skip to main content

Analisis Pengaruh Perubahan Tutupan Lahan Terhadap Ancaman Bencana Longsor Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus: Kabupaten Kebumen)

1Department of Geodetic Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia

2Departemen Teknik Geodesi, Universitas Diponegoro, Indonesia

3Teknik Geodesi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 8 Oct 2023; Revised: 7 Dec 2023; Accepted: 22 Dec 2023; Published: 24 Oct 2024.
Open Access Copyright (c) 2024 Jurnal Geosains dan Teknologi under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Bencana longsor merupakan bencana yang paling sering terjadi di Kabupaten Kebumen. Berdasarkan data BNPB tercatat pada tahun 2014 hingga 2023 terdapat 400 bencana, 193 diantaranya merupakan bencana tanah longsor. Pada penelitian ini dilakukan pemetaan ancaman bencana tanah longsor pada tahun 2016 dan 2022 serta dilakukan analisis terkait perubahan tutupan lahan yang paling mempengaruhi terhadap bencana longsor. Pembuatan peta ancaman mengacu pada Permen PU No.22/PRT/M/2007 dengan enam parameter yaitu kemiringan lereng, curah hujan, kedekatan sesar, jenis tanah, jenis batuan, dan tutupan lahan. Pembobotan parameter menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) serta analisis pengaruh perubahan tutupan lahan menggunakan metode Frequency ratio (FR). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa bencana longsor di Kabupaten Kebumen tahun 2016 dan 2022 tidak memiliki perubahan signifikan, untuk ancaman longsor didominasi oleh kelas rendah berkisar 73%, kelas sedang 24%, kelas 3%, dan yang terakhir kelas sangat tinggi 0%. Untuk analisis pengaruh perubahan terhadap ancaman longsor, perubahan tutupan lahan menjadi lahan kosong merupakan perubahan tutupan lahan yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap ancaman bencana longsor. Sedangkan perubahan tutupan lahan menjadi hutan merupakan perubahan tutupan lahan yang paling kecil pengaruhnya terhadap ancaman tanah longsor, hal ini dibuktikan dengan nilai FR lebih dari 1 dan cenderung lebih besar dari tutupan lahan lainnya.

Fulltext View|Download
Keywords: AHP; FR; Tanah Longsor; Tutupan Lahan
Funding: Universitas Diponegoro

Article Metrics:

  1. Ali, A.F., 2020. Analisis Tingkat Kerawanan Longsor Lereng di Desa Pancurendang Kecamatan Ajibarang. Skripsi. Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
  2. Ali, M.Z., Qazi, W., Aslam, N., 2018. A comparative study of ALOS-2 PALSAR and landsat-8 imagery for land cover classification using maximum likelihood classifier. The Egyptian Journal of Remote Sensing and Space Sciences, 21, S29-S35. DOI: https://doi.org/10.1016/j.ejrs.2018.03.003
  3. Febianti, V., Sasmito, B., Bashit, N., 2023. Pemodelan Perubahan Tutupan Lahan Berbasis Penginderaan Jauh (Studi Kasus: Kota Semarang). Jurnal Geodesi Undip (JGU), 11(3)
  4. Kinanthi, A., Awaluddin, M., Yusuf, M.A., 2023. Analisis Pemetaan Risiko Bencana Tanah Longsor Berbasis Sistem Informasi Geografis (Studi kasus: Kecamatan Candisari, Kota Semarang). Jurnal Geodesi Undip (JGU), 11(3). DOI: https://doi.org/10.14710/jgundip.2022.36958
  5. Munthafa, A.E. dan Mubarok H., 2017. Perapan Metode Analytical Hierarchy Process dalam Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Mahasiswa Berprestasi. Jurnal Siliwangi Seri Sains dan Teknologi, 3(2), 192-201. DOI: https://doi.org/10.37058/jssainstek.v3i2.355
  6. Naryanto, H.S., Soewandita, H., Ganesha, D., Prawiradisastra, F., Kristijono, A., 2019. Analisis Penyebab Kejadian dan Evaluasi Bencana Tanah Longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur Tanggal 1 April 2017. Jurnal Ilmu Lingkungan, 272-282. DOI: 10.14710/jil.17.2.272-282
  7. Pangaribuan, J., Sabri, L.M., Amarrohman, F.J., 2019. Analisis Daerah Rawan Bencana Tanah Longsor Di Kabupaten Magelang Menggunakan Sistem Informasi Geografis Dengan Metode Standar Nasional Indonesia Dan Analythical Hierarchy Process. Jurnal Geodesi Undip, 8(1). DOI: https://doi.org/10.14710/jgundip.2019.22582
  8. PERMEN, 2007. Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Bencana Longsor. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum
  9. Purwadhi, F.S.H. dan Sanjoto, T.B., 2008. Pengantar Interpretasi Citra Penginderaan Jauh. Jakarta: LAPAN
  10. Purwoko, A., Sunarko, Putro, S., 2015. Pengaruh Pengetahuan Dan Sikap Tentang Resiko Bencana Banjir Terhadap Kesiapsiagaan Remaja Usia 15 – 18 Tahun Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Pedurungan Kidul Kota Semarang. Jurnal Geografi, 12(2). DOI: https://doi.org/10.15294/jg.v12i2.8036
  11. Saaty, T.L., 1980. The Analytic Hierarchy Process. Planning, priority setting, resource allocation. New York: McGraw-Hill
  12. Sampurno, R.M. dan Thoriq, A., 2016. Klasifikasi Tutupan Lahan menggunakan Citra Landsat 8 Operational Land Imager. Jurnal Teknotan, 10(2), 61-62
  13. Septiani, R., Citra, I Putu A., Nugraha, A.S.A., 2019. Perbandingan Metode Supervised Classification dan Unsupervised Classification terhadap penutup lahan di Kabupaten Buleleng. Jurnal Geografi, 16(2). DOI: https://doi.org/10.15294/jg.v16i2.19777
  14. Soma, A.S. dan Kubota, T., 2017. The Performance Of Land Use Change Causative Factor On Landslide Susceptibility Map In Upper Ujung-Loe Watersheds South Sulawesi, Indonesia. Geoplanning: Journal of Geomatics and Planning, 4(2), 157-170. DOI: https://doi.org/10.14710/geoplanning.4.2.157-170

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.