skip to main content

Sedimentasi di Sekitar Bangunan Groin di Pantai Komodo Kota Tegal

*Whisnu Tribhaskoro  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang, Kota Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Sugeng Widada  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang, Kota Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Warsito Atmodjo  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang, Kota Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Azis Rifai  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang, Kota Semarang, Indonesia 50275, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Bangunan pelindung pantai berupa groin yang terdapat pada Pantai Komodo yaitu memiliki fungsi sebagai penahan aktivitas transport sedimen yang terjadi pada sepanjang pantai sehingga dapat meminimalisir terjadinya abrasi yang telah terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung dan menganalisis pengaruh gelombang laut terhadap angkutan sedimen serta mengidentifikasi besaran laju sedimentasi yang disebabkan olah gelombang laut yang disebabkan oleh angin di Pantai Komodo Kota Tegal. Data utama yang digunakan yaitu data laju sedimentasi yang diambil menggunakan sedimen trap dan data gelombang lapangan yang diambil menggunakan ADCP sedangkan untuk data pendukung yaitu data angin selama 11 tahun yang diperoleh dari Ogimet dan Peta RBI Kota Tegal. Penentuan lokasi pengamatan dilakukan dengan metode Purposive Sampling yang mewakili kondisi secara keseluruhan daerah dan memperhatikan kemudahan pencapaian. Hasil yang diperoleh Gelombang pada Musim Barat datang dari arah Barat Laut dengan membentuk sudut gelombang pecah sebesar 35,520o dan kecepatan arus sepanjang pantai sebesar 1,109 m/dt, pada Musim Peralihan 1 yaitu dari arah Barat Laut dengan membentuk sudut gelombang pecah sebesar 9,081o dan kecepatan arus sepanjang pantai sebesar 0,322 m/dt, pada Musim Timur arah gelombang datang dominan dari Timur Laut dengan membentuk sudut gelombang pecah sebesar 15,355o dan kecepatan arus sepanjang pantai sebesar 0,645 m/dt, sedangkan untuk Musim Peralihan 2 dari arah Timur Laut dengan membentuk sudut gelombang pecah sebesar 9,041o dan kecepatan arus sepanjang pantai sebesar 0,320 m/dt. Transpor sedimen terbesar terjadi pada Musim Barat sebesar 1307,421 m3/hari, sedangkan terkecil terjadi pada Musim Peralihan 2 sebesar 230,310 m3/hari dan laju sedimentasi terjadi pada groin yang berkisar dari 9,049 gr/m2/hari – 21,527 gr/m2/hari dengan jenis sedimen yaitu pasir.

Kata kunci : arus sejajar pantai, laju sedimentasi, transport sedimen, groin dan Pantai Komodo.

 

Coastal protection buildings in the form of groin found on Komodo Beach have a function as a barrier to sediment transport activities that occur along the coast so as to minimize the occurrence of abrasion that has occurred. The purpose of this study is to calculate and analyze the effect of waves on sediment transport and to identify the magnitude of the sedimentation rate caused by sea waves caused by wind at Komodo Beach, Tegal City. The main data used are sedimentation rate data taken using sediment traps and field wave data taken using the Acoustic Doppler Current Profiler (ADCP) while for supporting data, namely wind data for 11 years obtained from Ogimet and the RBI Map of Tegal City. Determination of the location of observations is done based on conditions that can represent the overall condition of the area and pay attention to the ease of achievement. The results obtained from the waves in the West Season come from the North West by forming a breaking wave angle of  35,520° and the current speed along the coast is 1,109 m/s, in Transition Season 1 that is from the North West direction by forming a breaking wave angle of 9,081° and the current velocity along the coast is 0,322 m/s, in the East Season the direction of the incoming waves is dominant from the North East by forming a breaking wave angle of 15,355° and the current velocity along the coast is 0,645 m/s, while for Transitional Season 2 from North East direction by forming a breaking wave angle of 9,041° and the current velocity along the coast of 0,320 m/s. The largest sediment transport occurred in the West Season of 1307,421 m3/day, while the smallest occurred in Transitional 2 Season of 230,310 m3/day and the sedimentation rate occurred on the the groin which ranged from 9,049 gr/m2/day - 21,527 gr/m2/day with the type of sediment, which is sand.

Keywords : longshore current, sedimentation rate, sediment transport, groin and Komodo Beach

 

Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. American Public Health Association (APHA). 1976. Standard Methods for The Examination of Water and Wastewater. 4th edition.American Public Health Association, Washington D.C
  2. CERC. 1984. Shore Protection Manual Volume I. US Army Coastal Engineering Research Center, Washington D.C
  3. Gross, M. G. 1990. Oceanography: A View of Earth. Prentice Hall, Inc. Englewood Cliff, New Jersey
  4. Holthuijsen L.H. 2007. Waves in Oceanic and Coastal Waters. Cambridge University Press, New York
  5. Istijono, B. 2013. Tinjauan Lingkungan dan Penanggulangan Abrasi Pantai Padang - Sumatera Barat. Jurnal Rekayasa Sipil, 9(2)
  6. Koesoemadinata, R.P. 1985. Prinsip-prinsip Sedimentasi. Institut Teknologi Bandung, Bandung
  7. Marfai, M.A., A. Cahyadi dan D.F. Angggraini. 2013. Tipologi, Dinamika, dan Potensi Bencana di Pesisir Kawasan Karst Kabupaten Gunungkidul. Forum Geografi., 27(2): 147 – 158
  8. Pettijohn, F. J. 1975. Sedimentary Rock. Halper and R Brother, New York
  9. Poerbandono dan E. Djunarsjah, 2005. Survei Hidrografi. Refika Aditama, Bandung. 166 hlm
  10. Rizkiyah, N. 2013. Kajian Pengembangan Objek Wisata Pantai Depok Terhadap Pendapatan Asli Daerah. IKIP Veteran Semarang, Semarang
  11. Sadono, A.J., A. Satriadi dan M. Helmi. 2013. Prediksi perubahan garis pantai tahun 2012-2022 dengan menggunakan pemodelan numerik NEMOS (Nearshore Evolution Modeling System) di Pantai Sigandu Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah. Journal Oseanografi, 3(2):173-180
  12. Soewarno. 1991. Hidrologi Pengukuran dan Pengolahan Data Aliran Sungai (Hidrometri). Nova, Bandung
  13. Tawas, H.J. 2011. Metode Pelaksanaan Pembangunan Pengaman Pantai Girian Bawah Kota Bitung Sulawesi Utara Indonesia. Jurnal Ilmiah Media Engineering, 1(1):61-64
  14. Triatmodjo, B. 1999. Teknik Pantai. Beta Offset, Yogyakarta. 130 hlm
  15. Yuwono, N. 1982. Dasar-dasar Perencaan Bangunan Pantai Volume 2. Laboratorium Hidraulika dan Hidrologi PAU – IT – UGM, Yogyakarta

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.