skip to main content

PENGARUH JENIS ASAM TERHADAP KARAKTERISTIK GELATIN KULIT IKAN AYAM-AYAM (Abalistes stellaris)

*Adilla Wahyu Nugraheni  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Apri Dwi Anggo  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Eko Nurcahya Dewi  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright 2021 Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan

Citation Format:
Abstract
Ikan Ayam-ayam merupakan salah satu jenis ikan laut yang memiliki kulit tebal dan keras. Hal ini mengakibatkan kulit ikan ayam-ayam hanya dijadikan sebagai limbah disisi lain sebenarnya kulit tersebut dapat dimanfaatkan menjadi gelatin. Proses pembuatan gelatin yang berasal dari kulit ikan biasanya dilakukan dengan menggunakan larutan asam lemah untuk mencegah terjadinya hidrolisis lanjutan yang dapat merusak kolagen yang ada di kulit ikan sehingga struktur gelatin tidak dapat terbentuk. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan larutan asam lemah yaitu asam fosfat (H3PO4), asam oksalat (H2C2O4), asam sitrat (C6H8O7) dan asam asetat (CH3COOH) terhadap nilai rendemen, kekuatan gel, pH, kadar air, kadar protein, kadar abu dan viskositas selain itu untuk mengetahui jenis asam lemah terbaik dalam proses pembuatan gelatin kulit ikan ayam-ayam. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan jenis asam lemah yang berbeda. Data yang diperoleh diuji dengan uji normalitas, uji homogenitas, uji ANOVA dan uji lanjut BNJ untuk mengetahui adanya perbedaan antar perlakuan. Hasil analisa data menunjukkan bahwa penggunaan asam lemah yang berbeda mempunyai pengaruh berbeda nyata terhadap parameter uji yaitu rendemen kekuatan gel, pH, kadar air, kadar protein, kadar abu dan viskositas. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa perlakuan dengan menggunakan asam asetat menghasilkan gelatin dengan nilai kekuatan gel dan viskositas tertinggi sebesar 294,47 bloom dan 3,61 cP, sedangkan perlakuan asam fosfat menghasilkan gelatin dengan mutu dan daya simpan terbaik dengan nilai rendemen, kadar air dan kadar protein tertinggi dibandikan perlakuan jenis asam lainnya.
Fulltext View|Download
Keywords: asam lemah, gelatin, karakteristik, kulit ikan ayam-ayam
Funding: Universitas Diponegoro

Article Metrics:

