang Uji Mutu Konstruksi Tubuh Bendungan Tipe Urugan
  10. G resources. (2015). AMD Management Technical Manual
  11. Giovanny H, Kaseke H.O., & Freddy J. (2015). Kajian Perbedaan Kinerja Campuran Beraspal Panas Antara Jenis Lapis Tipis Aspal Beton-Lapis Aus (Hrs-Wc) Bergradasi Senjang Dengan Yang Bergradasi Semi Senjang. Jurnal Sipil Statik, 3(4), 228-234
  12. Kabupaten Tegal. (2017). Peraturan Bupati Nomor 22 tahun 2017 Tentang Kode Etik Kelompok Kerja Pengadaan Barang / Jasa
  13. Kementerian Pekerjaan Umum. (2010). Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 04/SE/M/2010 Tentang Pemberlakukan Pedoman Cara Uji California Bearing Ratio (CBR) dengan Dynamic Cone Penetrometer (DCP)
  14. Knight Piesold. (2021). Tailings Storage Facility RL360 Embankment
  15. Knight Piesold. (2019). Tailings Storage Facility Technical Specification
  16. Knight Piesold. (2017). Tailings Storage Facility Zone 3 Earthworks Construction Methodology
  17. Lengkong, P.I.L., Monintja, S., Sompie, O.B.A., & Sumampouw, J.E.R. (2013) Hubungan Nilai CBR Laboratorium dan DCP Pada Tanah Yang Dipadatkan Pada Ruas Jalan Wori– Likupang Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Sipil Statik 1 (5), 368-376
  18. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia. (2015). Peraturan Menteri 27/PRT/M/2015 Tentang Bendungan
  19. Observatory of Economic Complexity. (2022). Gold in Indonesia. Diperoleh dari: https://oec.world/en/profile/bilateral- product/gold/reporter/idn
  20. Office of Minnesota Road Research. (1996). User Guide to The Dynamic Cone Penetrometer. Minnesota: Minnesota Department of Transportation
  21. Persatuan Insinyur Indonesia. (2021). Penetapan Hasil- Hasil Sidang Khusus Majelis Kehormatan Etik (MKE) Persatuan Insinyur Indonesia
  22. Sumiati. (2011). Pengaruh Gradasi Agregat Terhadap Daya Dukung Base A. PILAR Jurnal Teknik Sipil, 6(2), 31-38
  23. Suyono S, Kensaku T. (2016). Bendungan Tipe Urugan
  24. Jakarta: Balai Pustaka
  25. Syafruddin. (2007). Hubungan Teoritis Antara Berat Isi Kering dan Kadar Air untuk Menentukan Kepadatan Relatif. Info –Teknik, 8(2), 142-150

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.