skip to main content

Konstruksi Pembangunan Jaringan Irigasi Studi Kasus Peningkatan Jaringan Irigasi DI Serayu Sistem Saluran Induk Sumpiuh

*Setyo Susmono  -  Program Studi Program Profesi Insinyur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
Suseno Darsono  -  Program Studi Program Profesi Insinyur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
Haryono Setyo Huboyo  -  Program Studi Program Profesi Insinyur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
Received: 19 Feb 2023; Revised: 19 Mar 2023; Accepted: 30 Mar 2023; Available online: 10 Apr 2023; Published: 6 Jul 2023.

Citation Format:
Abstract

Kebutuhan irigasi akan sangat mendukung rantai produksi tanaman dari mulai tumbuh sampai berproduksinya tanaman. Peningkatan Jaringan Irigasi adalah kegiatan perbaikan jaringan irigasi dengan mempertimbangkan perubahan kondisi lingkungan daerah irigasi guna meningkatkan fungsi dan pelayanan irigasi Ada 2 saluran induk yang ditingkatkan pada Proyek Peningkatan Jaringan Irigasi DI. Serayu Sistem SI. Sumpiuh yaitu Saluran Induk sepanjang 28.15 Km, Saluran Sekunder sepanjang 64.63 Km. Saluran Tersier sepanjang 18.91 Km. Penelitian Karya Ilmiah ini membahas tentang bagaimana metode konstruksi yang tepat menyesuaikan kondisi lapangan. Metode pekerjaan yang digunakan adalah Pemasangan Panel Beton Precast (PBP), Pemasangan Panel Precast Fc’ 19.3 Mpa, Pelaksanaan U-ditch insitu Fc’ 14.5 Mpa dan Pemasangan U-ditch dengan troli langsir. Pemasalahan teknis pada proyek ini adalah keterbatasan lahan kerja Saluran Sekunder Nusalangse HM 13+20 sampai dengan HM 19+00. Keterbatasan ini menyebabkan tidak mungkin mendatangkan alat Hub Crane. Mengatasi permasalahan tersebut, lahir inovasi metode troli langsir. Hasil penelitian diketahui Troli langsir merupakan inovasi yang menjadi solusi atas permasalahan teknis yang ada di lapangan. Pada aspek teknik, aspek sosial dan aspek keuangan, inovasi troli langsir ini merupakan pemilihan yang paling tepat. Keunggulan inovasi troli langsir adalah memiliki harga satuan yang lebih ekonomis dari pada menggunakan alat Hub Crane dengan efisiensi sebesar 15.75 %. Proyek Peningkatan Jaringan Irigasi DI. Serayu Sistem SI. Sumpiuh memiliki kendala dan masalah tersendiri yang berbeda dengan proyek lainnya yang sejenis.

 

Kata kunci: Jaringan Irigasi, Troli Langsir, Inovasi

 

ABSTRACT

 

The water need for irrigation is very supportive of crop production chain from growing to producing crops. The improvement of irrigation network is the improvement of irrigation network by considering changes in environmental conditions of irrigation area to improve function and irrigation services. There are two upgraded master channels on the Irrigation Network Improvement project. Serayu system SI. Sumpiuh is a 28.15 Km long line, secondary channel for 64.63 Km. Tertiary channels of 18.91 Km. The scientific research work discusses how the proper construction methods adjust the condition of the field. The working method used is Precast concrete Panel installation (PBP), Installation Precast Panel Fc' 19.3 Mpa, U-ditch insitu implementation Fc ' 14.5 Mpa and U-ditch installation with curtain trolley. Technical allergy to this project is a limitation of the working Land of secondary Nusalangse channel HM 13 + 20 up to HM 19 + 00. This limitation causes it impossible to bring the tool Hub Crane. Addressing the problem, was born the method of curtain trolley. The research results of the curtain trolley is an innovation that is the solution to the technical problems that exist in the field. In the aspect of engineering, social aspects and financial aspects, this curtain trolley innovation is the most appropriate choice. The advantage of the curtain trolley innovation is to have a unit price that is more economical than using the Hub Crane tool with an efficiency of 15.75%. Irrigation Network Improvement Project Serayu system SI. Sumpiuh has its own constraints and problems that differ from other similar projects.

 

Keywords: Irrigation Network, Curtain Trolley, Innovation

Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. Abrarinef, O. 2019. Evaluasi Jaringan Irigasi Sekunder Daerah Irigasi Koto Kandis Kabupaten Pesisir Selatan. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor
  2. Badan Penelitian dan Pengembangan, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kerjasama Japan International Coorperation Agency (JICA). Desember 2005. Modul Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif Edisi ke-3
  3. Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. 2019. Modul Pengenalan Sistem Irigasi. Bimbingan Teknik Pengembangan Tata Guna Air Dalam Rangka Pelatihan Teknis Instruktur PTGA. Jakarta
  4. Pemerintah Indonesia. 2001. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2001 Tentang Irigasi. Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 143. Sekretariat Negara. Jakarta
  5. Pemerintah Indonesia. 2013. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 37/KPTS/M/2013 Tentang Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Serayu Bogowonto. Menteri Pekerjaan Umum. Jakarta
  6. Pratama, W. A. 2016. Evaluasi Jaringan Irigasi Saluran Sedayu Selatan di Daerah Irigasi Mataram (Evaluation of South Sedayu Irrigation Network at Mataram Irrigation Area). Tugas Akhir. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta
  7. Samino. 2018. Studi Efisiensi Saluran Irigasi Primer pada Daerah Irigasi Bendung Gerak Serayu Banyumas. Tesis. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.