BibTex Citation Data :
@article{JATP2690, author = {Siswanto Santoso and Siti Susanti and Heni Risqiati and Agus Setiadi and Suryani Nurfadillah}, title = {Potensi Usaha Mie Bayam sebagai Diversifikasi Produk Mie Sehat}, journal = {Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan}, volume = {7}, number = {3}, year = {2018}, keywords = {business potency; noodle; spinach; BEP; ratio B/C.}, abstract = { Beberapa penelitian terdahulu berhasil membuktikan bahwa produk mi instan yang diperkaya bayam menunjukkan tingkat penerimaan panelis yang cukup baik. Namun demikian, munculnya tambahan biaya akibat fortifikasi bayam yang secara langsung dapat mengakibatkan peningkatan harga produk, belum dikaji secara jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha dari mi bayam. Penelitian diawali dengan pembuatan mi bayam (mi dengan fortifikasi ekstrak bayam). Selanjutnya semua komponen biaya terkait operasional produksi mi bayam dicatat sebagai informasi dalam melakukan analisis Break Event Point (BEP) dan B enefit per C ost Ratio ( B/C ratio ). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa harga pokok BEP produk sebesar 3 kemasan dengan rasio B/C sebesar 1,9. Dapat disimpulkan kegiatan usaha produksi mi bayam layak secara ekonomis untuk dijalankan ditinjau dari BEP dan B/C ratio . Kajian ini diharapkan dapat memberi informasi bahwa mi bayam berpotensi sebagai bisnis baru di bidang pangan fungsional khususnya diversifikasi produk olahan mi yang menyehatkan (mi fungsional). Business Potency of Spinach Noodle as a Product Diversification of Healthy Noodle Abstract Previous study successfully proved that spinach fortified instant noodle showed a fairly good panelist preference. However, the emergence of additional costs due to spinach fortification which can directly lead to an increase in product prices has not been clearly assessed. This study was aimed to get more insight the level of business feasibility on the spinach noodle. Study was initiated by spinach noodle production (spinach extract fortified noodle). Furthermore, all of production cost was documented as data source for analyzing Break Event Point (BEP) and Benefit per Cost (B/C) ratio. The result showed that the cost of BEP product was 3 pack with B/C ratio equal to 1.9. It can be concluded that business activity of the spinach noodle was feasible economically to carry out. This study was expected to provide information about potency of spinach noodle as a new business in functional food field especially diversification of healthy noodle processed products (functional noodle). ••••• }, issn = {2460-5921}, doi = {10.17728/jatp.2690}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jatp/article/view/2690} }
Refworks Citation Data :
Beberapa penelitian terdahulu berhasil membuktikan bahwa produk mi instan yang diperkaya bayam menunjukkan tingkat penerimaan panelis yang cukup baik. Namun demikian, munculnya tambahan biaya akibat fortifikasi bayam yang secara langsung dapat mengakibatkan peningkatan harga produk, belum dikaji secara jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha dari mi bayam. Penelitian diawali dengan pembuatan mi bayam (mi dengan fortifikasi ekstrak bayam). Selanjutnya semua komponen biaya terkait operasional produksi mi bayam dicatat sebagai informasi dalam melakukan analisis Break Event Point (BEP) dan Benefit per Cost Ratio (B/C ratio). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa harga pokok BEP produk sebesar 3 kemasan dengan rasio B/C sebesar 1,9. Dapat disimpulkan kegiatan usaha produksi mi bayam layak secara ekonomis untuk dijalankan ditinjau dari BEP dan B/C ratio. Kajian ini diharapkan dapat memberi informasi bahwa mi bayam berpotensi sebagai bisnis baru di bidang pangan fungsional khususnya diversifikasi produk olahan mi yang menyehatkan (mi fungsional).
Business Potency of Spinach Noodle as a Product Diversification of Healthy Noodle
Abstract
Previous study successfully proved that spinach fortified instant noodle showed a fairly good panelist preference. However, the emergence of additional costs due to spinach fortification which can directly lead to an increase in product prices has not been clearly assessed. This study was aimed to get more insight the level of business feasibility on the spinach noodle. Study was initiated by spinach noodle production (spinach extract fortified noodle). Furthermore, all of production cost was documented as data source for analyzing Break Event Point (BEP) and Benefit per Cost (B/C) ratio. The result showed that the cost of BEP product was 3 pack with B/C ratio equal to 1.9. It can be concluded that business activity of the spinach noodle was feasible economically to carry out. This study was expected to provide information about potency of spinach noodle as a new business in functional food field especially diversification of healthy noodle processed products (functional noodle).
•••••
Article Metrics:
Last update:
Author dapat secara bebas menggunakan isi dari artikelnya tanpa harus ijin secara khusus kepada redaksi. Author dapat secara bebas menyampaikan artikelnya di kelas, meeting, dan dapat didistribusikan kepada pihak lain selama tidak digunakan untuk kepentingan komersial (sesuai dengan prinsip copyright JATP: CC attribution Non Commercial).
Authors pembaca dapat me-redistribusi material dengan berbagai format akan tetapi harus memberikan credit dan tidak mengubah isi serta tidak digunakan untuk kepentingan komersial.
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan adalah jurnal dengan open access system. Seluruh artikel pada jurnal ini, dapat didownload secara gratis tanpa harus registrasi terlebih dahulu.