skip to main content

Gerakan penegakan Syariat Islam di Kota Tasikmalaya

*Taufik Nurohman  -  Universitas Siliwangi, Indonesia
Open Access Copyright 2018 Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan

Citation Format:
Abstract

Studi ini membahas gerakan Islam yang mengupayakan pelibatan negara untuk menjamin pelaksanaan Syariat Islam melalui kebijakan formal. Mekanisme gerakan sosial dipilih sebagai langkah untuk mencapai tujuannya bukan karena terputusnya relasi antara masyarakat dengan negara, namun karena pola relasi tersebut tidak berhasil menjadi saluran formal yang efektif untuk masuknya aspirasi Syariat Islam kedalam institusi negara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dilakukan di Kota Tasikmalaya dengan alasan kondisi masyarakat yang tengah mengalami perubahan dari kondisi masyarakat namun disisi lain terjadi penguatan kekuatan Islam Simbolik berasal dari pesantren yang biasanya substantif dan kultural. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pergulatan Islam Simbolik. Pada level masyarakat, kelompok Islam simbolik ini berhasil melakukan mobilisasi belief atau sistem keyakinan masyarakat untuk menguatkan pemahaman keislaman yang holistik. Pada level intermediary, kelompok Islam Simbolik ini berhasil melakukan kesepakatan dengan partai politik dengan menawarkan dukungan suara, untuk memastikan bahwa partai politik dapat mengakomodasi kepentingan mereka di lingkup legislasi dan penganggaran. Selain itu, dalam mencapai tujuannya, Islam simbolik melakukan strategi dengan mencitrakan diri mereka bukan seperti kelompok simbolik tetapi dengan melakukan menggunakan metode substantif bahkan mereka berkonsensus dengan berbagai pihak yang berpotensi menghambat gerakannya.

Fulltext View|Download
Keywords: Gerakan Sosial; Gerakan Islam Simbolik; Penegakan Syariat Islam; Tasikmalaya

Article Metrics:

  1. Arif, S. (2010). Deradikalisasi Islam; Paradigma dan Strategi Islam Kultural. Depok: Koekoesan
  2. Bagir, Z. A. (2014). Pengantar: Membaca Beragam Wajah Islam Indonesia. In M. Van Bruinessen (Ed.), Conservative Turn: Islam Indonesia dalam Ancaman fundamentalisme. Bandung: Mizan
  3. Bruinessen, M. Van. (2014). Perkembangan Kontemporer Islam Indonesia dan “Conservative Turn” Awal Abad ke-21. In M. Van Bruinessen (Ed.), Conservative Turn: Islam Indonesia dalam Ancaman fundamentalisme. Bandung: Mizan
  4. Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (1994). Handbook of Qualitative Research. New Delhi: Sage Publication
  5. Jurdi, S. (2008). Pemikiran Politik Indonesia: Pertautan Negara, Khilafah, Masyarakat Madani dan Demokrasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  6. Mahardika, T. (2000). Gerak Massa Mengupayakan Demokrasi dan Keadilan secara Damai. Yogyakarta: Lapera Pustaka Utama
  7. Mirsel, R. (2004). Teori Pergerakan Sosial, Kilasan Sejarah dan Catatan Bibliografis. Yogyakarta: Resist Book
  8. Mubarak, M. Z. (2007). Genealogi Islam Radikal di Indonesia; Gerakan, Pemikiran dan Prospek Demokrasi. Jakarta: LP3ES
  9. Nasir, H. (2014). Islam Syariat: Reproduksi Salafiah Ideologis di Indonesia. Jakarta: Pusat Studi Agama dan Peradaban (PSAP)
  10. Putra, F. (2003). Paradigma Kritis Dalam Studi Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  11. Qodir, Z. (2012). Sosiologi Politik Islam: Kontestasi Islam Politik dan Demokrasi di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  12. Situmorang, A. W. (2013). Gerakan Sosial Teori dan Praktek (Edisi Revisi). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  13. Tanthowi, P. U. (2005). Kebangkitan Politik Kaum Santri: Islam dan Demokratisasi di Indonesia 1990 – 2000. Jakarta: Pusat Studi Agama dan Peradaban (PSAP)
  14. Tarrow, S. G. (2011). Power in Movement: Social Movements and Contentious Politics Updated and Revised 3rd Edition. Cambridge University Press. New York

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.