skip to main content

Gratifikasi di Badan Usaha Milik Negara Berdasarkan Motif Kecurangan: Sebuah Tinjauan Literatur

*Irvan Sebastian Iskandar  -  Universitas Indonesia, Indonesia
Teguh Kurniawan  -  Universitas Indonesia, Indonesia
Open Access Copyright 2020 JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Menurut laporan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari tahun 2015 sampai 2019, jumlah laporan gratifikasi pada Badan Usaha Milik Negara di Indonesia menempati urutan kedua terbanyak setelah lembaga eksekutif. Kasus gratifikasi merupakan tindakan kecurangan yang sebenarnya bisa menjerat pelaku sebagai bentuk tindakan korupsi. Perbuatan gratifikasi tidak boleh lagi dianggap remeh layaknya perbuatan korupsi lainnya. Untuk itu, butuh penjelasan yang mendalam guna menguraikan terjadinya tindakan ini. Dengan metode kualitatif yang dipadukan dengan penggunaan faktor-faktor penyebab pada teori motif kecurangan, tulisan ini mencoba menjelaskan mengapa gratifikasi terjadi. Sayangnya, meski dilarang dan ada ancaman hukuman pidana korupsi, praktik ini masih kerap diterima dan terjadi oleh para penyelenggara negara yang ada di BUMN. Hasilnya, ada beberapa faktor yang dominan yang menyebabkan terjadinya praktik ini, diantaranya faktor tekanan, kesempatan, rasionalisasi, dan kapabilitas yang menjadi sebab bagi seorang penyelenggara negara melakukan perbuatan kecurangan tersebut.

Fulltext View|Download
Keywords: BUMN; gratifikasi; kecurangan; korupsi

Article Metrics:

