skip to main content

PENGARUH PERENDAMAN LARUTAN CUKA (ASAM ASETAT) DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA TERHADAP RESIDU FORMALIN PADA UDANG VANAME (LITOPENAEUS VANNAMEI)

*Nur Ikhsan Maulidani  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Fronthea Swastawati  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Slamet Suharto  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright 2020 Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan

Citation Format:
Abstract
Udang merupakan komoditas utama bagi perikanan Indonesia. Pendeknya daya simpan udang dan mudahnya udang mengalami penurunan mutu menyebabkan beberapa oknum menggunakan formalin untuk mengawetkan udang dengan cara ilegal. Formalin dapat direduksi dengan menggunakan asam, salah satunya adalah asam asetat. Penggunaan asam asetat diharapkan dapat mengurangi konsentrasi formalin pada udang vaname. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi asam asetat dan konsentrasi asam asetat yang paling efektif untuk mengurangi residu formalin pada udang vaname. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratories dengan percobaan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan tiga kali ulangan dengan faktor utama yaitu konsentrasi larutan asam asetat 6%, 8% dan 10%. Sampel udang vaname direndam dalam formalin 0,5% selama 60 menit, kemudian sampel direndam ke dalam larutan cuka dengan konsentrasi 6%, 8%, 10% serta kontrol tanpa perendaman asam asetat selama 60 menit. Parameter pengujian yang dilakukan adalah uji kuantitatif formalin, TVBN, pH, kadar air, dan organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa udang vaname yang direndam dengan larutan cuka asam asetat 10% berpengaruh nyata terhadap nilai kuantitas formalin, TVBN, pH, kadar air, dan organoleptik dengan hasil kuantitas formalin (0,02±0,00), TVBN (13,74±1), pH (5,49±0,04), kadar air (80,08±0,2), dan organoleptik (kenampakan 7,30±0,46, bau 7,37±0,55, tekstur 7,33±0,47). Perendaman larutan cuka asam asetat 10% lebih efektif untuk menurunkan residu formalin pada udang vaname.
Fulltext View|Download
Keywords: Formaldehyde, larutan cuka (asam asetat), udang vaname
Funding: Universitas Diponegoro

Article Metrics:

  1. Azizah, L. A. 2015. Analisis Kemunduran Mutu Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Secara Kimiawi dan Mikrobiologis. Skripsi. Departemen Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, 1-53
  2. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). 2012. Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pengawet. BPOM RI. Jakarta
  3. Badan Standarisasi Nasional. 1998. Standarisasi Nasional Indonesia No. 06- 48241-1998: Persyaratan Residu Chlorine pada Air Minum
  4. Botutihe, F. 2016. Penilaian Mutu Organoleptik dan pH Ikan Roa (Hemirhampus sp.) sebagai Bahan Baku Ikan Asap (Studi Kasus UKM ikan Roa Asap Desa Bangga, Kecamatan Paguyaman Pantai). Jurnal Agropolitan, 3(3): 27-31
  5. Goncalves A.A, dan G. Junior. 2009. The Effect of Glaze Uptake on Storage Quality Of Frozen Shrimp. Journal of Food Engineering, 90: 285-290
  6. Hakim, M. L., Hartanto, R., dan Nurhartadi, E. 2016. Pengaruh Penggunaan Asam Asetat dan edible coating ekstrak bawang putih terhadap kualitas fillet ikan nila (Orechromis niloticus) selama penyimpanan suhu dingin. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, 9(1):25-35
  7. Handayani, R., dan Aminah, S. 2011. Variasi Substitusi Rumput Laut Terhadap Kadar Serat dan Mutu Organoleptik Cake Rumput Laut (Eucheuma cottonii). Jurnal Pangan dan Gizi, 2(3):64-72
  8. Hariyadi, Purwiyatno dan Dewayanti, R. 2009. Memproduksi Pangan yang Aman. Jakarta: Dian Rakyat. Jengel, E. N., Sondakh, E. H. B., Ratulangi, F. S., dan Palar, C. K. M. 2016. Pengaruh lama Perendaman menggunakan cuka saguer terhadap peningatan kualitas fisik daging entog (Chairina moschata). Jurnal Zootek, 6(1):105-112
  9. Karnila, R., Suparmi, dan Romaida, M. 2006. Kajian Sifat Mutu Udang Galah (Macrobrachium Rosenbergii) Segar pada Penyimpanan Suhu Kamar. Jurnal Berkala Perikanan Terubuk, 33(2): 121-125
  10. Kartikasari, L., Nurhayati, A. W. P. D., Setiawan, E., Hayati, D., Ashuri, N. M., Saadah, N. N., Muzaki, F. K., dan Desmawati, I. 2017. Bioaktivitas Ekstrak Batang Xylocarpus Granatum Sebagai Anti Black Spot Alternatif pada Litopenaeus Vannamei Pasca Panen. Jurnal Tropical Biodiversifikasi Biotech, 2 : 16-20
  11. Lintha, M. 2008. Metode Pengurangan Kadar Formalin pada Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis). Jurnal Warta Wiptek, 1(1): 1-15
  12. Muchtadi, T. R., Sugiyono, dan Fitriyono, A. 2011. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Penerbit Alfabeta. Bandung. Mursida. 2015. Analisa Mutu Chitosan dari Limbah Kulit Udang Windu (Penaus monodon) sebagai Bahan Pengawet. Jurnal Galung Tropika, 4(1): 7-18
  13. Ngginak J., Semangun, Mangimbulude, dan Rondonuwu. 2009. Komponen Senyawa Aktif pada Udang dan Aplikasinya. Jurnal sains Medika, 5(2):128-145
  14. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Novitasari, A. E dan Rizki. 2016. Pengaruh Penambahan Konsentrasi Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia s.) Terhadap Penurunan Kadar Formalin pada Udang Vanami (Litopenaeus vannamei) dengan Spektrofotometri visible. Jurnal Sains, 6(11): 7-14
  15. Puspasari, G. dan Hadijanto. 2014. Uji kualitatif formalin pada tahu kuning di pasar Kota Bandung. Jurnal Kedokteran, 2(3): 1-7
  16. Setyowati, L., Purwanto, E dan Nurmala. 2020. Uji kuantitatif kadar formalin pada ikan segar dan ikan pindang di TPI Tulungagung. Jurnal Keperawatan, 11(1): 56-63
  17. Wahyuningtyas, D. T., dan Widjarnarko, S. B. 2015. Pengaruh Jenis Pelarut dan Lama Ekstraksi Terhadap Ekstrak Karotenoid Labu Kuning dengan Metode Gelombang Ultrasonik. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 4(1): 390-401
  18. Zhao. J., Huang. R. G., Zhang. N. M., Chen. W. W., Jiang. X. J. 2011. Amino Acid Composition, Molecular Weight Distribution and Antioxidant Stability of Shrimp Processing. American Journal of Food Technology, 643-645
  19. Zulfahmi. 2010. Pemanfaatan Limbah Kulit Udang Sebagai Bahan Anti Rayap (BioTermitisida) Pada Bangunan Berbahan Kayu. Skripsi. UNS. Surakarta

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.