skip to main content

Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan Metode Hazard Analysis

*Ifa Agustin Maharani  -  Program Studi Program Profesi Insinyur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Bobby Rio Indriyantho  -  Program Studi Program Profesi Insinyur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Sumardi Sumardi  -  Program Studi Program Profesi Insinyur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Received: 20 May 2024; Revised: 10 Jun 2024; Accepted: 12 Jun 2024; Available online: 15 Jun 2024; Published: 26 Aug 2024.

Citation Format:
Abstract

Penelitian kali ini bertujuan untuk mengevaluasi ancaman yang berhubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada pembangunan Gedung Teknik Informatika Politeknik Negeri Cilacap. Motivasi penelitian ini adalah besarnya bahaya kecelakaan kerja berakibat pada menghambat penyelesaian proyek konstruksi. Sehingga, adanya manajemen risiko K3 yang efisien penting dalam menjamin keselamatan dan kesejahteraan tenaga kerja. Metodologi HIRADC (Hazard Identification, Risk Assesment, and Determination of Controls) diterapkan dalam penelitian. Hal ini mencakup identifikasi potensi bahaya, penerapan pengendalian risiko, seperti kebijakan K3, pelatihan, audit rutin, dan alat pelindung diri (APD), serta pelaksanaan penilaian risiko menggunakan matriks evaluasi. Hasilnya menunjukkan bahwa 26 risiko diidentifikasi dan dikategorikan berdasarkan sumber daya berikut: personel, keuangan, material, dan metodologi kerja. Analisis risiko menunjukkan bahwa risiko pekerja terjatuh dari ketinggian tergolong ekstrim, tidak adanya kebijakan K3 tergolong tinggi, risiko pekerja tertimpa material tergolong sedang, dan risiko tersandung pada benda, kuku tergolong rendah, selain itu penerapan kebijakan K3 yang efektif, pemberian pelatihan secara berkala, pelaksanaan audit berkala, penggunaan alat pelindung diri (APD), serta kepatuhan pada Standar Operasional Prosedur (SOP) dapat meningkatkan manajemen risiko K3. Penting juga dalam menggunakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan (SMK3L) serta kode etik untuk mengurangi risiko kecelakaan dan menjamin keselamatan dan kesejahteraan karyawan.

 

Kata kunci: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), manajemen risiko, proyek konstruksi

Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. AS/NZS 4360. 1999. Risk Management Guidelines. Sydney: Strathfield NSW 2135
  2. AS/NZS 4360. 2004. Risk Management Guidelines. Sidney: Strathfield NSW 2135
  3. Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Erlangga
  4. Dharma. A. A. Bayu., Putera. I Gusti. A. A., & Parami. A. A. Diah. (2017). Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Proyek. Pembangunan Jambuluwuk Hotel & Resort Petitenget. Jurnal Spektran, 5
  5. Gunawan, F, A,. Lestari, F., Subekti, A., & Somad, I. 2016. Manajemen Keselamatan Operasi. Bandung: PT. Gramedia Pustaka Utama
  6. Hakim, F. K. 2018. Analisis Risiko Kecelakaan Kerja pada Produksi Linggis dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) (Studi Kasus di UD Tanjung Abadi Kabupaten Jombang). Skripsi. Universitas Jember
  7. International, Labour, & Organization. (2013). Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sarana untuk Produktivitas. International Labour Organization. https://doi.org/10.1016/j.cll.2012.10.002 (diakses pada 21 Juni 2024)
  8. Koesyanto, H. 2016. Dasar-dasar Kesehatan Dan Keselamatan Kerja. Semarang: Universitas Negeri Semarang
  9. Lestari, T., & Trisyulianti, E. (2009). Hubungan Keselamatan dan Kesehatan (K3) dengan Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus: Bagian Pengolahan PTPN VIII Gunung Mas, Bogor). Jurnal Manajemen, 1(1)
  10. Mathis dan Jackson, 2015, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi kelima, Yogyakarta
  11. Mok et al., 1996, Manfaat penerapan manajamen risiko
  12. OHSAS 18002. 2008. Persyaratan Sistem Manajemen K3. OHSAS Project Group
  13. Ramli, S. 2010. Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001. Jakarta: PT. Dian Rakyat
  14. Restuputri, D. P., & Sari, R. P. (2015). Analisis Kecelakaan Kerja dengan Menggunakan Metode Hazard and Operability Study (HAZOP). Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 14(1): 24-35
  15. Ridley, J. (2008). Kesehatan dan Keselamatan Kerja(Ikhtisar) (Edisi ke-3). Erlangga
  16. Siahaan, H. (2009). Manajemen Risiko pada Perusahaan dan Birokrasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
  17. Soeharto, Iman. 1999. Manajemen Proyek: Dari Konseptual Sampai Operasional, Jilid 1. Jakarta: Erlangga
  18. Spurlock, B. S. 2018. Physical Hazards of The Workplace. Boca Raton: CRC Press
  19. Sugandi, Didi. 2003. Keselamatan kerja dan Pencegahan Kecelakaan Kerja dalam Hiperkes dan Keselamatan Kerja Bunga Rampai Hiperkes & KK Edisi Kedua. Semarang: Universitas DIponegoro
  20. Swasto, Bambang. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang: UB Press
  21. Tarwaka. 2012. Dasar-dasar Keselamatan Kerja Serta Pencegahan Kecelakaan di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan Press
  22. Wardhana, Rico Tri (2015). Analisis Risiko Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Metode Hazard Analysis (Studi Kasus pada proyek Pembangunan Gedung Marvel City Surabaya)
  23. Webb, P. 1994. Health Promotion and Patient Education. Chapma & Hall. London UK

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.