skip to main content

Analisa Pengaruh Angin Monsoon Timur terhadap Arus Permukaan Berdasarkan Data HF Radar di Perairan Selat Sunda

*Candisukma Marsha Serodja  -  Department of Oceanography, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 5027, Indonesia
Aris Ismanto scopus  -  Department of Oceanography, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Aradea Ramadhan Hakim  -  Botram Ocean Technology Research And Management, JL. Kelewih 12, Bandung, 40191, Indonesia
Andri Ramdhani  -  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jl. Angkasa I No.2, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10610, Indonesia, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Selat Sunda yang terletak diantara Pulau Jawa dan Samudera Hindia merupakan salah satu perairan yang cukup penting dalam sirkulasi massa air di Indonesia dengan kondisi fisik yang sangat dinamis. Hal ini berpengaruh terhadap pola arus permukaan yang terbentuk. Informasi mengenai arus permukaan laut dapat berguna sebagai acuan dalam mendukung berbagai aktifitas maritim. High Frequency Radar merupakan salah satu instrumen kelautan yang mampu mengukur arus permukaan dengan gelombang radio dari jarak jauh secara real time dan kontiyu dengan resolusi spasial dan temporal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh angin monsoon timur pada pola arus permukaan di perairan Selat Sunda. Data pengukuran arus total dari HF Coastal Ocean Dynamics Application Radar (CODAR) dan data angin diperoleh dari European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF) periode bulan Mei-Juli 2019. Analisis harmonik dilakukan pada arus permukaan untuk memisahkan arus harmonik dan arus non-harmonik (residu) pada kedua titik evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan arus permukaan di Selat Sunda teridentifikasi dominan dibangkitkan oleh pasang surut dengan nilai persentase arus harmonik (pasang surut) lebih besar dari arus residu pada masing-masing komponen zonal dan meridional. Pola arah arus residu (non pasut) bergerak menuju barat daya akibat adanya pengaruh gradien tekanan serta topografi dasar perairan Selat Sunda. Nilai korelasi arus residu dengan angin menunjukkan tingkat hubungan yang lemah, sehingga arus permukaan di perairan Selat Sunda pada kedua titik evaluasi tidak dipengaruhi oleh angin monsoon timur.

Fulltext View|Download
Keywords: HF Radar, Arus Permukaan, Angin, Selat Sunda

Article Metrics:

  1. Amri, K., Asep, P, dan Suprapto. 2014. Oceanographycal Characteristic and Phytoplankton Abundance in Sunda Strait Waters in East Monsoon. BAWAL, 6 (1): 11-20
  2. Dida, H, P., Sudjito S., Denny, W. 2016. Pemetaan Potensi Energi Angin di Perairan Indonesia Berdasarkan Data Satelit QuikScat dan WindSat. Jurnal Rekayasa Mesin, 7(2): 95-101 ISSN: 2477-6041
  3. Gomez, R., Thanh, H Tran., Andri Ramdhani., Rahmat Triyono. 2021. HF Radar Validation and Accuracy Analysis using Baseline Comparison Approach in the Sunda Strait. Global Oceans 2020: Singapore - U.S. Gulf Coast. 978-1- 7281-5446-6
  4. Indrayanti, E., Denny S., Purwanto., Hendry S Siagian. 2021. Identifikasi Arus Pasang Surut di Perairan Kemujan, Karimunjawa Berdasarkan Data Pengukuran Acoustic Doppler Profiler. Jurnal Kealutan Tropis, 24(2): 247-254
  5. Ismunarti, D., M. Zainuri, Denny, S., Suradi S. 2020. Pengujian Reliabilitas Instrumen Terhadap Variabel Kontinu Untuk Pengukuran Konsentrasi Klorofil-a Perairan. Buletin Oseanografi Marina, 9(1):1–8. EISSN: 2550-0015
  6. Mahardiananta, I Made., Rukmi S Hartati., Agus D. 2017. Analisa Potensi Energi Pasang Surut Air Laut di Selat Pulau Serangan. E-Journal SPEKTRUM, Vol. 4(1)
  7. Mujiasih S., Dwi H., Jean-Marie Beckers., Alexander Barth. 2021. Reducing the error in estimates of the Sunda Strait currents by blending HF radar currents with model results. Continental Shelf Research 228, 104512
  8. NOAA, 2020. What’s the difference between a tide and a current? Natl Ocean Service Website. https://oceanservice.noaa.gov/facts/tidescurrents.html, 04/01/20
  9. Nuriyati, N., Purwanto, P., Setiyono, H., Atmodjo, W., Subardjo, P., Ismanto, A., & Muslim, M. 2019. Potensi Energi Arus Laut di Perairan Selat Sunda. Indonesian Journal of Oceanography, 1(1): 45-52
  10. Oktavia, R., John I. Pariwono., dan Parluhutan Manurung. 2011. Variasi Muka Laut dan Arus Geostrofik Permukaan Perairan Selat Sunda Berdasarkan Data Pasut dan Angin Tahun 2008. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 3(2): 127-152
  11. Pariwono, J. I. 1999. Kondisi Oseanografi Perairan Pesisir Lampung. Proyek Pesisir Publication, Technical Report (TE–99/12-I) Coastal Resource Center University of Rhode Island. Jakarta
  12. Rahmawitri, Herwi., Agus Saleh A., Sri Suryo S. 2016. Pola Sirkulasi dan Variabilitas Arus di Perairan Selat Sunda. Jurnal Kelautan Nasional, 11(3): 141-157
  13. Roarty, H., Cook, T., Hazard, L., George, D., Harlan, J., Cosoli, S., Wyatt, L., Alvarez Fanjul, E., Terrill, E., Otero, M., et al. 2019. The Global High Frequency Radar Network. Frontiers in Marine Science 6, 164
  14. Rubio, A., Mader, J., Corgnati, L., Mantovani, C., dll. 2017. HF Radar Activity in European coastal seas: Next steps toward a pan-european HF radar network. Frontiers in Marine Science 4. doi: 10.3389/fmars.2017.00008
  15. Triono, N., M Farid., Rosane M. 2018. Pembelajaran Menggunakan Media Karakteristik Sebaran Temperatur Udara dan Kecepatan Angin di Pesisir Pantai Kota Bengkulu. PENDIPA Journal of Science Education, 2(2): 123-130

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.