skip to main content

OPTIMASI SUHU DAN WAKTU PENGERINGAN NORI BERBAHAN BAKU Ulva lactuca DAN Gelidium sp. DENGAN PENAMBAHAN PERISA BUBUK KEPALA UDANG MENGGUNAKAN RESPONSE SURFACE METHODOLOGY

*Putra Aldi Pramudya  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Akhmad Suhaeli Fahmi  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Laras Rianingsih  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright 2022 Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract
Nori adalah produk pangan olahan rumput laut berupa lembaran tipis yang dikeringkan. Proses pengolahan nori terdiri dari perendaman rumput laut, penghalusan, pemasakan bubur, pencetakan, pengeringan dan disajikan sebagai penyedap makanan, lauk/pauk dan makanan ringan. Umumnya nori dibuat dari rumput laut Phorphyra, akan tetapi Phorphyra tidak banyak ditemukan di Indonesia, sehingga upaya untuk membuat nori dapat digunakan dari rumput laut lain yang tersedia melimpah di Indonesia seperti Ulva lactuca dan Gelidium. Nori berbahan baku Ulva lactuca dan Gelidium sp. tanpa penambahan penyedap rasa menghasilkan rasa nori yang hambar, sehingga ditambahkan perisa bubuk kepala udang untuk meningkatkan rasa nori. Proses pengeringan nori sangat mempengaruhi kualitas nori yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh suhu dan waktu pengeringan terhadap kualitas nori serta menentukan suhu dan waktu pengeringan optimum menggunakan metode RSM (Response Surface Methodology) dengan rancangan CCD (Central Composite Design). Suhu pengeringan yang digunakan yaitu 60 s.d. 80oC sedangkan waktu pengeringan yang digunakan yaitu 8 s.d. 12 jam. Analisis data yang dilakukan pada proses pengeringan nori ini terdiri dari pengujian asam glutamat, kerenyahan, kadar air, uji hedonik dan uji warna. Data hasil pengujian kemudian dimasukkan pada metode permukan respon. Pengolahan data menggunakan Software Design Expert 11. Hasil solusi suhu dan waktu optimal yang diperoleh dari program yaitu suhu pengeringan 64oC dan waktu pengeringan 12 jam yang menghasilkan asam glutamat 4,49%, kerenyahan 398,56gf, kadar air 11,13%, dengan nilai desirability 0,728. Nori dengan suhu pengeringan 64oC dan waktu pengeringan 12 jam memiliki karakteristik berwarna hijau gelap, tekstur renyah, rasa gurih dan tidak beraroma amis.
Fulltext View|Download
Keywords: Nori; Response Surface Methodology; Suhu pengeringan; Waktu Pengeringan
Funding: Universitas Diponegoro

Article Metrics:

