skip to main content

Geologi dan Mineralisasi Logam Daerah Sangon, Kokap, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta

Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 17 Jul 2018; Published: 31 Jul 2018.
Open Access Copyright (c) 2018 Jurnal Geosains dan Teknologi under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Daerah Sangon, Kokap, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta tersusun dari Formasi Andesit Tua. Vulkanisme tersier pegunungan Kulon Progo telah mengendapkan mineral logam, salah satunya di daerah Sangon. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tipe alterasi, tipe mineralisasi, serta hubungan pola sebaran urat kuarsa dengan tipe alterasi dan tipe mineralisasi.

Penelitian dilakukan pada kavling seluas 2 x 2 km2 dengan melakukan pemetaan geologi dan analisis laboratorium. Observasi lapangan mencakup pengambilan data struktur dan batuan. Analisis laboratorium yang dilakukan antara lain analisis petrografi, mineragrafi, dan XRD untuk mengetahui mineral primer, sekunder, dan logam.

Hasil analisis menunjukkan bahwa stratigrafi daerah penelitian termasuk ke dalam Formasi Andesit Tua berupa batuan lava andesit dan andesit porfir. Struktur geologi yang berkembang berupa sesar geser cabang yang mempengaruhi mineralisasi logam. Kavling bagian utara mempunyai dimensi urat relatif kecil, tipe alterasi advance argilik dan inner propilitik, mineral logam emas, pirit, kalkopirit, arsenopirit, sfalerit dengan suhu yang rendah 50oC - 120oC. Kavling bagian tengah mempunyai dimensi urat relatif besar, tipe alterasi propilitik, mineral logam pirit, kalkopirit dengan suhu yang rendah 200oC - 340oC. Kavling bagian selatan mempunyai dimensi urat relatif kecil, tipe alterasi filik, mineral logam pirit, kalkopirit dengan suhu yang rendah 280oC - 400oC. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Daerah Sangon adalah lokasi endapan epitermal sulfida rendah.
Fulltext View|Download
Keywords: Sangon; Formasi Andesit Tua; epitermal sulfida rendah

Article Metrics:

  1. van Bemmelen, R. S., 1949. The Geology of Indonesia, vol. II. Economic Geology : The Hague, Government Printing Office
  2. Corbett, G. dan Leach, T., 1997. Southwest Pacific Rim Gold-Copper System: Structure, Alteration and Mineralization. Short Course Manual
  3. Harjanto, A., Sutato, Sutarto, Subandrio, A., Suasta, I. M., Selamat, J., Hartono, G., Basten, I. G., Fauzi, M., Rosdiana, 2016. Alterasi Hidrotermal di Dumogo Barat, Kabupaten Bolaan Mongondow, Sulawesi Utara. Eksplorium, Vol. 37, No.1. Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir-BATAN : Jakarta. Hal.27-40
  4. Hedenquist, J. W., Izawa, E., Arribas, A., White, N. C., 1995. Epithermal gold deposits: styles, characteristics and exploration. Society of Resource Geology Special Publication 1, poster and booklet. hal.17
  5. Rahardjo, W., Sukandarrumidi, Rosidi, 1995. Peta Geologi Lembar Yogyakarta Skala 1:100.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi : Bandung
  6. Travis, R. B., 1955. Classification of Rocks. Quaterly of the Colorado School of Mines: Colorado

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.