skip to main content

Potensi Geosite Kawasan Gunung Penanggungan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur Sebagai Landasan Penentuan Kawasan Geokonservasi

1Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50275, Indonesia

2Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Jl. Grafika Bulaksumur No.2, Senolowo, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55284, Indonesia

Received: 12 Mar 2024; Revised: 14 Sep 2024; Accepted: 15 Oct 2024; Published: 24 Oct 2024.
Open Access Copyright (c) 2025 Jurnal Geosains dan Teknologi under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract
Gunung Penanggungan merupakan gunungapi Kuarter di Jawa Timur yang unik karena memiliki geosite berkaitan dengan situs cagar budaya. Namun, eksistensi Kawasan Gunung Penanggungan berada di ambang kerusakan karena kegiatan ekstraksi bahan galian C dan pembangunan kawasan pabrik di sekitarnya. Untuk melindungi Kawasan Gunung Penanggungan, perlu dilakukan identifikasi potensi geosite sebagai landasan penentuan kawasan geokonservasi. Identifikasi potensi geosite menggunakan Standar Nasional inventarisasi dan identifikasi geosite dari Pusat Survei Geologi, Badan Geologi dan perhitungan kelayakan geosite dengan metode analytical hierarchy process (AHP) serta mempertimbangkan hasil survei lapangan. Berdasarkan hasil penelitian, Kawasan Gunung Penanggungan terbagi menjadi lima satuan geomorfologi yang tersusun atas tujuh satuan litologi. Hasil inventarisasi dan identifikasi geosite menghasilkan 29 geosite diantaranya geosite Candi Kendalisodo, geosite Petirtaan Jolotundo, dan geosite Candi Wayang yang memiliki nilai saintifik, nilai konservasi dan nilai kebudayaan menonjol, sehingga geosite pada Kawasan Gunung Penanggungan termasuk dalam stone heritage. Hasil perhitungan AHP potensi geosite Kawasan Gunung Penanggungan menunjukkan tingkat potensi sedang hingga tinggi untuk mendukung Kawasan Gunung Penanggungan sebagai kawasan geokonservasi.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Research Results
Tabel Inventarisasi Geosite
Subject Inventarisasi; Geosite
Type Research Results
  Download (28KB)    Indexing metadata
Keywords: Geosite; Gunung Penanggungan; Geokonservasi; Analytical Hierarchy Process
Funding: Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Article Metrics:

  1. Badan Geologi. (2017). Standar Teknis Inventarisasi Keragaman Geologi dan Identifikasi Warisan Geologi. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Jakarta, p. 1-11
  2. Badan Informasi Geospasial. (2018). DEMNAS Seamless Digital Elevation Model (DEM) Nasional. https://tanahair.indonesia.go.id/portal-web/unduh/demnas. Diakses tanggal 10 Februari 2025
  3. Badan Informasi Geospasial. (2018). Rupa Bumi Indonesia Skala 25K Wilayah Mojokerto dan Pasuruan. https://tanahair.indonesia.go.id/portal-web/unduh/rbi-wilayah. Diakses tanggal 10 Februari 2025
  4. Brahmantyo, B., dan Bandono, S. (2006), Klasifikasi Bentuk Muka Bumi (Landform) untuk Pemetaan Geomorfologi pada Skala 1:25.000 dan Aplikasinya untuk Penataan Ruang. Jurnal Geoaplika, Vol. 1 No. 2, p.71–79. https://doi.org/10.31227/osf.io/8ah6v
  5. Brilha, J. (2016), Inventory and Quantitative Assessment of Geosites and Geodiversity Sites: a Review. Geoheritage, 8(2), 119–134. https://doi.org/10.1007/s12371-014-0139-3
  6. Bronto, S. (2006), Fasies gunung api dan aplikasinya. Indonesian Journal on Geoscience, 1(2), 59–71. https://doi.org/10.17014/ijog.vol1no2.20061
  7. De Wever, P., Baudin, F., Pereira, D., Cornée, A., Egoroff, G., Page, K. (2017). The Importance of Geosites and Heritage Stones in Cities—a Review. Geoheritage, 9(4), p.561–575. https://doi.org/10.1007/s12371-016-0210-3
  8. Gray, M. (2004). Geodiversity: Valuing and Conserving Abiotic Nature. John Wiley & Sons, Chichester, U.K., 402 p
  9. Hall, R. (2002). Cenozoic geological and plate tectonic evolution of SE Asia and the SW Pacific: computer - based reconstructions, model and animations. Journal of Asian Earth Science, 20, pp. 353-434. https://doi.org/10.1016/S1367-9120(01)00069-4
  10. Hendratno, A. (2004). Peluang pemanfaatan data geologi dan sumberdaya mineral dalam pembangunan wilayah. Seminar Geologi Nuklir dan Sumberdaya Tambang Tahun 2004, 184–200
  11. Husein, S., Nukman, M. (2015). Rekonstruksi Tektonik Mikrokontinen Pegunungan Selatan Jawa Timur: Sebuah Hipotesis Berdasarkan Analisis Kemagnetan Purba. Prosiding, Seminar Nasional Kebumian, 8, Geoweek: Yogyakarta, Departemen Teknik Geologi, FT, Universitas Gadjah Mada, 235-240 p
  12. Komoo, I. (2003). Conservation geology: protecting hidden treasures of Malaysia. Institute for Environment and Development, Universiti Kebangsaan Malaysia
  13. Kubalíková, L. (2013). Geomorphosite assessment for geotourism purposes. Czech Journal of Tourism, 2(2), 80–104. https://doi.org/10.2478/cjot-2013-0005
  14. Kusumahbrata, Y. (2015). Konservasi Geologi Dan Geowisata: Alternatif Pengembangan Potensi Sumber Daya Geologi Secara Berkesinambungan. Museum Geologi Bandung, p. 1-11
  15. Munandar, A.A. (2016). Arkeologi Pawitra Cetakan 1. Wedatama Widya Sastra, Jakarta, 175 p
  16. Paripurno, E.T., Wahyuni, P., Pradhana, G. (2016). Belajar dari Perencanaan Regional Purba Situs-situs Arkeologis G. Penanggungan, Jawa Timur (Pengaruh Vulkanostratigrafi pada Pola Sebaran dan Kondisi Situs Arkeologis di G. Penanggungan, Jawa Timur). Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan Riset Kebencanaan ke-3-2016, Bandung
  17. Reynard, E., Fontana, G., Kozlik, L., Pozza, C. S. (2007). Besinne: Une methode d’evaluation des valeurs scientifique et additionnelles des geomorphosites. Geographica Helvetica, 62(3), p. 148–158. https://doi.org/10.5194/gh-62-148-2007
  18. Saaty, T. L. (1990). How to make a decision: The Analytic Hierarchy Process. European Journal of Operational Research, 48, p 9-26, https://doi.org/10.1007/978-1-4419-6281-2_31
  19. Santosa, S., dan Suwarti, T. (1992). Peta Geologi Lembar Malang, Jawa, skala 1:100.000. Direktorat Geologi, Bandung
  20. Setyawan, R.F.A. (2018). Vulkanostratigrafi Dan Petrogenesis Gunung Penanggungan, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur. Tugas Akhir. Program Studi Sarjana Teknik Geologi, FITB, Institut Teknologi Bandung, Bandung (Tidak Dipublikasikan)
  21. van Bemmelen, R. W. (1949). The Geology of Indonesia, Vol 1A. Government Printing Office, The Hague, Amsterdam

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.