skip to main content

Tuntutan Aktor Daerah dan Analisis Kelayakan Dalam Wacana Otonomi Khusus Maluku Utara

*Syamsul Bahri Abd. Rasyid orcid  -  Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Indonesia
Titin Purwaningsih orcid  -  Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Indonesia
Open Access Copyright 2021 JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Berkaca pada UUD 1945 pasal 18B ayat (1) bahwa negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa, maka Maluku Utara pun memiliki hak untuk menuntut status otonomi khusus. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan kecemburuan aktor Maluku Utara serta uji kelayakan Maluku Utara untuk menjadi daerah otonomi khusus. Metode kualitatif-studi pustaka digunakan dalam penelitian ini dengan melihat sebaran wacana di media berita online dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah penelitian. Penelitian ini menunjukkan bahwa landasan historis, budaya, disparitas, dan kelautan merupakan usulan yang paling sering diusulkan para aktor pendukung status otonomi khusus Maluku Utara. Kendati demikian, aspek-aspek ini juga dimiliki oleh daerah lain. Di samping itu, aktor-aktor yang tidak terlalu mendukung status otonomi khusus, berpendapat bahwa yang menjadi prioritas adalah masalah kejelasan Sofifi (Ibukota Maluku Utara) yang sampai sekarang masih berstatus kecamatan, serta masalah-masalah lain yang lebih urgen. Penelitian lanjutan perlu dilakukan dengan studi lapangan pada delapan kabupaten lain di Maluku Utara yang sama sekali tidak disinggung dalam sebaran media pemberitaan online.

Fulltext View|Download
Keywords: Aktor Daerah; Kelayakan; Otonomi Khusus; Maluku Utara

Article Metrics:

  1. Achmady, L. (2020). “Kekhususan” Otonomi Khusus Papua. Jurnal DINAMIS, 17(1), 81–88
  2. Alivia, D. (2019). Politik Hukum Pengaturan Pemerintahan Daerah yang Bersifat Khusus atau Bersifat Istimewa di Indonesia. RechtIdee, 14(2), 150–166. https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:BDsuQOHoCi4J:https://media.neliti.com/media/publications/9138-ID-perlindungan-hukum-terhadap-anak-dari-konten-berbahaya-dalam-media-cetak-dan-ele.pdf+&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl=id
  3. Anugerah, B. (2019). Papua: Mengurai Konflik dan Merumuskan Solusi. Jurnal Kajian LEMHANNAS RI, 40(23), 51–65
  4. Ayunda, R. (2021). Dampak Rill Implementasi Status Otonomi Khusus di Provinsi Papua, Indonesia: Kajian Hukum Perspektif Good Governance. Jurnal Komunikasi Hukum, 7(1), 387–402
  5. Aziz, N. L. L., Zuhro, R. S., Cahyono, H., Suryani, D., Aulia, D., & Maulana, Y. (2019). Model Pengelolaan Desentralisasi Asimetris dalam Konteks NKRI. www.politik.lipi.go.id
  6. Bahfein, S. (2021). Sofifi Dikembangkan, Sofyan Djalil Minta Revisi Rencana Tata Ruang. Kompas.Com. https://www.kompas.com/properti/read/2021/06/23/210000721/sofifi-dikembangkan-sofyan-djalil-minta-revisi-rencana-tata-ruang?page=all
  7. BPS Maluku Utara. (2021a). Luas Areal Tanaman Perkebunan Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Tanaman di Provinsi Maluku Utara (ha), 2019-2020. Malut.Bps.Go.Id. https://malut.bps.go.id/indicator/54/304/2/luas-areal-tanaman-perkebunan-menurut-kabupaten-kota-dan-jenis-tanaman-di-provinsi-maluku-utara-ribu-ha-2019-2020.html
  8. BPS Maluku Utara. (2021b). Provinsi Maluku Utara Dalam Angka
  9. CNN Indonesia. (2021). Mahasiswa Papua Demo Kantor Tito Tolak Perpanjangan Otsus. Cnnindonesia.Com. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210224131232-20-610314/mahasiswa-papua-demo-kantor-tito-tolak-perpanjangan-otsus
