skip to main content

Studi Pengaruh Longshore Current terhadap Abrasi di Pantai Moro, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

*Wita Melisa  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Hariyadi Hariyadi scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Sugeng Widada scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Elis Indrayanti scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Denny Nugroho Sugianto scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Dwi Haryo Ismunarti  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Muh Yusuf scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Gelombang yang berasal dari laut dalam akan merambat menuju perairan dangkal dan mengalami perubahan, salah satunya membentuk gelombang pecah yang dipengaruhi oleh berkurangnya kedalaman. Gelombang pecah yang membentuk sudut terhadap garis pantai akan menimbulkan longshore current (arus sejajar pantai). Longshore current akan mengakibatkan tertranspornya sedimen di sepanjang pantai yang dapat menyebabkan terjadinya abrasi atau sedimentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui pengaruh longshore current terhadap  abrasi yang terjadi di Pantai Moro. Materi yang digunakan pada penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan yaitu tinggi dan periode gelombang lapangan dan sedimen dasar. Sedangkan data sekunder menggunakan data angin ECMWF selama 10 tahun, Citra Landsat 7 dan 8, data debit sungai dan data pasang surut. Penentuan pengukuran gelombang lapangan dan lokasi sampel sedimen menggunakan metode purposive sampling. Untuk meramalkan tinggi dan periode gelombang pada setiap musimnya menggunkan metode SMB (Svendrup Munk Metode Bretchheider), dan untuk menghitung laju abrasi menggunakan metode DSAS. (Digital Shoreline Analysis System). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan  kecepatan longshore current pada musim barat sebesar 1,25038 m/s, pada musim peralihan 1 sebesar 0.71639 m/s, pada musim timur sebesar 1,08519 m/s, dan pada musim peralihan 2 sebesar 1,00732 m/s, yang menyebabkan abrasi dari tahun 2015-2016 seluas 7,29 ha.

 


The waves which moves from deep sea into shallow water then changed into breaking waves that affected by decrease of the depth. The angel made from breaking waves towards coastline will be formed into longshore current. Longshore current caused sediment transported along the coast, this situation caused abration or sedimentation. The aim of this research was to determine the effect of longshore current towards abration in Pantai Moro. This research using both of primary and secondary data. In primary data, using wave height, period weight, and bed sediment. In secondary data, using ECMWF for wind data among 10 years, Landsat Imagery 7 and 8, river discharged, also tidal data. This research using purpose sampling method. Svendrup Munk Metode Bretchheider (SMB) method used to predict wave height and waves periode in every season, and Digital Shoreline Analysis System (DSAS) used to calculate the abration rate. The result showed the speed of longshore current in the west season was 1,25038 m/s, in the transition season 1 was 0.71639 m/s, in the east season was 1,08519 m/s, and in the transition season 2 was 1,00732 m/s, which causes abrasion from 2015-2016 an area of 7,92 ha.

 


Fulltext View|Download
Keywords: Longshore Current; Abrasi; DSAS; Pantai Moro

Article Metrics:

  1. Dahuri, R. J. Rais, S.P. Ginting dan M.J. Stepu. 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jakarta: PT Paradya Paramita. 328 hlm
  2. Diposaptono, S dan Budiman. 2006. Tsunami. Ed. 2, Penerbit Buku Ilmiah Populer, Bogor, 300 hlm
  3. Gemilang, Wisnu A., Ulung J. Wisha., Guntur A. Rahmawan dan Ruzana Dhiauddin. 2018. Karakteristik Sebaran Sedimen Pantai Utara Jawa Studi Kasus: Kecamatan Brebes Jawa Tengah. Jurnal Kelautan Nasional, 13 (1): 65-74
  4. Halim., Halili., La Ode Alirman Afu. 2016. Studi Perubahan Garis Pantai dengan Pendekatan Peginderaan Jauh di Wilayah Pesisir Kecamatan Soropia. Jurnal Sapa Laut, 1(1) : 24-31
  5. Handoyo, Gentur., Agus A.D Suryoputro. 2015. Kondisi Arus dan Gelombang pada Berbagai Kondisi Morfologi Pantai di Perairan Pantai Kendal Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Kelautan Tropis, 18 (1) : 33-37
  6. Holme, M.G. and N.D. McIntyre. 1984. Methods for Study of Marine Benthos. 2nd ed., Blackwell Scientific Publication, Oxford, 387p
  7. Istiqomah, F., Sasmito B. dan Amarrohman, F. J. 2016. Pemantauan Perubahan Garis Pantai Menggunakan Aplikasi Digital Shoreline Anaysis System (DSAS) Studi Kasus : Pesisir Kabupaten Demak. Jurnal Geodesi Undip, 5 (1) : 2337-845x
  8. Lilian, Anna; Mubaeak; Rifardi. 2013. Analisis Sedimen dan Perubahan Garis Pantai Utara Pulay Rangsang Kabupaten Kepulauan Meranti. Universitas Riau, 1 (1)
  9. Mawardi. 2016. Inovasi Mengatasi Pendangkalan pada Pelabuhan Tapak Paderi Kota Bengkulu. Jurnal Inersia, 8 (1)
  10. Mulyadi, J. dan Apriansyah. 2015. Studi Variabilitas Tinggi dan Periode Gelombang Laut Signifikan di Selat Karimata. Positron., V(1): 19 – 25
  11. Nordstrom,K.F., Paul A.G., Nobert P.P., Orrin H.P.Jr., Orrin J.P.Sr. and William J.N. 1986. Living with the New Jersey Shore, Duke University Press, Durham, 193 p
  12. Prihanto, Dimas Nugroho Ari., Ibnu Pratikto., Irwani. 2015. Studi Kesesuaian Wisata di Pantai Sendang Sikucing Kabupaten Kendal Sebagai Objek Wisata Rekreasi Pantai. . Jurnal Marine Research, 3 (3): 332-341
  13. Sakka, Paharuddin dan Rupang, E. (2014). Analisis Kerentanan Pantai Berdasarkan Coastal Vulnerability Index (CVI) di Pantai Kota Makassar. Jurnal Ilmu Kelautan Dan Perikanan, 24(3), 49–53
  14. Sudjana, M. M. 1992. Metode Statistika. Tarsito. Bandung
  15. Sugiyono 2011. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta, Bandung
  16. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung, 32 hlm
  17. Triatmodjo, Bambang. 1999. Teknik Pantai. Beta Offset, Yogyakarta, 397 hlm
  18. Umami, Khairul, Syawaludin A. Harahap, Mega Laksmini Syamsudin, Sunarto. 2018. Aplikasi Citra Landsat dalam Analisa Perubahan Garis Pantai. Studi Kasus di Pesisir Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Seminar Nasional Geomatika 2018: Penggunaan dan Pengembangan Produk Informasi Geospasial Mendukung Daya Saing Nasional
  19. Yuni, Syaridah Meurah., Ichsab Setiawan., Okvita Maufiza. 2014. Solusi Analitik Model Perubahan Garis Pantai Menggunakan Transformasi Laplace. Jurnal Gradien, 10(2) : 1005-2013
  20. Zaman, B., & Syafrudin. (2007). Model Numerik 2-D (Lateral & Longitudinal) Sebaran Polutan
  21. Cadmium(Cd) Di Muara Sungai (Studi Kasus: Muara Sungai Babon, Semarang). Jurnal Presipitasi, 3(2), 1–8

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.