  1. Agustin, A. T dan Sompie, M. 2015. Kajian Gelatin Kulit Ikan Tuna (Thunnus albacores) yang Diproses Menggunakan Asam Asetat. Dalam : Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodibersitas Indonesia. Universitas Samratulangi Manado, 1(5):1186-1189
  2. Azara, R. 2017. Pembuatan dan Analisis Sifat Fisikokimia Gelatin dari Limbah Kulit Ikan Kerapu (Ephinephelus sp.). J. Rekapangan 11(1): 62-69
  3. AOAC. Association of Official Analytical Chemyst, 2000. Officials Methods of Analysis (17 thed). Arlington: Association of Official Analytical Chemists Inc
  4. AOAC. Association of Official Analytical Chemyst. 2005. Official Method of Analysis of The Association of Official Analytical of Chemist. Arlington, Virginia, USA: Association of Official Analytical Chemist, Inc
  5. Badan Pusat Statistik. Tabel Impor Menurut Komoditi Tahun 2014. http://www.bps.go.id /all _newtemplate.php. 24 Apri 2020 (08:50)
  6. Badan Standarisasi Nasional. 1995. Standar Nasional Indonesia. 063735.1995. Mutu dan Cara Uji Gelatin. Jakarta
  7. Badan Standarisasi Nasional. 2006. Standar Nasional Indonesia Analisis Kadar Air Pada Produk Peikanan SNI 01-2354.2-2006. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta
  8. Badan Standarisasi Nasional. 2006. Standar Nasional Indonesia Analisis Kadar Protein Pada Produk Peikanan SNI 01-2354.4-2006. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta
  9. Cheow, C.S., Norizah, M.S., Kyaw, Z.Y., and Howell, N.K. (2007). Preparation and caracterization of gelatins from the skins of skins of sin croaker
  10. Agustin, A. T dan Som(Johniusdussumieri) and short fin scad (Decapterusmacrosoma). Food Chemistry 101: 386-391
  11. Choonpicharn, S., Jaturashita, S., Rakariyatham, N., Suree N, and Niamsup H. 2014. Antioxidant and antihypertensive activity of gelatin hydrolisate from Nile tilapia skin. J Food Sci Technol 52:5
  12. Fan, H., Dumont, M., dan Simpson, B. K. 2017. Extraction of gelatin from salmon (Salmo salar) fish skin using trypsin-aided process: optimization by plackett–burman and response surface methodological approaches. Journal Food and Science Technology, 54(12): 4000- 4008
  13. Gunawan, F., Suptijah, P., dan Uju. 2017. Ekstraksi dan karakterisasi gelatin kulit ikan tenggiri (Scomberomorus commersonii) dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 20(3) : 568-581
  14. GMIA. 2019. Gelatin Handbook. Gelatin Manucafturers Institute of America. Islami, A. D., Junianto, dan Rostika, R. 2018. Karakteristik fisik dan kimia gelatin kulit kakap pada hasil ekstraksi suhu yang berbeda. Jurnal Perikanan dan Kelautan 9(2): 34-40
  15. Jaziri, A. A., Muyasyaroh, H., dan Firdaus, M. 2019. Karakteristik gelatin kulit ikan ayam-ayam (Abalistes stellaris) dengan pra-perlakuan konsentrasi asam sitrat. Journal of Fisheries and Marine 3(2) : 183-193
  16. Kusumawati., Tazwir, R., dan Wawasto, A. 2008. Pengaruh perendaman dalam aam khlorida terhadap kualitas gelatin tulang kakap merah (Lutjanus sp). Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan 3(1)
  17. Panjaitan, T. F. C. 2016. Optimasi Ekstraksi Gelatin dari Tulang Ikan Tuna (Thunnus albacores). Jurnal Wiyata 3(1) : 11-16
  18. Peranginangin, R., Haq, N., Ma’ruf, W. F., dan Rusli, A. 2017. Ekstraksi gelatin dari kulit ikan patin (Pangasius hypothalamus) secara proses asam. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia 10(3): 75-84
  19. Ridhay, A., Muafira., Nurhaeni., Nurakhirawati dan Khasanah, N. B. 2016. Pengaruh variasi jenis asam terhadap rendemen gelatin dari tuang ikan cakalang (Katsuwonus pelamis). Jurnal Kovalen 2(2) : 44-53
  20. Rosida, R., Handayani, L., dan Apriliani, D. 2018. Pemanfaatan limbah tulang ikan kambingkambing (Abalistes stellaris) sebagai gelatin menggunakan variasi konsentrasi CH3COOH. Aquatic Sciences Journal 5(2): 93-99
  21. Said, M. I., Likadja, J. C., dan Hatta, M. 2011. Pengaruh waktu dan konentrasi bahan curing terhadap kuantitas dan kualitas gelatin kulit Kambing yang diproduksi melalui proses asam. JTIP 1(2): 119-128
  22. Santoso, C., Surti, T., dan Sumardianto. 2015. Perbedaan penggunaan konsentrasi larutan asam sitrat dalam pembuatan gelatin tulang rawan ikan pari mondol (Himantura gerrardi). Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan 4(2): 106-114
  23. Suptijah, P., Suseno, S. H., dan Anwar, C. 2013. Analisis kekuatan gel (gel strength) produk permen jelly dari gelatin kulit ikan cucut dengan penambahan karaginan dan rumput laut. JPHPI 16(2): 183-190
  24. Trilaksani, W., Nurilmala, M., dan Setiawati, I. H. 2012. Ekstraksi gelatin kulitn ikan kakap merah (Lutjanus sp.) dengan proses perlakuan asam. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 15(3) : 240-251
  25. Wangtueai, S dan Noonhom, A. 2009. Processing optimization and characterization of gelatin from lizardfish (Saurida sp.) scales. LWT Food Science and Tecchnology 42: 825-834

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.