  10. Darmalaksana, W. (2020). Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka dan Studi Lapangan. Pre-Print Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 1–6. http://digilib.uinsgd.ac.id/32855/1/Metode Penelitian Kualitatif.pdf
  11. Dewi, M., Amaliyah, F., & Agustiani, N. (2019). Implementasi Nilai-Nilai Islam dalam Pernikahan Adat Papua. Reformulating Models of Religiosity in the Era of Industry Revolution 4.0, Icic, 411–418
  12. dpr.go.id. (2021). Paripurna DPR Sepakati 33 RUU Prolegnas Prioritas 2021. Www.Dpr.Go.Id. https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/32239/t/Paripurna+DPR+Sepakati+33+RUU+Prolegnas+Prioritas+2021
  13. Duchlun, R. (2019). Bahasa Daerah di Maluku Utara Terancam Punah. Kumparan.Com. https://kumparan.com/ceritamalukuutara/bahasa-daerah-di-maluku-utara-terancam-punah-1rGpv6yiGt2/full
  14. Fadli. (2019a). Masyarakat Maluku Utara Minta Otonomi Khusus. Indotimur.Com. https://indotimur.com/nasional/masyarakat-maluku-utara-minta-otonomi-khusus
  15. Fadli. (2019b). Masyarakat Maluku Utara Minta Otonomi Khusus (Hasby : Otonomi Khusus Atau Referendum?). Indotimur.Com. https://indotimur.com/nasional/masyarakat-maluku-utara-minta-otonomi-khusus
  16. Fatgehipon, A. H., & Utomo, S. P. (2020). Sultan Zainal Abidin Syah: From the Kingdom of Tidore to the Republic of Indonesia. TAWARIKH: Journal of Historical Studies, 12(1), 49–92
  17. Fatmawati, N. I. (2018). Desentralisasi Asimetris, Alternatif Bagi Masa Depan Pembagian Kewenangan di Indonesia. Madani: Jurnal Politik Dan Sosial Kemasyarakatan, 10(3), 73–85
  18. Fundrika, B. A., & Sari, R. R. N. (2021). Ratusan Ribu Rakyat Papua Teken Petisi Tolak Otsus: Hanya Rekayasa Politik Jakarta. Suara.Com. https://www.suara.com/news/2021/05/25/230000/ratusan-ribu-rakyat-papua-teken-petisi-tolak-otsus-hanya-rekayasa-politik-jakarta
  19. Habibi, M., & Zuhriyanti, E. (2019). Kecemburuan Daerah Penghasil Setelah Praktek Desentralisasi Asimetris. Www.Researchgate.Net/Publication/330424411, 1–22. https://doi.org/10.31227/osf.io/6xm3u
  20. Hardani, Andriani, H., Auliya, N. H., Fardani, R. A., Ustiawaty, J., Utami, E. F., Sukmana, D. J., & Istiqomah, R. R. (2020). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Qualitative and Quantitative Research Methods) (Issue March)
  21. Hasrianti, A. (2016). Pluralisme Agama dan Budaya dalam Masyarakat Kota Sorong. PUSAKA: Jurnal Khazanah Keagamaan, 10(2), 325. https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v10i2.191
  22. Hikam, H. A. Al. (2021). Maluku Jadi Lumbung Ikan Nasional, Luhut: Bisa Ekspor ke Eropa-Amerika. Detik.Com. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5468897/maluku-jadi-lumbung-ikan-nasional-luhut-bisa-ekspor-ke-eropa-amerika/1
  23. Hilal, S. (2017). Gagasan Otonomi Khusus bagi Provinsi Kalimantan Timur dalam NKRI. Universitas Islam Indonesia
  24. Isnadi, N., & Fikriah. (2019). Dampak Dana Otonomi Khusus Terhadap Tingkat Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM), 4(1), 29–37
  25. Istanti, D. J., Febriani, A., & Ariani, N. (2021). Desentralisasi Asimetris dalam Resolusi Konflik Separatisme Aceh dan Papua. Jurnal MODERAT, 7(2), 257–269
  26. JATAM. (2019). Pulau Kecil dan Pesisir Maluku Utara Kian Terancam. Jatam.Org. https://www.jatam.org/pulau-kecil-dan-pesisir-maluku-utara-kian-terancam/#:~:text=Keberadaan industri tambang%2C sawit%2C dan,intimidasi%2C termasuk juga deforestasi hutan
  27. Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku Utara. (2018). Kajian Fiskal Regional. http://djpb.kemenkeu.go.id
