BibTex Citation Data :
@article{JIIP28944, author = {Meyla khofi}, title = {Anggaran Pendidikan Untuk Pemerataan Sosial: Strategi Pemerintah Kabupaten Kebumen Atasi Kemiskinan Struktural}, journal = {JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan}, volume = {10}, number = {2}, year = {2025}, keywords = {Anggaran pendidikan, pemerataan sosial, kemiskinan struktural, kebijakan afirmatif, Kabupaten Kebumen}, abstract = { Kemiskinan struktural masih menjadi persoalan pembangunan utama di Kabupaten Kebumen, di mana keterbatasan akses pendidikan yang berkualitas turut memperkuat siklus ketimpangan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi Pemerintah Kabupaten Kebumen dalam memanfaatkan anggaran pendidikan sebagai instrumen pemerataan sosial untuk mengatasi kemiskinan terstruktur. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana arah kebijakan, program, dan pelaksanaan anggaran pendidikan mampu menyentuh kelompok masyarakat rentan secara efektif dan adil. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui studi dokumen (RPJMD, APBD, laporan program pendidikan), wawancara mendalam dengan pemangku kebijakan (Dinas Pendidikan, Bappeda), serta observasi pada pelaksanaan program afirmatif di wilayah tertinggal. Teknik analisis data dilakukan secara interaktif melalui reduksi, kategorisasi, dan interpretasi naratif, serta diuji validitasnya melalui triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi anggaran pendidikan daerah masih menghadapi lima tantangan utama, yaitu: (1) keterbatasan kapasitas fiskal yang menyebabkan ketergantungan tinggi pada dana pusat, (2) ketimpangan geografis dan distribusi guru di daerah pinggiran, (3) sinkronisasi dan validasi data sosial pendidikan yang belum optimal, (4) evaluasi program yang masih berorientasi pada output administratif, dan (5) rendahnya partisipasi komunitas dalam proses perencanaan anggaran pendidikan. Program afirmatif seperti Kartu Kebumen Pintar berpotensi besar dalam mengurangi angka putus sekolah, tetapi belum didukung oleh sistem evaluasi berbasis outcome yang komprehensif. Kesimpulannya, anggaran pendidikan di Kabupaten Kebumen memiliki potensi sebagai instrumen pemerataan sosial apabila didukung oleh penguatan kapasitas fiskal lokal, integrasi data sosial lintas sektor, evaluasi berbasis dampak, serta partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan kebijakan. }, issn = {2548-4931}, pages = {190--206} doi = {10.14710/jiip.v10i2.28944}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jiip/article/view/28944} }
Refworks Citation Data :
Kemiskinan struktural masih menjadi persoalan pembangunan utama di Kabupaten Kebumen, di mana keterbatasan akses pendidikan yang berkualitas turut memperkuat siklus ketimpangan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi Pemerintah Kabupaten Kebumen dalam memanfaatkan anggaran pendidikan sebagai instrumen pemerataan sosial untuk mengatasi kemiskinan terstruktur. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana arah kebijakan, program, dan pelaksanaan anggaran pendidikan mampu menyentuh kelompok masyarakat rentan secara efektif dan adil. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui studi dokumen (RPJMD, APBD, laporan program pendidikan), wawancara mendalam dengan pemangku kebijakan (Dinas Pendidikan, Bappeda), serta observasi pada pelaksanaan program afirmatif di wilayah tertinggal. Teknik analisis data dilakukan secara interaktif melalui reduksi, kategorisasi, dan interpretasi naratif, serta diuji validitasnya melalui triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi anggaran pendidikan daerah masih menghadapi lima tantangan utama, yaitu: (1) keterbatasan kapasitas fiskal yang menyebabkan ketergantungan tinggi pada dana pusat, (2) ketimpangan geografis dan distribusi guru di daerah pinggiran, (3) sinkronisasi dan validasi data sosial pendidikan yang belum optimal, (4) evaluasi program yang masih berorientasi pada output administratif, dan (5) rendahnya partisipasi komunitas dalam proses perencanaan anggaran pendidikan. Program afirmatif seperti Kartu Kebumen Pintar berpotensi besar dalam mengurangi angka putus sekolah, tetapi belum didukung oleh sistem evaluasi berbasis outcome yang komprehensif. Kesimpulannya, anggaran pendidikan di Kabupaten Kebumen memiliki potensi sebagai instrumen pemerataan sosial apabila didukung oleh penguatan kapasitas fiskal lokal, integrasi data sosial lintas sektor, evaluasi berbasis dampak, serta partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan kebijakan.
Article Metrics:
Last update:
Dengan ini, penulis menyadari bahwa artikel yang dikirim dan kemudian diterima untuk publikasi, maka hak cipta dari artikel tersebut akan diberikan kepada Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan dan Program Sarjana (S1) Ilmu Pemerintahan, Departemen Politik dan Pemerintahan, Universitas Diponegoro selaku penerbit jurnal.
Hak cipta ini mencakup hak untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya.
Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan dan Program Studi S1 Ilmu Pemerintahan, Departemen Politik dan Pemerintahan, Universitas Diponegoro dan para editor melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tidak ada data, opini, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan dipublikasikan di jurnal. Sedangkan untuk isi artikel dan iklan yang diterbitkan di Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.
Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats