1Teknik Geologi UPN Veteran Yogyakarta, Jl. Padjajaran (Ring Road Utara) No.104, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55283, Indonesia
2PT.Fajar Bhakti Lintas Nusantara, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGT22444, author = {Nabila Putri Imalianda and Septyo Uji Pratomo and Sutarto Sutarto and Petrus P. Abimanyu Darmawan}, title = {Karakteristik Unsur Nikel berdasarkan Litologi, Mineralogi, dan Analisis Fraksi Butir pada Zona Saprolit di Lapangan “K”, Pulau Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara, Indonesia}, journal = {Jurnal Geosains dan Teknologi}, volume = {7}, number = {2}, year = {2024}, keywords = {nikel laterit; zona saprolit; Pulau Gebe; analisis fraksi butir}, abstract = { Pulau Gebe, yang terletak di Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara, merupakan salah satu wilayah dengan potensi endapan nikel laterit yang signifikan akibat proses pelapukan ultramafik yang intensif. Zona saprolit dalam endapan laterit ini menjadi fokus utama eksplorasi karena kandungan nikel yang bernilai ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan distribusi nikel serta unsur-unsur lainnya berdasarkan analisis litologi, mineralogi, dan analisis fraksi butir pada zona saprolit di lapangan “K”, Pulau Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah, Indonesia. Metode penelitian yang dilakukan antara lain pemetaan geologi permukaan berskala 1:4.000 dan pengambilan sampel batuan, analisis deskriptif secara megaskopis, serta analisis kuantitatif dengan menggunakan X-ray Fluorescence (XRF) . Berdasarkan pemetaan geologi, stratigrafi daerah penelitian terbagi menjadi dua satuan litodem, yaitu satuan litodem Peridotit Gebe dan satuan litodem Serpentinit Gebe dengan interpretasi struktur geologi berupa sesar mendatar menganan berarah baratlaut-tenggara. Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa kadar nikel, besi, silikon, dan magnesium pada zona saprolit bervariasi tergantung pada ukuran fraksi butir, mineralogi, dan litologi dari bedrock . Pada ukuran butir yang lebih halus, terjadi pengayaan nikel yang signifikan, terutama di lokasi yang mengalami proses laterisasi lebih intensif. Hasil penelitian menunjukkan korelasi langsung antara litologi serta mineralogi bedrock dengan kadar nikel pada zona saprolit, dengan keberadaan garnierit yang meningkatkan kelayakan ekonomis di titik-titik tertentu. Litologi yang dominan di setiap lokasi, seperti peridotit dan serpentinit, serta variabilitas mineralogi, terutama mineral pembawa nikel, secara substansial mempengaruhi distribusi dan konsentrasi nikel. }, issn = {2620-634X}, pages = {111--122} doi = {10.14710/jgt.7.2.2024.111-122}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jgt/article/view/22444} }
Refworks Citation Data :
Pulau Gebe, yang terletak di Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara, merupakan salah satu wilayah dengan potensi endapan nikel laterit yang signifikan akibat proses pelapukan ultramafik yang intensif. Zona saprolit dalam endapan laterit ini menjadi fokus utama eksplorasi karena kandungan nikel yang bernilai ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan distribusi nikel serta unsur-unsur lainnya berdasarkan analisis litologi, mineralogi, dan analisis fraksi butir pada zona saprolit di lapangan “K”, Pulau Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah, Indonesia. Metode penelitian yang dilakukan antara lain pemetaan geologi permukaan berskala 1:4.000 dan pengambilan sampel batuan, analisis deskriptif secara megaskopis, serta analisis kuantitatif dengan menggunakan X-ray Fluorescence (XRF). Berdasarkan pemetaan geologi, stratigrafi daerah penelitian terbagi menjadi dua satuan litodem, yaitu satuan litodem Peridotit Gebe dan satuan litodem Serpentinit Gebe dengan interpretasi struktur geologi berupa sesar mendatar menganan berarah baratlaut-tenggara. Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa kadar nikel, besi, silikon, dan magnesium pada zona saprolit bervariasi tergantung pada ukuran fraksi butir, mineralogi, dan litologi dari bedrock. Pada ukuran butir yang lebih halus, terjadi pengayaan nikel yang signifikan, terutama di lokasi yang mengalami proses laterisasi lebih intensif. Hasil penelitian menunjukkan korelasi langsung antara litologi serta mineralogi bedrock dengan kadar nikel pada zona saprolit, dengan keberadaan garnierit yang meningkatkan kelayakan ekonomis di titik-titik tertentu. Litologi yang dominan di setiap lokasi, seperti peridotit dan serpentinit, serta variabilitas mineralogi, terutama mineral pembawa nikel, secara substansial mempengaruhi distribusi dan konsentrasi nikel.
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Jurnal Geosains dan Teknologi and Department of Geological Engineering, Universitas Diponegoro as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Jurnal Geosains dan Teknologi and Department of Geological Engineering, Universitas Diponegoro and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Jurnal Geosains dan Teknologi are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright is officially transfered when the Author has filled and signed the License of Agreement, please do download the file here. The License of Agreement should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail or scanned document to :
Dr.rer.nat Thomas Triadi Putranto (Editor-in-Chief)Editorial Office of Jurnal Geosains dan TeknologiGeological Engineering Department, Universitas DiponegoroJl. Prof. Soedarto, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Central Java, Indonesia 50275Email: jgt@live.undip.ac.id