  28. Kholill, M. (2016). Naskah-Naskah Islam Papua. Jumantara, 7(1), 167–184
  29. Kirana, P. D. (2021). PT Indonesia Weda Bay Industrial Park Buka 1.500 Lowongan Kerja, Simak Syaratnya. Liputan6.Com. https://www.liputan6.com/bisnis/read/4507255/pt-indonesia-weda-bay-industrial-park-buka-1500-lowongan-kerja-simak-syaratnya
  30. Korain, F. X., Kaunang, M., & Egetan, M. (2020). Implementasi Kebijakan Dana Otonomi Khusus Bidang Pendidikan di Kota Sorong Provinsi Papua Barat. Jurnal Administrasi Publik, 5(86), 94–109
  31. Lamaau, N. (2021). Hari Jadi Tidore ke-913, Sultan Kembali Ingatkan soal Otonomi Khusus. Kumparan.Com. https://kumparan.com/ceritamalukuutara/hari-jadi-tidore-ke-913-sultan-kembali-ingatkan-soal-otonomi-khusus-1vXo7cS7i3y/full
  32. Maarif, N. (2021). Langkah Kemendagri Selesaikan Masalah Sofifi sebagai Ibu Kota Malut. News.Detik.Com. https://news.detik.com/berita/d-5591451/langkah-kemendagri-selesaikan-masalah-sofifi-sebagai-ibu-kota-malut
  33. Malawat, I. (2018). Struktur dan Fungsi Mitos Kerajaan Raja Ampat. Melanesia : Jurnal Ilmiah Kajian Bahasa Dan Sastra, 1(2), 1–6. https://doi.org/10.30862/jm.v2i1.780
  34. Malut.kabardaerah.com. (2017). Otsus, ini kata sultan Tidore. Malut.Kabardaerah.Com. https://malut.kabardaerah.com/2017/08/11/otsusini-kata-sultan-tidore/
  35. Mansur, M., & Said, R. M. (2018). Dinamika Sosial-Politik Kesultanan Jailolo. Etnohistori: Jurnal Ilmiah Kebudayaan Dan Kesejarahan, 5(2), 136–161
  36. Maricar, F., & Duwila, E. (2017). Vitalitas Bahasa Ternate di Pulau Ternate. Etnohistori, IV(2), 136–151
  37. Maulana, J., Purnama, E., & Syabandir, M. (2018). Perimbangan Dana Otonomi Khusus Aceh Antara Provinsi dan Kabupaten/Kota. Syiah Kuala Law Journal, 2(1), 18–38. https://doi.org/10.24815/sklj.v2i1.10574
  38. Murdaningsih, D. (2015). Kepri Dinilai Layak Dijadikan Wilayah Otonomi Khusus, Kenapa? Republika.Co.Id. https://www.republika.co.id/berita/nlx14d/kepri-dinilai-layak-dijadikan-wilayah-otonomi-khusus-kenapa
  39. Nasution, I. K. (2016). The Challenge of Decentralization in Indonesia: Symmetrical and Asymmetrical Debate. International Journal of Social Science and Humanity, 6(9), 691–697. https://doi.org/10.18178/ijssh.2016.6.9.734
  40. Nawir, M. S., Yusuf, M., & Kadir, A. (2020). Islam Raja Ampat dan Mitos Hantu Cuwig: Benturan Agama, Adat dan Kepercayaan Lokal pada Masyarakat Multikultural di Kampung Lilinta Papua Barat. Sangkep: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan, 3(1), 1–22. https://doi.org/10.20414/sangkep.v2i2.p-ISSN
  41. Noer. (2019). Otsus Maluku Utara, Cita-cita Lama yang Lahir dari Tidore. Malut.Id. https://www.malut.id/2019/10/otsus-maluku-utara-cita-cita-lama-yang_9.html
  42. Nomay, U. (2019). Tuhan, Manusia Dan Alam Dalam (Borero Gosimo) Amanat Datuk Moyang Tidore. Al-Qalam, 25(1), 15–32. https://doi.org/10.31969/alq.v25i1.694
  43. Novitasari, I. (2020). Kajian Politis Integrasi Papua ke Indonesia Melalui Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) di Tahun 1969
  44. Nurmasari, & Hafis, R. I. Al. (2019). Desentralisasi Asimetris: Kemiskinan Ditengah Kelimpahan Otonomi Khusus Papua. Jurnal Penelitian Administrasi Publik, 5(2), 1180–1192
  45. Orin. (2021). Tambang Nikel di Halmahera Timur Dinilai Merusak Ekosistem Alam. Zonamalut.Id. https://zonamalut.id/tambang-nikel-di-halmahera-timur-dinilai-merusak-ekosistem-alam/
  46. Poskomalut.com. (2019). Sambut HUT Provinsi, Maluku Utara Tuntut Otonomi Khusus. Poskomalut.Com. https://poskomalut.com/sambut-hut-provinsi-maluku-utara-tuntut-otonomi-khusus/
