skip to main content

Studi Perubahan Garis Pantai di Perairan Muara Sungai Kaliboyo, Batang

*Novi Henis Zadia  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Hariyadi Hariyadi scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Warsito Atmodjo scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Muh Yusuf scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Azis Rifai  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Perairan Muara Sungai Kaliboyo kawasan yang dinamis dan cepat mengalami perubahan garis pantai dan terbentuk spit di mulut sungai. Sedimen di daerah tersebut sering menutup muara sungai, sehingga mengganggu alur layar nelayan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui indikasi perubahan garis pantai serta hubungan antara perubahan garis pantai dengan arus sejajar pantai di lokasi penelitian. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif, untuk pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, metode SMB untuk peramalan gelombang dan perhitungan menggunakan rumus empiris untuk validasi pasang surut, arus sejajar pantai dan parameter akresi-erosi.  Hasil penelitian menunjukkan Perairan Muara Sungai Kaliboyo mengalami akresi, hal ini dapat diketahui dari nilai parameter akresi-erosi di tiga penampang. Penampang 1 dengan nilai Go sebesar 0,62, penampang 2 dengan nilai Go sebesar 0,39 dan penampang 3 dengan nilai Go sebesar 0,56. Nilai Go di atas 0,111 menunjukkan adanya akresi. Gelombang datang dari arah Timur Laut menuju Barat Daya menimbulkan gelombang pecah dengan tinggi 0,28 meter pada kedalaman 0,90 meter sehingga membentuk sudut gelombang pecah (αb) sebesar 9,51°. Gelombang pecah tersebut menimbulkan arus sejajar pantai dari Timur ke Barat dengan kecepatan 0,42 m/dt yang mengangkut sedimen sejajar pantai, sehingga membentuk spit di muara sungai dari arah Timur memanjang ke Barat.

 

 

Kaliboyo River Estuary is a dynamic and rapidly changing area of the coastline and spits are formed at the river mouth. Sediment in this area often closes river mouths, disrupting the flow of fishermen's screens and clogging up river flow which sometimes causes floods around the river mouth. The purpose of this study is to find out indications of shoreline changes and the relationship between shoreline changes with longshore currents at the study site. The research method uses descriptive method, for sampling using purposive sampling method, SMB method for wave forecasting and calculations using empirical formulas. The research method uses descriptive method, for sampling using purposive sampling method, SMB method for wave forecasting and calculations using empirical formulas for tide validation, longshore currents and erosion-accretion parameters. The results showed that Kaliboyo River Estuary had accretion, this can be seen from the value of the erosion-accretion parameter in three cross sections. The first cross section with a Go value of 0,62, second cross section with a Go value of 0,39 and third cross section with a Go value of 0,56. Go values above 0,111 indicate accretion. Waves coming from the Northeast to the Southwest cause a breaking wave with a height of 0,28 meters at 0,90 meters depth to form an angle of breaking wave (αb) of 9.51°. The breaking wave caused a longshore current from East to West with a speed of 0,42 m /sec which transported sediment along the coast, thus forming a spit at the river mouth from the east extending to the west.

 


Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Research Instrument
Untitled
Subject
Type Research Instrument
  Download (B)    Indexing metadata
Keywords: Sungai Kaliboyo; Perubahan Garis Pantai; Arus Sejajar Pantai

Article Metrics:

  1. Arifianti, Y. 2011. Potensi Longsor Dasar Laut di Perairan Maumere. Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, 6(1): 53 – 62
  2. CERC. 1984. Shore Protection Manual Volume I. US Army Coastal Engineering Research Center, Washington
  3. Gemilang, Wisnu A., Ulung J. Wisha, Guntur A. Rahmawan dan Ruzana Dhiauddin. 2017. Karakteristik Sebaran Sedimen Pantai Utara Jawa Studi Kasus: Kecamatan Brebes Jawa Tengah. Jurnal Kelautan Nasional, 13(2):65-74
  4. Pangestu, Hendar. 2013. Analisis Angkutan Sedimen Total Pada Sungai Dawas Kabupaten Musi Banyuasin. Jurnal Teknil Sipil dan Lingkungan, 1(1):103-9
  5. Randazzo, Giovanni, Derek W. T. Jackson and J. Andrew G. Cooper. 2015. Sand and Gravel Spits. Springer. Coastal Research Library 12
  6. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Batang, 2018. Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah
  7. Siddiqui et al., 2017. Shallow-marine Sandstone Reservoirs, Depositional Environments, Stratigraphic Characteristics and Facies Model: A Review. Journal of Applied Science
  8. Triatmodjo, Bambang. 1999. Teknik Pantai. Beta Offset, Yogyakarta

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.