skip to main content

Aplikasi Metode Pengujian Disolusi Alopurinol secara Spektrofotometri UV-Visible dan Penetapan Kadar Zat Aktifnya secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi dalam Sediaan Tablet Alopurinol 100 mg di PT Indofarma Tbk

*Fina Nahdiana  -  Department of Chemical Engineering, Universitas Wahid Hasyim, Jl. Raya Gunungpati No.KM.15, Gunung Pati, Semarang 50224, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2024 Indonesia Journal of Halal under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Alopurinol, juga dikenal sebagai 1H-Pirazol [3,4-d] pirimidin–4–ol, adalah obat yang umumnya digunakan dalam pengobatan hiperurisemia dan gout. Fungsinya adalah untuk mengurangi tingkat asam urat dalam darah. Penting untuk memeriksa kadar zat aktif dan efektivitas suatu sediaan obat untuk memastikan kualitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan profil disolusi dan kadar zat aktif alopurinol dalam sediaan tablet alopurinol 100 mg di PT Indofarma Tbk, dan juga untuk mengevaluasi kepatuhan profil disolusi dan kadar zat aktif terhadap standar Farmakope Indonesia. Penelitian menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) merek Hitachi L-7000 series dan merek Agilent 1260 Infinity, Column L1 Mightysil RP C18 (4 mm Í 30 cm) 5 μm, dissolution tester merek Hanson SR-08 dan spektrofotometer UV-Visible merek Shimadzu UV-1800. Metode yang digunakan merupakan metote disolusi dan penetapan kadar rutin alopurinol PT Indofarma Tbk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil disolusi dalam sediaan sebesar 91,83%-110,36% dan kadar alopurinol dalam sediaan tablet sebesar 98,68%-101,34%, sesuai Farmakope Indonesia Edisi VI, profil disolusi tidak kurang dari 80% dan kadar alopurinol tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110%.

Kata Kunci: disolusi, kadar, alopurinol, tablet, KCKT

Fulltext View|Download
Keywords: disolusi, kadar, alopurinol, tablet, KCKT

Article Metrics:

  1. Ansel, H. C. (2008). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Diterjemahkan oleh Farid Ibrahim. Universitas Indonesia Press. Jakarta
  2. Ardyani, T. (2012). Adsorpsi Zat Warna Methyl Red Menggunakan Pasir Vulkanik Gunung Merapi. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta
  3. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. (2019). Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta
  4. Banne, Y., Ulaen, S. P., & Lombeng, F. (2012). Uji kekerasan, keregasan, dan waktu hancur beberapa tablet ranitidin. JURNAL ILMIAH FARMASI (JIF), 3(2), 74-78
  5. Dewi, R. K. (2014). Validasi Metode Analisis Alopurinol dalam Tablet secara Spektrofotometri dan Jamu secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Fase Terbalik serta Aplikasinya. Skripsi. Fakultas Farmasi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta
  6. Emelia, V. (2015). Optimasi Penetapan Kadar p-Phenylenediamine (PPD) dan Uji Kesesuaian Sistem Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) (Doctoral dissertation, Tesis)
  7. Ernawati, E., & Susanti, H. (2014). Penghambatan aktivitas xanthine oxidase oleh ekstrak etanol sarang semut (Myrmecodia tuberosa (non Jack) Bl.) secara in vitro. Pharmaciana, 4(1), 15-22
  8. Fadilah, F. (2016). Uji Disolusi Kapsul Kloramfenikol Spektrofotometri UV-Visible yang Diproduksi oleh PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant. Karya Ilmiah. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sumatera Utara. Medan
  9. Fudholi, A. (2013). Disolusi dan Pelepasan Obat In Vitro. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
  10. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Farmakope Indonesia. Edisi VI. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta
  11. Kramer, J. (2009). Establishing a Relationship between Disintegration and Dissolution. Phast. www.yumpu.com/en/document/read/108800/establishing-a-relationship-between-disintegration-and-dissolution [diakses pada tanggal 25 Juni 2021]
  12. Maharani, I. R. (2017). Uji Disolusi Terbanding Tablet Floating Metformin HCl. Tesis. Fakultas Farmasi. Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Purwokerto
  13. Moffat, A. C., Osselton, M. D., Widdop, B., & Watts, J. (2011). Clarke's analysis of drugs and poisons (Vol. 3, p. 533). London: Pharmaceutical press
  14. Nuryati, N. (2017). Farmakologi, Cetakan Ke-1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta
  15. Riyanto, R. (2014). Validasi & Verifikasi Metode Uji. Deepublish. Yogyakarta
  16. Rusnaeni, R. & Simaremare, E. S. (2019). Uji Perbandingan Penetapan Kadar Sediaan Tablet Alopurinol 300 mg Generik dengan Nama Dagang Beredar di Distrik Sentani, Jayapura. Jurnal Biologi Papua. 11(1):51-55
  17. Siregar, C. J. P. & Wikarsa. S. (2010). Teknologi Farmasi Sediaan Tablet : Dasar-dasar Praktis. Jakarta
  18. Susanti, M. & Dachriyanus, D. (2017). Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Carano Pustaka Universitas Andalas. Padang
  19. The United States Pharmacopeia. (2016). The United States Pharmacopeia, USP 39. United States. Pharmacopeial Convention. hal 2380
  20. Watson, D. G. (2012). Pharmaceutical Analysis : A Textbook for Pharmacy Students and Pharmaceutical Analysis. Edisi Ketiga. Elseveir Chuchill Livingstone. New York

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.