  47. PPN/Bappenas, K. (2016). Kajian Pengembangan Kebijakan Asimetris Dalam Pembangunan di Kawasan Perbatasan Negara
  48. Pratama, A. Y. (2015). Pelaksanaan Desentralisasi Asimetris Dalam Tata Kelola Pemerintahan Daerah Di Era Demokrasi. Jurnal Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 28(1), 6–14
  49. Prayogo, C. (2018). Ekonomi Maluku Utara Ditopang Sektor Tambang. Www.Wartaekonomi.Co.Id. https://www.wartaekonomi.co.id/read204904/ekonomi-maluku-utara-ditopang-sektor-tambang
  50. Putra, Y. M. P. (2015). Semua Bahasa Daerah di Maluku Utara Dilindungi. Republika.Co.Id. https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/15/01/20/nigtyk1-semua-bahasa-daerah-di-maluku-utara-dilindungi
  51. Rahman, F. (2018). Rasionalitas Desentralisasi Asimetris dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah Dan Pemerintahan Daerah: Refleksi Pada Era Reformasi, 46–56. https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=3724072
  52. Rakia, A. S. R. S. (2021). Kewenangan Khusus Majelis Rakyat Papua Terhadap Pembentukan Perdasus. Justisi, 7(1), 14–25
  53. Salim, & Nugroho, A. (2021). Budaya Maritim Suku Biak dalam Tinjauan Integrasi Nasional. Jurnal Maritim Indonesia, 9(1), 119–130
  54. Sanur, D. (2020). Implementasi Kebijakan Otonomi Khusus di Aceh. Politica, 11(1), 65–83. https://doi.org/10.22212/jp.v11i1.1580
  55. Saputra, M. A. (2017). Menguatnya Politik Identitas dan Problem Kerukunan Beragama di Manokwari. Mimikri, 3(1), 15–27
  56. Sucipto, & Kadafi, M. (2016). Fenomenology Otonomi Khusus Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pendekatan Kualitatif Asymetrical Fiscal Decentralization Theory). Jurnal Eksis, 12(1), 3259–3266
  57. Suharyo. (2016). Otonomi Khusus Di Papua Dan Aceh Sebagai Perwujudan Implementasi Peranan Hukum Dalam Kesejahteraan Masyarakat. Jurnal Rechtsvinding, 5(3), 323–337
  58. Supriyadi. (2016). Community of Practitioners: Solusi Alternatif Berbagi Pengetahuan Antar Pustakawan. Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi Dan Kearsipan, 2(2), 83–93. https://doi.org/10.14710/lenpust.v2i2.13476
  59. Suryani, D., Zuhro, R. S., Cahyono, H., Aziz, N. L. L., Aulia, D., & Maulana, Y. (2020). Aktor di balik Tuntutan Otonomi Khusus: Studi Kasus Bali dan Maluku Utara. Yayasan Pustaka Obor Indonesia
  60. Syahputra, I., & Baiduri, R. (2018). Eksistensi Partai Politik Lokal Pada Era Otonomi Khusus Aceh. Jurnal Antropologi Sumatera, 16(1), 1–6
  61. UGM, J. (2012). Desentralisasi Asimetris yang Menyejahterahkan: Aceh dan Papua
  62. Umasangaji, A., Mufti, A., & Umra, S. I. (2020). Desentralisasi Asimetris Kewenangan Provinsi Kepulauan dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam untuk Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat. De Jure: Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum, 1(2), 170–181
  63. Viartasiwi, N. (2018). The politics of history in West Papua - Indonesia conflict. Asian Journal of Political Science, 26(1), 141–159. https://doi.org/10.1080/02185377.2018.1445535
  64. Winarto, J., & Indrani, H. C. (2017). Perancangan Interior Pusat Informasi Kebudayaan Suku Arfak di Manokwari, Papua Barat. Jurnal Intra, 5(1), 1–15
  65. Zaluchu, S. E. (2020). Strategi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif di Dalam Penelitian Agama. Evangelikal: Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat, 4(1), 28–38. https://doi.org/10.46445/ejti.v4i1.167

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.