  1. Albrecht, W. S., Albrecht, C. O., Albrecht, C. C., & Zimbelman, M. F. (2011). Fraud Examination. Cengage Learning
  2. Anand, V., Ashforth, B. E., & Joshi, M. (2004). Business as Usual: The Acceptance and Perpetuation of Corruption in Organizations. Academy of Management Perspectives, 18(2), 39–53
  3. Anita, B. (2017). OECD Guidelines on Corporate Governance of State-Owned Enterprises from Hungarian State-Owned Enterprises’ Point of View. Pro Publico Bono–Magyar Közigazgatás, 5(Special Edition 1), 6–25
  4. Argandona, A. (2005). Corruption and Companies: The Use of Facilitating Payments. Journal of Business Ethics, 60(3), 251–264
  5. Cnbcindonesia.com. (2019). Deretan Direksi BUMN yang Terciduk KPK di Bawah Pimpinan Rini. Retrieved from https://www.cnbcindonesia.com/news/20190801123255-4-89099/deretan-direksi-bumn-yang-terciduk-kpk-di-bawah-pimpinan-rini
  6. Cressey, D. R. (1950). The criminal Violation of Financial Trust. American Sociological Review, 15(6), 738–743
  7. Creswell, J. W. (2014). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  8. Dellaportas, S. (2013). Conversations With Inmate Accountants: Motivation, Opportunity and the Fraud Triangle. Accounting Fórum, 37(1), 29–39
  9. Direktorat Penelitian dan Pengembangan KPK. (2011). Laporan Hasil Studi Prakarsa Anti Korupsi pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tahun 2011. Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi
  10. Dorminey, J., Fleming, A. S., Kranacher, M.-J., & Riley Jr, R. A. (2012). The Evolution of Fraud Theory. Issues in Accounting Education, 27(2), 555–579
  11. Fathonah, E. (2017). Analisis Pelaksanaan Upaya Pengendalian Gratifikasi Dalam Rangka Reformasi Birokrasi Di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi. Universitas Indonesia, Depok
  12. Gabrielian, V., Yang, K., & Spice, S. (2018). Qualitative Research Methods. New York: CRC Press
  13. Gault, D. A. (2017). Corruption as an Organizational Process: Understanding the Logic of the Denormalization of Corruption. Contaduría y Administración, 62(3), 827–842
  14. Huat, C. B. (2016). State-Owned Enterprises, State Capitalism and Social Distribution in Singapore. The Pacific Review, 29(4), 499–521
  15. Hutauruk, Dina, M. (2018). Tahun ini bakal naik, simak besaran gaji dan tunjangan direksi Bank BUMN tahun 2018. Retrieved from https://keuangan.kontan.co.id/news/tahun-ini-bakal-naik-simak-besaran-gaji-dan-tunjangan-direksi-bank-bumn-tahun-2018
  16. Jessica. (2015). Tinjauan Yuridis Batasan Nilai Atas Gratifikasi dan Pelaksanaan Lelang Pada Barang Hasil Gratifikasi. Universitas Indonesia, Depok
  17. Kankaanpää, J., Oulasvirta, L., & Wacker, J. (2014). Steering and Monitoring Model of State-Owned Enterprises. International Journal of Public Administration, 37(7), 409–423
  18. Kompas.id. (2019). Sistem Antikorupsi di BUMN Belum Berjalan Optimal. Retrieved from https://kompas.id/baca/utama/2019/08/02/sistem-antikorupsi-di-bumn-belum-berjalan-optimal/
  19. Korupsi, K. P. (2018). Laporan Tahunan 2018. Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi
  20. Laluhu, S. (2019). Penerimaan Suap dan Gratifikasi, Tradisi Berujung Pidana. Retrieved from https://kumparan.com/sabir-laluhu/penerimaan-suap-dan-gratifikasi-tradisi-berujung-pidana-1rFSeWt6FcN
  21. Mansor, N. (2015). Fraud Triangle Theory and Fraud Diamond Theory. Understanding the Convergent and Divergent for Future Research. International Journal of Academic Research in Accounting, Finance and Management Science, 1, 38–45
  22. Manual, A. F. E. (2011). International Edition. Association of Certified Fraud Examiners
  23. Mapuasari, S. A., & Mahmudah, H. (2018). Korupsi Berjamaah: Konsensus Sosial atas Gratifikasi dan Suap. Integritas, 4(2), 159–176. https://doi.org/10.32697/integritas. v4i2.279
  24. Natalia, D. L. (2020). Emirsyah Satar Sebut Terima Gratifikasi Sebagai Sebuah Kewajaran. Retrieved from https://www.antaranews.com/berita/1295026/emirsyah-satar-sebut-terima-gratifikasi-sebagai-suatu-kewajaran
  25. Nuralam, C. Y. (2020). Emirsyah Satar Divonis 8 tahun penjara. Retrieved from https:// www.medcom.id/nasional/hukum/nN90yLeK-emirsyah-satar-divonis-8-tahun penjara?utm_source=nasional&utm_medium=terkait&utm_campaign=detail_desktop
  26. Pramasta, D. B. (2019). Ketika Dinasti Politik Semakin Menguat... Retrieved February 2, 2020, from https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/06/073000765/ketika-dinasti-politik-semakin-menguat-?page=all
  27. Putniņš, T. J. (2015). Economics of State-Owned Enterprises. International Journal of Public Administration, 38(11), 815–832
  28. Rustiarini, N. W., Sutrisno, T., Nurkholis, N., & Andayani, W. (2019). Why People Commit Public Procurement Fraud? The Fraud Diamond View. Journal of Public Procurement
  29. Samociuk, M. M., & Iyer, M. N. (2012). Fraud and Corruption: Prevention and Detection. Gower Publishing, Ltd
  30. Sandhu, N. (2016). Behavioural Red Flags of Fraud—A Qualitative Assessment. Journal of Human Values, 22(3), 221–237
  31. Santoso, T. (2011). Menguak relevansi kasus gratifikasi di indonesia. Journal of Financial Crime, 15(4), 223
  32. Satyoadi, A. R. (2015). Analisis Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Untuk Pencegahan Korupsi Berupa Gratifikasi: Studi Kasus Pemerintah Kota Tangerang 2009 – 2013. Universitas Indonesia, Depok
  33. Schuchter, A., & Levi, M. (2016). The Fraud Triangle Revisited. Security Journal, 29(2), 107–121
  34. Tirto.id. (2019). KPK Terkendala Pembuktian Gratifikasi Seks. Retrieved January 31, 2019, from https://tirto.id/kpk-terkendala-pembuktian-gratifikasi-seks-dfwm
  35. Tirto.id. (2019). KPK Terima 94 Laporan Gratifikasi terkait Hari Raya Idulfitri. Retrieved June 11, 2019, from https://tirto.id/kpk-terima-94-laporan-gratifikasi-terkait-hari-raya-idulfitri-ecc6
  36. van Eeden Jones, I., & Lasthuizen, K. (2018). Building Public Sector Integrity in Indonesia: The Role and Challenges of Ethical Leadership. Asia Pacific Journal of Public Administration, 40(3), 175–185
  37. Wolfe, D. T., & Hermanson, D. R. (2004). The fraud diamond: Considering the Four Elements of Fraud
  38. Yeung, R. L. K. (2005). Public Enterprise Governance: KCR Corporation and Its Governance Controversies. Public Management Review, 7(4), 565–587
  39. Zhao, C., & Zhang, Y. (2015). Several Major Issues on Deepening State-Owned Enterprises Reform. China Economic Journal, 8(2), 143–157

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.