skip to main content

KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA SABUN CAIR DENGAN PENAMBAHAN KOLAGEN TULANG IKAN AIR TAWAR YANG BERBEDA

Widya Wijayanti  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Yudhomenggolo Sastro Darmanto  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
*Eko Susanto  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright 2021 Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan under https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract
Limbah tulang ikan air tawar memiliki kadar protein yang berpotensi untuk diolah sebagai kolagen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas sabun cair dengan penambahan kolagen tulang ikan air tawar yang berbeda. Bahan baku yang digunakan yaitu tulang ikan Patin (Pangasius sp.), tulang ikan Nila (Oreochromis niloticus), dan tulang ikan Lele (Clarias batrachus). Pembuatan sabun cair dilakukan dengan penambahan kolagen konsentrasi terbaik 0,6%. Parameter yang diamati adalah hedonik, pH, kestabilan busa, alkali bebas, dan viskositas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kolagen tulang ikan Patin, Nila, dan Lele mempunyai pengaruh yang berbeda nyata (p<0,05) terhadap pH, kadar alkali bebas, kestabilan busa, viskositas, dan hedonik sabun cair. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh produk terbaik yaitu sabun cair dengan penambahan kolagen tulang ikan lele yang memiliki: pH 10,21; kadar alkali bebas 0,042%; kestabilan busa 75,83%; viskositas 1211,67 cP; dan disukai panelis.
Fulltext View|Download
Keywords: hedonik; kadar alkali bebas; kolagen tulang ikan; sabun cair;viskositas
Funding: Universitas Diponegoro

Article Metrics:

  1. Badan Standardisasi Nasional.1996. Sabun Mandi Cair. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta
  2. Choi, J. H., Benham,S. H.,dan Kim, S. M. 2013. Physico-biochemicalcharacteristics of scallop mantle collagen soluble in pepsin. J.Agr. Sci. and Tech,15: 293-302
  3. Dachi, K., Reveny, J., danArianto, A. 2020. Isolation and characterization of collagen and nanocollagen from snake head fish (Channa striata) boneAsian. Journal of PharmaceuticalResearchandDevelopment8(5): 32-36
  4. Darmanto, Y. S., Swastawati, F., dan Agustini, T. W. 2010. Manfaat dan karakter kolagen dari berbagai limbah tulang ikan. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang
  5. Deiner, F. (2008). Formulasi bath gel bengkuang - madu. [Skripsi]. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor
  6. Draelos, Z. D. dan L. A. Thaman. (2006). Cosmetic formulation of skin care products. Cosmetic science and technology series volume 30. Taylor & Francis Group, New York
  7. Gomez-Guillen, M. C., Gimenez, B., LopezCaballero, M. E., dan Montero, M. P. 2011. Functional and bioactive properties of collagen and gelatin from alternative source: a review. J. Food Hydrocolloids 25: 1813- 1827
  8. Harris, M. V., Darmanto, Y. S., dan Riyadi, P. H. 2016. Pengaruh kolagen tulang ikan air tawar yang berbeda terhadap karakteristik fisik dan kimia sabun mandi padat. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan 5(1) : 118- 124
  9. He, G., Yan, X., Wang, X., dan Wang, Y. 2019. Extraction and structural characterization of collagen from fishbone by high intensity pulsed electric fields. J. Food Process Eng, 1- 9
  10. Jamilah, B., Hartina,M. R. U., Hashim,D. M. dan Sazili, A. Q. 2013. Properties of collagen from barramundi (Lates calcarifer) skin. J. Food Res 20(2): 835-842
  11. Jafari, H., Lista, A., Siekapen, M. M., Pejman, G. B., Lei, N., Alimoradi, H dan Amin, S. 2020. Fish collagen: extraction, characterization, and applications for biomaterials engineering. Polymers 12(10): 2230
  12. Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2014. Kelautan dan Perikanan dalam Angka 2014. Pusat Data, Statistik, dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta
  13. Kumar, M. H., Spandana, V., dan Poonam, T. 2011. Extraction and determination of collagen peptide and its clinical importance from tilapia fish scales (Oreochromis niloticus). J. Pharmacy 2(10): 97-99
  14. Lubis, L. S. 2003. Sabun obat. Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan, Universitas Sumatera Utara, Medan
  15. Narkhede, D. B. 2010. Formulation and evaluation of coconut oil liquid soap. J. Pharma World Res 1(2): 1-15
  16. Noor, S. U., dan Nurdyastuti, D. 2009. Lauret-7- Sitrat sebagai detergensia dan peningkat busa pada sabun cair wajah Glysine soja (Sieb.) Zucc. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia 7(1): 39-47
  17. Nurhayati dan Murniyati. 2013. Pengaruh penambahan kolagen kulit ikan nila (Oreochromis spp.) terhadap karakteristik sabun cair. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia V Universitas Diponegoro, Semarang
  18. Nurhayati., Murniyati., dan Peranginangin, R. 2013. Karakteristik sabun transparan dengan penambahan kolagen kulit ikan nila (Oreochromis spp.). Prosiding Seminar Nasional Tahunan X Hasil Penelitian Kelautan dan Perikanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
  19. Oluwatoyin, S. M. 2011. Quality of soaps using different oil blends. J. Microbiol. and Biotech. Res. 1(1): 29-34
  20. Perdana, F. K., dan Hakim, I. 2009. Pembuatan sabun cair dari minyak jarak dan soda q sebagai upaya meningkatkan pangsa pasar sodaq. http://eprints.undip.ac.id/ [26 Oktober 2014]
  21. Permata, A.N., Darmanto, Y.S., dan Susanto, E. 2018. Liquid soap characteristic with the addition of fish bone collagen. RJOAS, 4(76)
  22. Potaros, T., Raksakulthai, N., Runglerdkreangkrai, J., dan Worawattanamateekul, W. 2009. Characteristics of collagen from nile tilapia (Oreochromis niloticus) skin isolated by two different methods. Kasetsart J. (Nat. Sci.) 43: 584-593
  23. Rahayu, W. P. 1998. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Institut Pertanian Bogor, Bogor
  24. Shoulders, M. D. dan Raines, R.T. 2009. Collagen structure and stability. Annual Review of Biochemistry 78: 929-958
  25. Wijana, S., Pranowo, D.,dan Taslimah, M. Y. 2010. Penggandaan skala produksi sabun cair dari daur ulang minyak goreng bekas. Jurnal Teknologi Pertanian 11(2): 114-122
  26. Williams, D. F., dan Schmitt, W. H. 1996. Chemistry and technology of the cosmetics and toiletries industry 2nd edition. Blackie Academic & Professional, London
  27. Yamada, H., Komatsu, H., dan Tanaka, M. 1981. Influence of bubble size on rheological properties of soap foam. J. Soc. Cosmet. Chem 33: 131-140

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.