skip to main content

PENGARUH PENAMBAHAN SARI MENTIMUN (Cucumis sativus) PADA PEMBUATAN Spirulina platensis BUBUK TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA BISKUIT

*Rebecca Cindy Ariyanto  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Eko Nurcahya Dewi  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Retno Ayu Kurniasih  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright 2022 Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Biskuit biasanya hanya mengandung karbohidrat yang tinggi tetapi proteinnya rendah. Penambahan S. platensis ke dalam biskuit meningkatkan nilai protein namun menimbulkan aroma amis (off-odor). Mentimun merupakan buah yang memiliki senyawa volatile yang dapat mereduksi aroma amis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh rasio sari mentimun (C. sativus) dan S. platensis dalam pembuatan S. platensis bubuk terhadap karakteristik fisikokimia biskuit. Metode penelitian experimental laboratories menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Penelitian dilakukan dengan menambahkan S. platensis bubuk yang telah diberi perlakuan dengan sari mentimun dengan perbandingan rasio 1:3, 1:4, 1:5, 1:0 (b/v) pada adonan biskuit. Adonan dicetak kemudian dipanggang pada suhu 110° selama 40 menit, dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi rasio mentimun dalam biskuit maka semakin tinggi kadar abu, kadar lemak, kadar air, nilai warna L*, nilai warna b* dan tingkat kesukaan panelis namun akan menurunkan kadar protein, nilai warna a* dan hardness biskuit S. platensis. Dengan demikian rasio mentimun yang berbeda pada S. platensis yang ditambahkan ke dalam biskuit memberikan pengaruh nyata (p < 0,05) terhadap karakteristik fisik, kimia, dan hedonik. Formulasi biskuit S. platensis terbaik yaitu biskuit dengan rasio 1:4 memiliki tingkat kesukaan khususnya aroma yang lebih disukai panelis. Biskuit S. platensis dengan penambahan sari mentimun dengan rasio 1:4 memiliki kadar air 3,45%, kadar lemak 16,83%, kadar protein 6,94%, kadar abu 1,52%, nilai warna L* 47,67, nilai warna a* -30,44, nilai b* 32,67, dan hardness 4503,53 gf.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Research Instrument
Pengaruh Treatment Mentimun (Cucumis sativus) pada Penambahan Spirulina platensis Bubuk ke dalam Biskuit
Subject
Type Research Instrument
  Download (201KB)    Indexing metadata
Keywords: Karakteristik fisikokimia; Tekstur; Warna; Kesukaan panelis
Funding: Universitas Diponegoro

Article Metrics:

  1. AOAC. Association of Official Analytical Chemyst. 2005. Official method of analysis of the association of official analytical of chemist. Arlington, Virginia, USA: Association of Official Analytical Chemist, Inc
  2. Azni M. E. 2013. Evaluasi mutu kukis berbahan tepung ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L), tepung tempe dan tepung udang rebon (Aceteserythraeus). [Skripsi]. Fakultas Pertanian Universitas Riau, Pekanbaru
  3. Badan Standardisasi Nasional. 2011. SNI2973:2011 tentang Biskuit. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta
  4. Bolanho, B. C., M. B. Egea, A. L. M. Jacome, I. Campos, J. C. M. D. Carvalho, dan E. D. G. Danesi. 2014. Antioxidant and nutritional potential of cookies enriched with spirulina platensis and source of fibre. Journal of Food and Nutrition Research, 53(2): 171-179
  5. Christwardana, M., M. A. Nur, dan Hadiyanto. 2013. Spirulina platensis: Potensinya sebagai bahan pangan fungsional. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 2(1): 1-4
  6. Guler, Z., F. Karaca, dan H. Yetisir. 2013. Volatile compounds in the peel and flesh of cucumber (cucumis sativus l.) Grafted onto bottle gourd (lagenaria siceraria) rootstock. The Journal of Horticultural Science and Biotechnology, 88(2): 123-128
  7. Juwitasari, M. M. 2016. Pengukuran perubahan warna pada pencoklatan kukis selama pemangganan dengan kamera digital. [Skripsi]. Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor
  8. Kabinawa, K. I. N. 2006. Spirulina ganggang penggempur aneka penyakit. PT. Agro Media Pustaka. Jakarta
  9. Ladamay, N. A dan Yuwono, S.S. 2014. Pemanfaatan bahan lokal dalam pembuatan foodbars (kajian rasio tapioka tepung kacang hijau dan proporsi CMC). Jurnal Pangan dan Agroindustri, 2(1): 67-68
  10. Marantha, H. A. dan N. Rustanti. 2014. Kandungan gizi, sifat fisik, dan tingkat penerimaan es krim kacang hijau dengan penambahan spirulina. Journal of Nutrition College 3(4): 755-76
  11. Mardaningsih, F., Andriani, M. A. M., dan Kawiji. 2012. The influence of ethanol concentration and temperature of spray dryer for chlorophyll powder characteristic of alfafa (Medicago sativa l) by using binder maltodekstrin. Jurnal Teknosains Pangan 1(1): 110-117
  12. Pane, N., C. Ginting, dan N. Andayani. 2017. pengaruh jenis dan konsentrasi nutrisi terhadap pertumbuhan dan hasil mentimun (Cucumis sativus L.) pada media arang sekam secara hidroponik. Jurnal Agromast, 2(1): 1-19
  13. Pirenantyo, P dan L. Limantara. 2008. Pigmen spirulina sebagai senyawa antikanker. Indonesian Journal of Cancer, 2(4): 155-163
  14. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2015. Statistik Konsumsi Pangan. Kementerian Pertanian
  15. Saputera, J. S. E., T. W. Agustini, dan E. N. Dewi. 2014. Pengaruh penambahan biomassa serbuk Spirulina platensis terhadap sifat fisik, kimia, dan sensori pada tablet hisap (Lozenges). Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 17(3): 281-291
  16. Sinaga, A.S. 2019. Color-based segmentation of batik using the l*a*b* color space. Sinkron Journal Publication & Informatics Engineering Research, 3(2): 175-179
  17. Sugiharto dan F. Ayustaingwarno, 2014. Kandungan zat gizi dan tingkat kesukaan roti manis substitusi tepung spirulina sebagai alternatif makanan tambahan anak gizi kurang. Journal of Nutrition College, 3(4): 911-917
  18. Wahyuni, D., F. Yosi, dan G. Muslim. 2019. Kualitas sensoris daging kambing yang dimarinasi menggunakan larutan mentimun (Cucumis sativus L.). Jurnal Peternakan Sriwijaya, 8(1): 14-20
  19. Widhi, A. R. 2008. Kajian formulasi cookies ubi jalar (Ipomoea batatas L.) dengan karakteristik tekstur menyerupai cookies keladi. [Skripsi]. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor
  20. Widianingsih, W., A. Ridho, R. Hartati, dan H. Harmoko. 2008. Kandungan nutrisi Spirulina platensis yang dikultur pada media yang berbeda. Ilmu Kelautan: Indonesian Journal of Marine Sciences, 13(3): 167-170
  21. Widyastuti, N dan Aminudin. 2013. Pengembangan edible coating ekstrak daun randu dan pengaruhnya terhadap kualitas mentimun. Biosaintifika Journal of Biology & Biology Education, 5(2): 106-113
  22. Yuliani, T. W. Agustini, E. N. Dewi. 2020. Intervensi Ocimum basilicum L. pada serbuk dan mikroenkapsulasi Spirulina platensis terhadap protein dan karakteristik sensorik. JPHPI, 23(2): 225-235

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.