skip to main content

Perubahan Morfologi Muara Sungai di Pesisir Kota Semarang Dalam Penanggulangan Banjir dan Rob

*Heryoso Setiyono scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Muhammad Helmi scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Indra Budi Prasetyawan scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Muh Yusuf scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Azis Rifai  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Penelitian tentang studi muara sungai di pesisir Kota Semarang untuk mereduksi bencana rob telah dilakukan. Tujuan penelitian  adalah untuk mengidentifikasi perubahan bentuk, ukuran, pola  muara-muara sungai serta faktor-faktor fisik lainnya dari laut terkait dengan penanggulangan banjir dan rob sehingga dapat diambil langkah-langkah pencegahannya. Lokasi penelitian di sepanjang pesisir wilayah  Kota Semarang antara Kanal Banjir Barat (KBB) dan Kali Babon. Metode yang digunakan adalah analisis citra satelit dan peta rupa bumi serta dilengkapi dengan tinjauan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan bentuk muara sungai.  Faktor manusia sangat berpengaruh terhadap perubahan dan tata letak muara sungai. Kondisi sungai dan muara sungai dikelompokkan atas kondisi alamiah, penyodetan, pembelokan, normalisasi dan beberapa kombinasinya. Muara sungai yang masih alamiah antara lain: Tenggang dan Sringin. Muara sungai yang mengalami pembelokan antara lain adalah  Sungai Banger dan Kanal Banjir Timur (KBT). Muara sungai yang masih alamiah dan dinormalisasi yaitu Kali Babon. Muara sungai yang alamiah tetapi mengalami penyodetan yaitu Kali Semarang. Muara sungai yang mengalami normalisasi yaitu Kanal Banjir Barat (KBB). Penanganan serta pengendalian banjir dan rob secara terpadu mengurangi dampak penggenangan secara efektif.


A study of rivermouth in the coastal of Semarang City  for reduction rob flood hazard was investigated. The purpose of this study is to identify the shape, size, pattern of rivermouth  changes and the factors of the sea that affect it that has the potential to cause rob disasters so that can be taken a preventive action. The research location is along the coast in the administrative area of Semarang City Government and the area affected by rob flood. The method used is cartometric analysis from various maps. The results show that the condition of the rivermouth is much influenced by the conditions along the river passing through certain land use areas. Human factors are very influential on the changes and layout of the river mouth. River and river mouth conditions are grouped under natural conditions, castration, deflection, normalization and some combinations. Rivermouth which still natural are included Tenggang, Seringin and Pentol. The rivermouth that experienced deflection are the rivermouth of Banger  and  Kanal Banjir Timur (KBT). The natural and normalized rivermouth is Kali Babon. The rivermouth that is still natural but experienced spoofing is Kali Semarang.The rivermouth that normalized is Kanal Banjir Barat (KBB).

 


 

 

 


Fulltext View|Download
Keywords: rivermouth; rob flood; Semarang; banjir rob; muara sungai

Article Metrics:

  1. Budinetro, H.S., Sri Rahayu, T.A. Praja, A.Taufik, dan D. Junarsa. 2012. Strategi Pengendalian Banjir Kota Semarang. J. Sumber Daya Air 8 (2): 141-156
  2. Kahar, S., Purwanto, dan W.K. Hidayat. 2010. Dampak Penurunan Tanah dan Kenaikan Muka Laut terhadap Luas Genangan Rob Di Semarang. J. Presipitasi 7 (2): 83-91
  3. Pratiwi, R.D., A.L. Nugraha, dan Haniah. 2016. Pemetaan Multi Bencana Kota Semarang. J. Geodesi Undip Oktober 2016:1-10
  4. Putra, A.D. dan W. Handayani. 2013. Kajian Bentuk Adaptasi Terhadap Banjir dan Rob Berdasarkan Karakteristik Wilayah dan Aktivitas Di Kelurahan Tanjung Mas. J. Teknik PWK 2(3):1-11. http://ejournal-sl.undip.ac.id/index.php/pwk
  5. Sardiyatmo, Supriharyono, dan A. Hartoko. 2013. Dampak Dinamika Garis Pantai Menggunakan Citra Satelit Multi Temporal Pantai Semarang Provinsi Jawa Tengah. J. Saintek Perikanan 8(2):33-37. https://doi.org/10.14710/ijfst.8.2.33-37
  6. Setyowati, D.L. dan E. Suharini. 2011. DAS Garang Hulu: tata air, erosi, dan konservasi. Widya Karya, Semarang. 91 hal
  7. Susanto, A. 2017. Strategi Peningkatan Resiliensi Masyarakat Pesisir terhadap Tekanan Sosio-Ekologis (Studi Kasus Pesisir Kota Semarang). J. Matematika, Sains, dan Teknologi 18(1):11-27
  8. Wahyudi, S.I. 2010. Perbandingan Penanganan Banjir Rob di La Briere (Perancis), Rotterdam (Belanda), dan Perspektif di Semarang (Indonesia). Riptek 4(11):29-35

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.