BibTex Citation Data :
@article{IJOCE15672, author = {Candisukma Serodja and Aris Ismanto and Aradea Hakim and Andri Ramdhani}, title = {Analisa Pengaruh Angin Monsoon Timur terhadap Arus Permukaan Berdasarkan Data HF Radar di Perairan Selat Sunda}, journal = {Indonesian Journal of Oceanography}, volume = {4}, number = {4}, year = {2023}, keywords = {HF Radar, Arus Permukaan, Angin, Selat Sunda}, abstract = { Selat Sunda yang terletak diantara Pulau Jawa dan Samudera Hindia merupakan salah satu perairan yang cukup penting dalam sirkulasi massa air di Indonesia dengan kondisi fisik yang sangat dinamis. Hal ini berpengaruh terhadap pola arus permukaan yang terbentuk. Informasi mengenai arus permukaan laut dapat berguna sebagai acuan dalam mendukung berbagai aktifitas maritim. High Frequency Radar merupakan salah satu instrumen kelautan yang mampu mengukur arus permukaan dengan gelombang radio dari jarak jauh secara real time dan kontiyu dengan resolusi spasial dan temporal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh angin monsoon timur pada pola arus permukaan di perairan Selat Sunda. Data pengukuran arus total dari HF Coastal Ocean Dynamics Application Radar (CODAR) dan data angin diperoleh dari European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF) periode bulan Mei-Juli 2019. Analisis harmonik dilakukan pada arus permukaan untuk memisahkan arus harmonik dan arus non-harmonik (residu) pada kedua titik evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan arus permukaan di Selat Sunda teridentifikasi dominan dibangkitkan oleh pasang surut dengan nilai persentase arus harmonik (pasang surut) lebih besar dari arus residu pada masing-masing komponen zonal dan meridional. Pola arah arus residu (non pasut) bergerak menuju barat daya akibat adanya pengaruh gradien tekanan serta topografi dasar perairan Selat Sunda. Nilai korelasi arus residu dengan angin menunjukkan tingkat hubungan yang lemah, sehingga arus permukaan di perairan Selat Sunda pada kedua titik evaluasi tidak dipengaruhi oleh angin monsoon timur. }, issn = {2714-8726}, pages = {11--18} doi = {10.14710/ijoce.v4i4.15672}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/ijoce/article/view/15672} }
Refworks Citation Data :
Selat Sunda yang terletak diantara Pulau Jawa dan Samudera Hindia merupakan salah satu perairan yang cukup penting dalam sirkulasi massa air di Indonesia dengan kondisi fisik yang sangat dinamis. Hal ini berpengaruh terhadap pola arus permukaan yang terbentuk. Informasi mengenai arus permukaan laut dapat berguna sebagai acuan dalam mendukung berbagai aktifitas maritim. High Frequency Radar merupakan salah satu instrumen kelautan yang mampu mengukur arus permukaan dengan gelombang radio dari jarak jauh secara real time dan kontiyu dengan resolusi spasial dan temporal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh angin monsoon timur pada pola arus permukaan di perairan Selat Sunda. Data pengukuran arus total dari HF Coastal Ocean Dynamics Application Radar (CODAR) dan data angin diperoleh dari European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF) periode bulan Mei-Juli 2019. Analisis harmonik dilakukan pada arus permukaan untuk memisahkan arus harmonik dan arus non-harmonik (residu) pada kedua titik evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan arus permukaan di Selat Sunda teridentifikasi dominan dibangkitkan oleh pasang surut dengan nilai persentase arus harmonik (pasang surut) lebih besar dari arus residu pada masing-masing komponen zonal dan meridional. Pola arah arus residu (non pasut) bergerak menuju barat daya akibat adanya pengaruh gradien tekanan serta topografi dasar perairan Selat Sunda. Nilai korelasi arus residu dengan angin menunjukkan tingkat hubungan yang lemah, sehingga arus permukaan di perairan Selat Sunda pada kedua titik evaluasi tidak dipengaruhi oleh angin monsoon timur.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats