skip to main content

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG KARAGENAN PADA KARAKTERISTIK BAKSO KERANG DARAH (Anadara granosa)

*Aryandi Faddilah Nurwin  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Eko Nurcahya Dewi  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Romadhon Romadhon  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright 2019 Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan

Citation Format:
Abstract
Kerang darah merupakan salah satu hasil perikanan yang banyak diminati oleh masyarakat. Pemanfaatan kerang darah dengan menggunakannya sebagai bahan pembuatan bakso merupakan salah satu solusi dan meningkatkan value dari produk ini sendiri. Karagenan adalah polimer polisakarida bersifat hidrofilik yang dapat di ekstrak dari rumput laut merah (Rhodophyceae) dengan jenis Euchema cottonii. Rumput laut dengan jenis E. cottonii banyak ditemukan di Indonesia. Penelitian Penambahan karagenan sebagai bahan pembuat gel untuk di aplikasikan ke pembuatan bakso berbahan yang bukan berasal dari ikan dengan metode penelitian menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan 3 konsentrasi karagenan yang berbeda (4%, 6%, dan 8%) dan 3 kali pengulangan. Data parametrik dianalisis menggunakan uji analisa sidik ragam (ANOVA) dan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Data non parametrik dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi garam menyebabkan perbedaan nyata (p<0,05) terhadap nilai kekuatan gel, kadar air, dan uji lipat, Konsentrasi karagenan yang semakin tinggi menjadikan nilai kadar air dan kekuatan gel semakin tinggi. Perlakuan konsentrasi terbaik terdapat pada bakso kerang darah dengan konsentrasi garam 8% yang menunjukkan nilai kekuatan gel yang rendah yaitu sebesar 802,55 gf.cm dan kadar airsebesar 64,75% Berdasarkan hasil uji dapat disimpulkan bahwa perbedaan konsentrasi karagean mempengaruhi proses pembentukan geldan konsentrasi garam terbaik ialah sebesar 8% berdasarkan nilai kekuatan gel pada bakso kerang darah.
Fulltext View|Download
Keywords: : Kerang Darah, Bakso Kerang, Karagenan
Funding: Universitas Diponegoro

Article Metrics:

