skip to main content

Analisa Sebaran Klorofil-a dan Kualitas Air di Perairan Pulau Sintok, Karimunjawa, Jawa Tengah

*Muhammad Sababa Alhaq orcid  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Agus Anugroho Dwi Suryoputro scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Muhammad Zainuri scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Muslim Muslim scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Jarot Marwoto scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Pulau Sintok termasuk di bagian zonasi pariwisata yang mana terdapat beberapa kegiatan tertentu yang terjadi di wilayah Pulau Sintok. Setiap kegiatan tentunya akan berpengaruh terhadap tingkat kesuburan dan keberadaan biota perairan, terutama fitoplankton. Fitoplankton menjadi parameter utama dalam perubahan kualitas air suatu perairan dikarenakan fitoplankton merupakan biota pertama yang merespon perubahan kualitas perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan dan distribusi klorofil-a dan kualitas perairan di Pulau Sintok. Pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 28 – 30 November 2019. Sampel air untuk analisa klorofil a diambil pada permukaan air, Adapun data  kualitas air diukur secara exsitu. Hasil penelitian dari konsentrasi klorofil-a di lokasi perairan Pulau Sintok, Karimun Jawa, Jawa Tengah memiliki nilai konsentrasi yang berkisar antara 0,1401348 – 0,9097467 (mg/m3).Berdasarkan data diperoleh sebaran klorofil - a yang berbentuk divergen dari stasiun 1 sampai stasiun 10 dengan perbedaan yang tidak cukup signifikan. Hasil pengukuran suhu berkisar antara 28,3 °C – 29,5 °C; pengukuran salinitas memiliki nilai konsentrasi yang berkisar antara 32 ‰ – 35 ‰; pengukuran kecerahan berkisar antara 73,18 dan 100 %; derajat keasaman (pH) memiliki nilai konsentrasi yang berkisar antara 7 hingga 7,15; oksigen terlarut memiliki nilai konsentrasi yang berkisar antara 4,9 mg/l – 5,6 mg/l. Hubungan antara klorofil-a dan parameter kualitas air yang diukur secara korelasi regresi menunjukkan adanya persebaran yang bersifat divergen.


Fulltext View|Download
Keywords: Klorofil-a; kualitas air; Pulau Sintok; Karimunjawa

Article Metrics:

  1. American Public Health Association [APHA]. 2012. Standard Methods for the Examination of Water and Waste Water. 22st ed. Washington (US): APHA
  2. Azis, M. F. 2007. Tipe Estuari Binuangeun (Banten) Berdasarkan Distribusi Suhu dan Salinitas Perairan. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 33(1), 33-97
  3. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 50-72 hlm
  4. Handayani, S., & Patria, M. P. (2010). Komunitas zooplankton di perairan waduk Krenceng, Cilegon, Banten. Makara Journal of Science, 9(2) : 75-80
  5. Hutabarat, S dan Evans S. M. 2000. Pengantar Oseanografi. Jakarta: UI Press
  6. Koriyandi, A., Hamdani, H. and Salim, D., 2016. Analisis Kesesuaian Wisata Diving di Kawasan Perairan Pulau Kunyit Sebelah Timur Kecamatan Pulau Laut Tanjung Selayar Kabupaten Kotabaru. EnviroScienteae, 12(3): 181-193
  7. Nontji A. 2002. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta: 59-67 hlm
  8. Nybakken, J. W. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Biologis. PT Gramedia. Jakarta. 463 hlm
  9. Nuzapril, Mulkan., Susilo, Setyo Budi., Panjaitan, James P. 2017. Hubungan Antara Konsentrasi Klorofil-a dengan Tingkat Produktivitas Primer Menggunakan Citra Satelit Landsat-8. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan, 8(1): 105-114
  10. Rifardi, 2012. Ekologi Sedimen Laut Modern Edisi Revisi. Pekanbaru. UNRI Press: Edisi Revisi Januari 2012
  11. Riyono, S.H. 2007. Beberapa Sifat Umum dari Klorofil Fitoplankton. Pusat Penelitian Oseanologi-LIPI, Jakarta, 32 (1): 23–31
  12. Salmin, 2005. Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (Bod) sebagai Salah Satu Indikator untuk Menentukan Kualitas Perairan. Jurnal Oseana, 30(3): 21-56
  13. Sanusi, H. 2004. Karakteristik Kimia dan Kesuburan Perairan Teluk Pelabuhan Ratu pada Musim Barat dan Timur. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia IPB Bogor, 11(2): 93-100
  14. Sastrawijaya. 2001. Perencanaan Lingkungan. Penerbit: PT. Rineka Cipta, Cetakan kedua, Jakarta
  15. Suryanti. 2010. Degradasi Pantai Berbasis Ekosistem di Pulau Karimunjawa. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang. 38 hlm
  16. Sya’rani, L. dan Suryanto, A. 2006. Gambaran Umum Kepulauan Karimunjawa. Unisula Press, Semarang
  17. Utami, T. M. R., L. Maslukah dan M. Yusuf. 2016. Sebaran Nitrat (NO3) dan Fosfat (PO4) di Perairan Karangsang Kabupaten Indramayu. Jurnal Bulletin Oseanografi, 13(1): 31 – 37
  18. Ulqodry, T. Z., Yulisman, Syahdan, M. dan Santoso. 2010. Karakteristik dan Sebaran Nitrat, Fosfat dan Oksigen Terlarut di Perairan Karimunjawa, Jawa Tengah. Jurnal Penelitian Sains, 13(1): 35 – 41
  19. Zulfia, N dan Aisyah. 2013. Status Trofik Perairan Rawa Pening Ditinjau dari kandungan Unsur Hara (NO3 dan PO4) serta klorofil-a. Pusat Penelitan Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Laut Bawal, 5(3): 189 – 199

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.