  1. Atika, S. dan L. Handayani. 2019. Pembuatan bubuk flavor kepala udang vanamei (Litopenaeus vannamei) sebagai pengganti MSG (Monosodium Glutamat), Jurnal Semdi Unaya. 18-26
  2. Badan Standardisasi Nasional. 2006. SNI 01-2346-2006. Petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoris. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta
  3. Badan Standardisasi Nasional. 2006. SNI-012354.2-2006. Cara uji kimia-bagian 2: penentuan kadar air pada produk perikanan. Badan Standardisasi Nasional
  4. Ermiati, F. R. Zakaria, E. Prangdimurti, D. R. Adawiyah dan B. P. Priosoeryanto. 2018. Penurunan logam berat dan pigmen pada pengolahan geluring rumput laut Gelidium sp. dan Ulva lactuca. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 21(2): 266-275
  5. Fikri, J. N., I. Nairfana dan Mikhratunnisa. 2020. Pengaruh variasi penambahan ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) terhadap warna dan organoleptik selai buah naga merah (Hylocereus polyrhizus). Food and Agro-Industry Journal, 1(1): 33-40
  6. Hastuti, S., S. Arifin dan D. Hidayati. 2012. Pemanfaatan limbah cangkang rajungan (Portunus pelagicus) sebagai flavor makanan alami. Agrointek, 6(2): 88-96
  7. Imam, R. H., M. Primaniyarta dan N. S. Palupi. 2014. Konsistensi mutu pilus tepung tapioka: identifikasi parameter utama penentu kerenyahan. Jurnal Mutu Pangan, 1(2): 91-99
  8. Khokhani, K., V. Ram, J. Bhatt, T. Khatri dan H. Joshi. 2012. Spectrophotometric and Chromatographic Analysis of Amino Acids present in Leaves of Ailanthus excels. International Journal of ChemTech Research, 4(1): 389-393
  9. Kusnandar, F., M. Mutmainah dan T. Muhandri. 2020. Optimasi proses pembuatan sohun dari pati ubi banggai (Dioscorea alata). Jurnal Pangan dan Agroindustri, 8(3):163-174
  10. Laiya, N., R. M. Harmain dan N. Yusuf. 2014. Formulasi kerupuk ikan gabus yang disubstitusi dengan tepung sagu. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 2(2): 81-87
  11. Larasati, B. P., V. K. Ananingsih., L. Hartayanie dan A. R. Pratiwi. 2019. Pengaruh deep-fat frying terhadap kandungan asam glutamat pada 62 bumbu penyedap granul Spirulina sp. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 1(1): 74-79
  12. Lisa, M., M. Luthfi dan B. Susilo. 2015. Pengaruh suhu dan lama waktu pengeringan terhadap mutu tepung jamur tiram putih. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem, 3(3): 270-279
  13. Natanael, A. W., F. Swastawati dan A. P. Anggo. 2021. Karakteristik nori berbahan baku Gelidium sp. dan Ulva lactuca dengan penambahan mikrokapsul asap cair yang berbeda. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan, 3(1): 1-9
  14. Nazwa, I. dan D. L. Rahayu. 2020. Parameter Organoleptik nori daun kelor (Moringa oleifera) dengan variasi konsentrasi kappa karagenan dan suhu pengeringan. EDUFORTECH, 5(2): 147-157
  15. Nurmiah, S., R. Syarief, S. Soekarno, R. Peranginangin dan B. Nurmata. 2013. Aplikasi Response Surface Methodology pada optimalisasi kondisi proses pengolahan Alkali Treated Cottonii (ATC). Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, 8(1): 9-22
  16. Pamungkas, P. P. S. S. Yuwono dan K. Fibrianto. 2019. Potensi rumput laut merah (Gracilaria gigas) dan penambahan daun kenikir (Cosmos caudatus) sebagai bahan baku pembuatan nori. Jurnal Teknologi Pertanian, 20(3): 171-180
  17. Permatasari, A. A., Sumardianto dan L. Rianingsih. 2018. Perbedaan konsentrasi pewarna alami kulit buah naga (Hylocereus polyrhizus) terhadap warna terasi udang rebon (Acetes sp.). Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, 11(1): 39-52
  18. Rosida, D. F., N. A. Putri dan M. Oktafiani. 2020. Karakteristik cookies tepung kimpul termodifikasi (Xanthosoma sagittifolium) dengan penambahan tapioka. Agrointek, 14(1): 45-56
  19. Safitri, D. N. Sumardianto dan A. S. Fahmi. 2019. Pengaruh perbedaan konsentrasi perendaman bahan dalam jeruk nipis terhadap karakteristik kerupuk kulit ikan nila. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan, 1(1): 47-54
  20. Sobri, A., Herpandi dan S. Lestari. 2017. Uji pengaruh suhu pengeringan pada karakteristik kimia dan sensori kaldu bubuk kepala ikan gabus (Chana striata). Jurnal Teknologi Hasil Perikanan, 6(2): 97-106
  21. Susilo, R., Suparmi dan Edison. 2017. Kajian mutu serbuk perisa alami dari limbah udang. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, 4(1): 1-9
  22. Ubadillah, A. dan W. Hersoelistyorini. 2010. Kadar protein dan sifat organoleptik nugget rajungan dengan substitusi ikan lele (Clarias gariepinus). Jurnal Pangan dan Gizi, 1(2): 45-54
  23. Valentine, G., Sumardianto dan I. Wijayanti. 2020. Karakteristik nori dari campuran rumput laut Ulva lactuca dan Gelidium sp. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 23(2): 295-303
  24. Widyastuti, R., D. Novita, M. B. Nugroho dan I. Muflihati. 2020. Studi pembuatan nori artifisial daun kelor dengan variasi penambahan bahan pengikat. Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian, 4(2): 228-238
  25. Yunus, R., H. Syam dan Jamaluddin. 2017. Pengaruh persentase dan lama perendaman dalam larutan kapur sirih Ca(OH)2 terhadap kualitas keripik pepaya (Carica papaya L.) dengan vacuum frying. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 3: 221-233
  26. Zakaria, F. R., B.P. Priosoeryanto, Erniati dan Sajida. 2017. Karakteristik nori dari campuran rumput laut Ulva lactuca dan Eucheuma cottonii. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, 12(1): 23-32

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.