  1. Andarwulan,N., Kusnandar, F.,dan Herawati, D., 2011. Analisa Pangan. Dian Rakyat. Jakarta.328 hal
  2. Andi, P. 2008. Pemanfaatan Karagenan dari Rumput Laut Kappaphym alvarezii pada Pembuatan Dodol Kentang. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor, Bogor, 89 hlm
  3. Astuti, R.T. YS. Darmanto dan I. Wijayanti. 2014. Pengaruh Penambahan Isolat Protein Kedelai Terhadap Karakteristik Bakso dari Surimi Ikan Swangi (Priacanthus tayenus). Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan. 3(3):47-54
  4. Badan Standardisasi Nasional. 2006. Standar Nasional Indonesia No. 01-2354.2-2006. Prosedur Pengujian Kadar Air Metode Oven. Jakarta
  5. Badan Standardisasi Nasional. 2006. Standar Nasional Indonesia 01-2346-2006: Petunjuk Pengujian Organoleptik dan atau Sensori. Badan Standarisasi Nasional (BSN). Jakarta
  6. Badan Standardisasi Nasional. 2006. Standar Nasional Indonesia 01-2354.2-2006: Cara Uji Kimia - Bagian 2: Penentuan Kadar Air pada Produk Perikanan. Badan Standarisasi Nasional (BSN). Jakarta
  7. Badan Standardisasi Nasional. 2006. Standar Nasional Indonesia 01-2354.3-2006: Cara Uji Kimia - Bagian 3: Penentuan Kadar Lemak Total pada Produk Perikanan. Badan Standarisasi Nasional (BSN). Jakarta
  8. Badan Standardisasi Nasional. 2006. Standar Nasional Indonesia 01-2354.4-2006: Cara Uji Kimia - Bagian 4: Penentuan Kadar Protein dengan Metode Total Nitrogen pada Produk Perikanan. Badan Standarisasi Nasional (BSN). Jakarta
  9. Badan Standardisasi Nasional. 2009. SNI 2372.6:2009 Tentang Cara Uji Fisika- Bagian 6: Penentuan Mutu Pasta pada Produk Perikanan. Jakarta
  10. Badan Standardisasi Nasional. 2010. Standar Nasional Indonesia 01-2354.1-2010: Cara Uji Kimia - Bagian 1: Penentuan Kadar Abu dan Abu Tak Larut Dalam Asam pada Produk Perikanan. Badan Standarisasi Nasional (BSN). Jakarta
  11. Badan Standardisasi Nasional. 2014. Standar Nasional Indonesia No. 01-7266.1-2014. Tentang Bakso Ikan. Jakarta
  12. Damopolii, R., J. R. Assa, dan J. Kandou. 2017. Karakteristik Organoleptik dan Kimia Bakso Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Disubstitusi dengan Tepung Sagu (Metroxylon sago) sebagai Bahan Pengisi. 1(4): 1-10
  13. Feriano H., Chrisna Adhi S., dan Bambang Yulianto. 2013. Sebaran Kerang Anadara granosa Berdasarkan Kelas Ukuran Terhadap Logam Berat Cr (Chromium) Di Perairan Pantai Semarang Bagian Timur. Vol II(3): 85- 94
  14. Firdhausi, C., J. Kusnadi, dan D. W. Ningtyas. 2015. Penambahan Dekstrin dan Gum Arab Petis Instan Kepala Udang terhadap Sifat Fisik, Kimia dan Organoleptik. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(3) : 972-983
  15. Herawati, D., Soedaryo. (2017). Pengaruh Perendaman Kerang Darah terhadap Kadar Merkuri (Hg) Dan Kadmium (Cd). Jurnal SainHealth, 1 (1)
  16. Jeyasanta, I., S. Prakash dan J. Patterson. 2016. Wet and Dry Salting Processing of Double Spotted Queen Fish Scombroides lysan. International Journal of Fisheries and Aquatic Studies, India., 4(3): 330-338
  17. Kania, W., M. M. Andriani, dan Siswanti. 2015. Pengaruh Rasio Bahan Pengikat terhadap Karakteristik Fisik dan Kimia Granul Fungsional Instan Kecambah Kacang Komak (Lablab purpureus (L.) sweet). Jurnal Teknosains Pangan, 4(3) : 16-29
  18. Karim M. dan Aspari D.N.F.2015. Pengaruh Penambahan Tepung Karagenan Tehadap Mutu Kekenyalan Bakso Ikan Gabus. Jurnal Balik Diwa, VI(2):41-49
  19. Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2010. Profil Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah untuk Mendukung Industrialisasi Kelautan dan Perikanan. KKP-Pusdatin, Jakarta, 343 hlm
  20. Kurniawan, A. B.; A.N. Al-Baarri, dan Kusrahayu. 2012. Kadar Serat Kasar, Daya Ikat Air, dan Rendemen Bakso Ayam dengan Penambahan Karaginan. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 1(2), 12 halaman
  21. Machmud, N. F., N. Kurniawati dan K. Haetami. 2012. Pengkayaan Protein dari Surimi Lele Dumbo Pada Brownies Terhadap Tingkat Kesukaan. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 3 (3) : 183-191
  22. Ramadhan G., Kurniati N., Lili W. 2013. Pengaruh Jumlah Pencucian Daging Kerang Darah Lumat Terhadap Tingkat Kesukaan Bakso. Universitas Padjajaran
  23. Srinovianti A., Paly M.B., Irmawati. 2018. Penambahan Rumput Laut Merah (Eucheuma Cottonii) Sebagai Pengenyal Alami Bakso Daging Broiler. Universitas Allaudi Makasar
  24. Susanto, E., T. W. Agustini, F. Swastawati, T. Surti, A.S. Fahmi. M. F. Albar dan M. K. Nafis. 2011. Pemanfaatan Bahan Alami untuk Memperpanjang Umur Simpan Ikan Kembung (Rastrelliger neglectus). Jurnal Perikanan, 13(2):60-69
  25. Wibowo, S. 2004. Pembuatan Bakso Ikan dan Bakso Daging. Penebar Swadaya. Jakarta. Widodo SA. 2008. Karakteristik Sosis Ikan Kurisi (Nemipterus nematophorus) Dengan Penambahan Isolat Protein Kedelai Dan Karagenan Pada Penyimpanan Suhu Chilling Dan Freezing [SKRIPSI]. Bogor : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor
  26. Winarno, F. G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
  27. Zulkarnain A.Z., Eko Nurcahya Dewi, , Putut Har Riyadi. 2015. Analisa Tata Letak Pabrik Pengalengan Rajungan (Portunus Pelagicus) Dengan Menggunakan Software Winqsb. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan, IV(2) : 100-105

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.