BibTex Citation Data :
@article{IJOCE12415, author = {Gita Praspa Ramdhani and Kunarso Kunarso and Azis Rifai and Alfi Satriadi and Dwi Ismunarti}, title = {Studi Pola Sebaran Suhu Permukaan Laut Menggunakan Citra Landsat 8 TIRS di Perairan PLTU Banten 3 Lontar, Tangerang}, journal = {Indonesian Journal of Oceanography}, volume = {3}, number = {4}, year = {2021}, keywords = {Landsat 8 TIRS; Suhu Permukaan Laut; GEE; Limbah Air Panas}, abstract = { PLTU Banten 3 Lontar merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan utama tenaga listrik di Jakarta dan sekitarnya. Adanya aktivitas PLTU di wilayah pesisir berpengaruh terhadap dinamika parameter hidro-oseanografi. Limbah panas yang dihasilkan PLTU memberikan dampak pada lingkungan pesisir salah satunya adalah meningkatkan suhu permukaan air laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran spasial suhu permukaan laut secara horizontal serta luas wilayah terdampak limbah air panas di Perairan PLTU Banten 3 Lontar, Tangerang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data yang meliputi Citra Landsat 8 TIRS, suhu permukaan laut lapangan dan data pendukung yakni data angin dari NOAA , data batimetri publikasi BATNAS dan data pasang surut serta peta RBI publikasi BIG. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan metode pengolahan data citra dilakukan menggunakan Google Earth Engine (GEE), sedangkan untuk metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah terdampak limbah panas memiliki rentang nilai suhu permukaan laut yaitu 29.01 o C - 33.00 o C. Penyebaran limbah air panas pada tahun 2019 memiliki total rata- rata luasan mencapai 367.58 ha dan mencapai jarak 1.76 km dari outfall sedangkan pada tahun 2020 memiliki total rata- rata luasan penyebaran 81.9 ha dan mencapai jarak 1.38 km dari outfall PLTU Banten 3, Lontar. Pola sebaran suhu permukaan laut dipengaruhi oleh arus pasang surut yang bergerak dengan kecepatan 0.014 - 0.519 m/det dengan dominasi arah sebaran ke Timur Laut. }, issn = {2714-8726}, pages = {388--399} doi = {10.14710/ijoce.v3i4.12415}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/ijoce/article/view/12415} }
Refworks Citation Data :
PLTU Banten 3 Lontar merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan utama tenaga listrik di Jakarta dan sekitarnya. Adanya aktivitas PLTU di wilayah pesisir berpengaruh terhadap dinamika parameter hidro-oseanografi. Limbah panas yang dihasilkan PLTU memberikan dampak pada lingkungan pesisir salah satunya adalah meningkatkan suhu permukaan air laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran spasial suhu permukaan laut secara horizontal serta luas wilayah terdampak limbah air panas di Perairan PLTU Banten 3 Lontar, Tangerang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data yang meliputi Citra Landsat 8 TIRS, suhu permukaan laut lapangan dan data pendukung yakni data angin dari NOAA , data batimetri publikasi BATNAS dan data pasang surut serta peta RBI publikasi BIG. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan metode pengolahan data citra dilakukan menggunakan Google Earth Engine (GEE), sedangkan untuk metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah terdampak limbah panas memiliki rentang nilai suhu permukaan laut yaitu 29.01 oC - 33.00 oC. Penyebaran limbah air panas pada tahun 2019 memiliki total rata- rata luasan mencapai 367.58 ha dan mencapai jarak 1.76 km dari outfall sedangkan pada tahun 2020 memiliki total rata- rata luasan penyebaran 81.9 ha dan mencapai jarak 1.38 km dari outfall PLTU Banten 3, Lontar. Pola sebaran suhu permukaan laut dipengaruhi oleh arus pasang surut yang bergerak dengan kecepatan 0.014 - 0.519 m/det dengan dominasi arah sebaran ke Timur Laut.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats