skip to main content

PENGARUH RASIO TEPUNG UDANG REBON (Acetes sp.) DAN TEPUNG TAPIOKA TERHADAP KARAKTERISTIK SENSORI, FISIK DAN KIMIA KERUPUK

*Firman Multazam  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Retno Ayu Kurniasih  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Apri Dwi Anggo  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright 2023 Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Pengawetan udang rebon dapat diolah menjadi berbagai produk pangan seperti abon, kerupuk udang, dan tepung udang. Kerupuk udang mempunyai beberapa kualitas bergantung pada komposisi banyaknya udang yang terkandung dalam kerupuk. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perbandingan tepung udang rebon dan tepung tapioka terhadap karakteristik sensori, fisik dan kimia kerupuk udang serta mengetahui formulasi terbaik pada pembuatan kerupuk udang rebon. Desain percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan rasio tepung udang rebon dan tepung tapioka, yaitu 0:7, 1:6, 2:5, 3:4 dan 4:3 dengan tiga kali ulangan. Parameter uji meliputi sensori, kerenyahan, daya kemekaran linier, kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein dan kadar karbohidrat. Data nonparametrik dianalisis dengan Kruskal-Wallis dan uji lanjut Mann-Whitney. Data parametrik dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut Tukey HSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak tepung udang rebon dan semakin sedikit tepung tapioka yang digunakan menyebabkan peningkatan nilai kadar abu, kadar lemak, kadar protein dan penurunan nilai sensori, kerenyahan, daya kemekaran, kadar air, kadar karbohidrat pada kerupuk udang rebon. Rasio tepung udang rebon dan tepung tapioka yang terbaik adalah 1:6 berdasarkan nilai sensori tertinggi, yaitu 8,07<<8,28. Kerupuk yang dihasilkan dalam penelitian ini memiliki nilai kerenyahan 787,21 s.d. 1188,70 gf, daya kemekaran linier 39.73 s.d. 319.29%, kadar air 9,93 s.d. 11,27 %, kadar abu 4,04 s.d. 12,47%, kadar lemak 0,39 s.d. 1,30 %, kadar protein 0,41 s.d. 37,10%, dan kadar karbohidrat 43,59 s.d. 84,55. Komparasi dengan kerupuk udang menurut SNI No. (8272:2016) bahwa kerupuk udang rebon termasuk grade I dengan kadar protein yaitu 8,03-32,98%.

Fulltext View|Download
Keywords: Daya Kemekaran Linier; Kerenyahan; Kerupuk; Proksimat; Udang Rebon (Acetes sp.)
Funding: Universitas Diponegoro

Article Metrics:

  1. [AOAC] Association of Official Analytical Chemyst. 2005. Official Method of Analysis of The Association of Official Analytical of Chemist. Arlington, Virginia, USA: Association of Official Analytical Chemist, Inc
  2. Ariansyah, K. A., Yulianti, K. dan Hanggita, R. J. S. 2012. Analisis kandungan logam berat (Pb, Hg, Cu dan As) pada kerupuk kemplang Di Desa Tebing Gerinting Utara Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir. Fishtech, 1(1), 69-77
  3. Badan Standarisasi Nasional. 2018. Standar Nasional Indonesia (SNI). 8646-2018. Kerupuk Ikan, Udang dan Moluska Siap Makan. Jakarta
  4. Badan Standarisasi Nasional. 2016. Standar Nasional Indonesia (SNI). 8272-2016. Kerupuk Ikan, Udang dan Moluska Siap Makan. Jakarta
  5. Badan Standarisasi Nasional. 2006. Standar Nasional Indonesia (SNI). No. 01-2354.3-2006 Cara Uji Kimia-Bagian 3: Penentuan Kadar Lemak Total pada Produk Perikanan. Dewan Standarisasi Indonesia. Jakarta
  6. Badan Standarisasi Nasional. 2006. Standar Nasional Indonesia (SNI). No. 01-2354.2-2006. Cara Uji Kimia-Bagian 2: Penentuan Kadar Air pada Produk Perikanan. Dewan Standarisasi Indonesia. Jakarta
  7. Badan Standarisasi Nasional. 2006. Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 01-2354.4-2006 Cara Uji Kimia-Bagian 4: Penentuan Kadar Protein dengan Metode Total Nitrogen pada Produk Perikanan. Jakarta
  8. Fatty, A. R. 2012. Pengaruh Penambahan Udang Rebon Terhadap Kandungan Gizi dan Hasil Uji Hedonik pada Bola-Bola Tempe [Skripsi]. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Jakarta
  9. Gobel, R. V., Naiu, A. S. dan Yusuf, N. 2016. Formulasi cookies udang rebon. Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan, 3(4), 107-112
  10. Hidayatullah, M. S., Pusporini, P. dan Andesta, D. 2021. Peningkatan kualitas produk kerupuk dengan menggunakan pendekatan metode taguchi di Sentra Produksi Kerupuk Ikan Desa Srowo. Jurnal Sistem dan Teknik Industri, 1 (3), 407-419
  11. Hustiany, R. 2005. Karakteristik produk olahan kerupuk dan surimi dari daging ikan patin (Pangasius sutchi) hasil budidaya sebagai sumber protein hewani. Media Gizi dan Keluarga, 29 (2): 66-74
  12. Jamaluddin, P. 2018. Pengolahan Aneka Kerupuk dan Keripik Bahan Pangan. Badan Peneliti Universitas Negeri Makassar, Makassar
  13. Karjo, S. K., Suseno, T. I. P. dan Utomo, A. R. 2015. Pengaruh proporsi beras dan maizena terhadap sifat fisikokimia dan organoleptik kerupuk puli. Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi, 14(1), 1-9
  14. Keer, U., Alim, H., Xavier, M. and Balange, A. K. 2018. Quality changes during ice storage of acetes species. International Journal of Current Microbiology and Applied Sciences, 7(1), 2063-2071
  15. Mahfuz, H., Herpandi dan Baehaki, A. 2017. Analisis kimia dan sensoris kerupuk ikan yang dikeringkan dengan pengering efek rumah kaca (ERK). Jurnal Teknologi Hasil Perikanan, 1(6), 39-46
  16. Mandriali, B., Pato, U. dan Johan, V. S. 2016. Penambahan tepung daun singkong dalam pembuatan kerupuk sagu. Jom Faperta, 2(3), 1-12
  17. Murniyati, A. S. dan Sunarman, D. 2000. Pendinginan, Pembekuan dan Pengawetan Ikan. Kanisius, Yogyakarta
  18. Nurnalis. 2003. Pengaruh Penambahan Antioksidan terhadap Mutu Simpan Tepung Cincaluk [Skripsi]. Faperika Unri, Universitas Riau, Pekanbaru
  19. Permana, A. J., Liviawaty, E. dan Iskandar. 2012. Fortifikasi tepung cangkang udang sebagai sumber kalsium terhadap tingkat kesukaan cone es krim. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 4(3), 29-39
  20. Rianti, E., Suparmi dan Sumarto. 2019. Fortifikasi Konsentrasi Protein Udang Rebon (Mysis relicta) pada pengolahan Kerupuk Atom Terhadap Penerimaan Konsumen. Jurusan teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau, Pekanbaru
  21. Rusman, A. A. R., Kadirman dan Caronge, M. W. 2016. Pengembangan produk kerupuk udang melalui substitusi tepung ubi jalar ungu (Ipomoea Batatas Lam) dengan variasi lama penggorengan. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 1(2), 135-148
  22. Sari, S. D., Dali, F. A. dan Harmain, R. M. 2017. Karakteristik organoleptik stik alga laut Kappaphycus alvarezii fortifikasi tepung udang rebon (Mysis sp.) selama penyimpanan dalam kemasan polipropilen. Jurnal Entropi, 1(12), 33-38
  23. Sari, Y. R., Haryati, S. dan Putri, A. S. 2016. Komposisi Nasi dan Udang Rebon (Mysis relicta) Terhadap Sifat Fisiko-Kimia dan Organoleptik pada Kerupuk Gender. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Semarang, Semarang
  24. Setiyorini, E. I. dan Hadi, S. 2013. Pengaruh penambahan udang rebon dan jamur tiram terhadap hasil jadi kerupuk udang rebon. E-Jurnal Boga, 1(2), 44-50
  25. Soediaoetomo, A. J. 2004. Ilmu Gizi dan Profesi untuk Mahasiswa. Jakarta: Dian Rakyat
  26. Sovyani, A., Kandou, J. E. A. dan Sumual, M. F. 2019. Pengaruh penambahan tepung tapioka dalam pembuatan biskuit berbahan tepung ubi banggai (Dioscorea alata L.). Jurnal Teknologi Pertanian, 2(10), 73-84
  27. Sugiyono, E. Mariana dan Yulianto, A. 2013. Pembuatan crackers jagung dan pendugaan umur simpannya dengan pendekatan kadar air kritis. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 2(24), 129-137
  28. Suparmi, Sumarto, Sari, N. I. dan Hidayat, T. 2021. Pengaruh kombinasi tepung sagu dan tepung udang rebon terhadap karakteristik kimia dan organoleptik makaroni. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 2(24), 218-226
  29. Suryaningrum, T. D., Ikasari, D., Supriyadi, Mulya, I. dan Purnomo, A. H. 2016. karakteristik kerupuk panggang ikan lele (Clarias gariepinus) dari beberapa perbandingan daging ikan dan tepung tapioka. JPB Kelautan dan Perikanan., 1(11): 25-40
  30. Syahrin, A., Mahyudin, I. dan Mahreda, E. S. 2016. Prospek usaha pengolahan udang rebon skala rumah tangga Di Desa Muara Kintap Kecamatan Kintap Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan. Enviro Scienteae, 3(12), 149-159
  31. Syarif, W., Holinesti, R., Faridah, A. dan Fridayati, L. 2017. Analisis kualitas sala udang rebon. Jurnal Teknologi Pertanian Andalas, 1(21), 45-51
  32. Wijaya, H., Novitasari dan Jubaidah, S. 2018. Perbandingan metode ekstraksi terhadap rendemen ekstraksi daun rambai laut (Sonneratia caseolaris L. Engl). Jurnal Ilmiah Manuntung, 4(1), 79-83
  33. Zulfahmi, A. N., Swastawati, F. dan Romadhon. 2014. Pemanfaatan daging ikan tenggiri (Scomberomorus commersoni) dengan konsentrasi yang berbeda pada pembuatan kerupuk ikan. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan., 4(3): 133-139

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.