skip to main content

Identifikasi Lokasi Sebaran Fosil untuk Penentuan Konservasi Situs Paleontologi Bumiayu, Provinsi Jawa Tengah

1Department of Geological Engineering, Faculty of Geological Engineering, Padjadjaran University, Indonesia

2Geological Museum, Geological Agency, Ministry of Energy and Mineral Resources, Indonesia

3Department of Geological Engineering, Faculty of Geological Engineering, Universitas Padjadjaran, Indonesia

4 Center of Geological Survey, Geological Agency, Kementerian Mineral dan Sumberdaya Energi, Indonesia

View all affiliations
Received: 20 Jan 2022; Revised: 6 Jun 2022; Accepted: 13 Jun 2022; Available online: 1 Nov 2022; Published: 1 Nov 2022.
Open Access Copyright (c) 2022 Jurnal Geosains dan Teknologi under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract
Bumiayu merupakan daerah yang menarik untuk dikaji dari sisi paleontologi, salah satunya keberadaan Fauna Satir yang merupakan fauna vertebrata tertua di Pulau Jawa. Ada beberapa titik lokasi penemuan yang tersebar di tiga kecamatan, yaitu Desa Bumiayu, Kecamatan Bumiayu; Desa Kutamendala, Kecamatan Tonjong; dan Desa Pengarasan, Kecamatan Bantarkawung. Situs Paleontologi Bumiayu dikenal dengan nama lain Situs Buton (Bumiayu-Tonjong). Metode yang digunakan berupa identifikasi keragaman geologi dan analisis data kualitatif berdasarkan PP No. 26 Tahun 2008. Lokasi yang perlu dikonservasi adalah Sungai Kaliglagah, Sungai Cisaat, Sungai Kalibiuk, Sungai Pelem, Sungai Slatri, Sungai Santanaya, Sungai Cipanglosoran, Sungai Jawan, dan Sungai Bodas karena menceritakan secara runtut pengangkatan Pulau Jawa menjadi daratan selama Plio-Plistosen. Geosite tersebut memiliki keunikan batuan dan fosil yang berfungsi sebagai laboratorium alam, sehingga direkomendasikan untuk dikonservasi sebagai Kawasan Cagar Alam Geologi (KCAG) terutama untuk melindungi dari kerusakan.
Fulltext View|Download
Keywords: Bumiayu; situs paleontologi; konservasi
Funding: Museum Geologi

Article Metrics:

  1. Alfarizi, M.K., 2019. Temuan Fosil Manusia Purba di Brebes Bisa Mengubah Teori Sejarah, Tempo. Diakses dari: https://tekno.tempo.co/amp/1220864/temuan-fosil-manusia-purba-di-brebes-bisa-mengubah-teori-sejarah
  2. Aswan, Sufiati, E., Rudyawan, A., Kistiani, D., dan Oo, T. Z., 2018. Depositional Environmental Evolution of Kalibiuk Formation Based on Paleontological Molluscan Study, Cisaat River Section, Bumiayu, Central Java, Indonesia. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 162 (2018) 012033. DOI: 10.1088/1755-1315/162/1/012033
  3. Bakosurtanal, 1999. Peta Rupabumi Digital Indonesia Lembar 1308-542 Bantarkawung, Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
  4. Indonesia. 2008. Perturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
  5. Kastowo dan Suwarna, N., 1996. Peta Geologi Lembar Majenang, Jawa, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung
  6. Markov, G.N., dan Saegusa, H., 2008. On the validity of Stegoloxodon Kretzoi, 1950 (Mammalia: Proboscidea). Zootaxa, 1861: 55-56. DOI: https://doi.org/10.11646/zootaxa.1861.1.5
  7. Prasetyo, U., 2009. Studi perubahan lingkungan pengendapan pada beberapa daerah di pulau Jawa selama Plio-Plistosen berdasarkan kajian paleontologi moluska. Master Thesis, Program Studi Taknik Geologi. Bandung: Institut Teknologi Bandung
  8. Setiyabudi, E., 2009. An Early Pleistocene Giant Tortoise (Reptilia; Testudines; Testudinidae) from the Bumiayu area, Central Java, Indonesia, Journal of Fossil Research, 42(1), 1-11
  9. Shuto, T., 1975. Preliminary Correlation of the Neogen Molluscan Faunas in Southeast Asia. Geology and Palaeontology of Southeast Asia, 289–301
  10. Sondaar, P. Y., 1984. Faunal Evolution and The Mammalian Biostratigraphy of Java, Courier Forschungsinstitut Senckenberg, 69, 219-235
  11. Sudijono, 2005. Age and The Depositional Environment of The Kalibiuk Formation of The Cisaat River Section, Bumiayu, Central Java, Jurnal Sumber Daya Geologi, 15(2)
  12. Suharyogi, I. Y. P., Unggul, P. W., Insani, H., dan Setiyabudi, E., 2019. Duboisia Santeng (Bovidae, Artiodactyla) dari Bumiayu. Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY, 17(1)
  13. ter Haar, C., 1932. Geologische kaart van Java. Toelichting bij blad 58 (Bumiajoe). Schaal 1:100,000. Dienst van den Mijnbouw in Nederlandsch-Indie
  14. van Bemmelen, R.W., 1949. The Geology Of Indonesia. The Hague, Martinus Nijhoff, Vol. IA
  15. van der Geer, A., Lyras, G., de Vos, J., dan Dermitzakis, M., 2010. Evolution of Island Mammals. 1sted. SPi Publisher Services, Pondicherry, India
  16. van der Maarel, F. H., 1932. Contributions to the knowledge of the fossil mammalian fauna of Java. Wetenschappelijke Meddelingen, Diens van den Mijnbouw in Nederlandsc h-Indie 15, 1-208
  17. von Koenigswald, G. H. R., 1933. Beitrag zur Kenntnis der fossilen Wirbeltiere Java. I. Teil. – Wet. Med. Dienst. Mijnb. Ned. Indie., 23: 1-185
  18. Widianto, H., 2019. Poros Bumiayu-Prupuk-Semedo-Migrasi Fauna dan Manusia Tertua di Pulau Jawa. Yogyakarta: Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta
  19. Zaim, Y., 1978. Paleogeografi Daerah Bumiayu, Jawa Tengah. Skripsi. Bandung: Departemen Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.