skip to main content

Efektifitas Struktur Kerapatan terhadap Laju Sedimentasi dan Jenis Sedimen pada Hybrid Engineering di Desa Timbulsloko, Demak, Jawa Tengah

Ginnia Julianti Utomo  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang, Kota Semarang, Kode Pos 50275 Telp/fax (024) 7474698, Indonesia
Warsito Atmodjo scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang, Kota Semarang, Kode Pos 50275 Telp/fax (024) 7474698, Indonesia
Denny Nugroho Sugianto scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang, Kota Semarang, Kode Pos 50275 Telp/fax (024) 7474698, Indonesia
Rikha Widiaratih scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang, Kota Semarang, Kode Pos 50275 Telp/fax (024) 7474698, Indonesia
*Aris Ismanto scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang, Kota Semarang, Kode Pos 50275 Telp/fax (024) 7474698, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Kabupaten Demak merupakan salah satu wilayah yang mengalami berbagai permasalahan pesisir yang cukup parah. Erosi dan abrasi pantai menjadi fenomena yang terus terjadi selama 20 tahun terakhir. Perairan Sayung merupakan salah satu daerah yang mengalami erosi dan abrasi pantai dengan wilayah yang dilintasi banyak nelayan. Perubahan wilayah pesisir akibat permasalahan tersebut memicu berbagai dampak buruk bagi wilayah tersebut, seperti, kehilangan daerah pesisir, tambak, bahkan mangrove. Aktivitas penebangan hutan mangrove, penambangan pasir, tingginya fenomena gelombang dan pasang surut air laut yang juga memicu adanya erosi dan abrasi pantai. Akibat hal tersebut, angkutan sedimen yang berpindah akan membuat berubahnya garis pantai dan pengikisan wilayah daratan pantai. Penurunan kualitas pesisir akan berpengaruh signifikan jika erosi pantai dalam jangka panjang tidak segera diatasi dan akan membuat masukan sedimen dari sungai juga tidak seimbang akan berpotensi kerugian yang lebih besar. Penerapan hybrid engineering dengan metode ramah lingkungan menjadi solusi berbasis ekosistem, karena mampu mengembalikan substrat lumpur sebagai tempat tumbuhnya mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji struktur hybrid engineering permeable yang dapat meningkatkan laju sedimentasi di Perairan Sayung. Pengambilan data lapangan dilakukan selama 10 bulan dengan metode purposive sampling. Analisis laju sedimentasi yang dihasilkan yakni berkisar antara 0,64 – 3,61 cm/bulan. Meningkatnya laju sedimentasi menunjukkan adanya struktur hybrid engineering yang bekerja secara efektif yang didukung dengan adanya hubungan faktor oseanografi yaitu gelombang dan pasang surut.

Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. Astra, A. S., Sabarini, E. K., Harjo, A. M., dan Maulana, M. B., 2014. Keterlibatan Masyarakat dalam Pengelolaan Kawasan Pesisir dan Laut (Studi Kasus: Kawasan Perlindungan Pesisir Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Wetlands Internasional Indonesia, Bogor
  2. Damaywanti, K. 2013. Dampak Abrasi Pantai terhadap Lingkungan Sosial (Studi Kasus di Desa Bedono, Sayung, Demak. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. pp. 363-367
  3. Diposaptono. 2001. Erosi Pantai dan Klasifikasinya, Kasus di Indonesia. Prosiding Konferensi Esdal 2001., Jakarta
  4. Diposaptono, S., dan Budiman. 2008. Hidup Akrab dengan Gempa dan Tsunami. Buku Ilmiah Populer., Bogor, 383 hlm
  5. Fadika, U.., A. Rifai dan B. Rochaddi. 2014. Arah Dan Kecepatan Angin Musiman Serta Kaitannya Dengan Sebaran Suhu Permukaan Laut Di Selatan Pangandaran Jawa Barat. Jurnal Oseanografi, 3(3): 429-437
  6. Fathurrohmah, S. dan Marjuki, B. 2017. Identifikasi Dinamika Spasial Sumberdaya Mangrove di Wilayah Pesisir Kabupaten Demak Jawa Tengah. Jurnal Majalah Geografi Indonesia, 31(1): 56-64. doi: 10.22146/mgi.24234
  7. Ginting, J. W. R. 2018. Efisiensi Model Fisik Peredaman Energi Gelombang dengan Permeable Breakwater. Jurnal Teknik Hidraulik, 9(1): 1-16. doi: 10.32679/jth.v9i1.420
  8. Hidayat, M., Ruswahyuni., dan Widyorini, N. 2014. Analisis Laju Sedimentasi di Daerah Padang Lamun dengan Tingkat Kerapatan Berbeda di Pulau Panjang, Jepara. Jurnal of Maquares, 3(3): 73-79
  9. Hoefel, F. and Elgar, S. 2003. Wave-induced Sediment Transport and Sandbar Migration. Science, 299 (5614): 1885-1887. https://doi.org/10.1126/science.1081448
  10. Jati, I. W., dan Pribadi, R. 2017. Penanaman Mangrove Tersistem sebagai Solusi Penambahan Luas Tutupan Lahan Hutan Mangrove Baros di Pesisir Pantai Selatan Kabupaten Bantul. Proceeding Biology Education Conference. 14(1): 148-153
  11. Mauludi, F., Sulardiono, B., dan Haeruddin. 2018. Hubungan Jenis Sedimen dengan Kerapatan Mangrove di Desa Timbulsloko, Demak. Journal of Maquares, 7(4): 323-332. doi: https://doi.org/10.14710/marj.v7i4.22566
  12. Morissan. 2017. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana
  13. Nabila, A.., J. Marwoto., P. Subardjo., A. Rifai dan W. Atmodjo. 2021. Analisa Laju Sedimentasi di Dermaga 4 Pelabuhan Cigading 1 Provinsi Banten. Jurnal Oseanografi, 3(1)
  14. Nontji, A., 2002. Laut Nusantara. 3th edition., Djambatan., Jakarta, 367 hlm
  15. Nyakkben, J. W., 1992. Biologi Laut, Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
  16. Pranoto, H. R., W. Atmodjo dan D. N. Sugianto. 2016. Studi Sedimentasi pada Bangunan Groin di Perairan Timbulsloko, Kabupaten Demak. Jurnal Oseanografi, 5(1): 86-95
  17. Prayogi, H., S. Widada dan Hariadi. 2016. Pengaruh Arus terhadap Laju Sedimentasi di Sekitar Sabuk Permeable di Timbulsloko, Kabupaten Demak. Jurnal Oseanografi, 5(1): 137-147
  18. Rahmadi, N., S. Widada., J. Marwoto., W. Atmodjo dan R. Widiaratih. 2021. Studi Sebaran Sedimen di Perairan Sungai Banjir Kanal Timur Semarang, Jawa Tengah. Indonesia Journal of Oceanography, 3(3), pp 63-71
  19. Triatmodjo, B., 1999. Teknik Pantai. Beta Offset., Yogyakarta. 362 hlm
  20. Siebold, E. and W. H. Berger. 1993. The Sea Floor. An Introduction to Marine Geology. Second Edition. Springer- Verlag Berlin. Jerman. 350 hlm
  21. Verschure, S. 2013. Final Report on Applying Hybrid Engineering to Restore a Muddy Coast in North Java Indonesia. Wetlands International., Netherlands
  22. Winterwerp, H., Wesenbeeck, B. V., Dalfsen, J. V., Tonneijck, F., Verschure, S., & Eijk, P. V. 2014. A Sustainable Solution for Massive Coastal Erosion in Central Java. Towards Regional Scale Application of Hybrid Engineering. Discussion Paper, Deltares and Wetlands International., 45 p
  23. Yusuf, M. 2017. Metode Penelitian (Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan). Jakarta: Kencana
  24. Yuspitaldo, I. 2021. Analisis Perkuatan Lereng Menggunakan Geotekstil dengan Metode Elemen hingga dan Kesetimbangan Batas. [Skripsi]. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Nasional, Bandung, 57 hlm

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.