skip to main content

Pengaruh Jenis Mordan dan Proses Mordanting Terhadap Kekuatan dan Efektifitas Warna Pada Pewarnaan Kain Katun Menggunakan Zat Warna Daun Jambu Biji Australia

*Ardani Fadilah Ahmad  -  Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia
Nur Hidayati  -  Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2019 Indonesia Journal of Halal under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Perkembangan penggunaan pewarna alami sebagai  pewarna  tekstil semakin mendapat perhatian karena alasan lingkungan. Daun  jambu biji Australia  merupakan tanaman tropis dan sub tropis yang berpeluang sebagai sumber zat warna alami karena kandungan tannin dan flavanoida-nya yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pewarnaan kain katun menggunakan zat warna dari daun jambu biji Australia berdasarkan variasi jenis proses mordanting dan jenis mordan yang digunakan. Proses mordanting dikaji adalah pre-, meta- dan post-mordanting, sedangkan jenis mordan yang digunakan yaitu tawas, kapur dan tunjung. Respon yang diuji yaitu absorbansi larutan zat warna setelah pencelupan. Pewarnaan pada kain katun menghasilkan warna kecoklatan dan pewarnaan terbaik menggunakan mordan  tawas melalui proses post-mordanting.

Kata kunci: pewarna alami tekstil; daun jambu biji Australia; mordanting.

Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. Fitriah, S.N., (2013), Penggunaan Buah Duwet (Eugenia Cumini) Pada Batik Sutera Madura Siti Nafi ’atul Fitriah Budi Utami, 2, pp.14–23
  2. Hidayati, N., Kurniawan, T., I. Kusumawardani, N., P. Sari, R., (2018), Comparison of Maceration and Ultrasonication Methods on Indigofera Tinctoria Linn Leaf Extraction. Jurnal Bahan Alam Terbarukan
  3. Jain, H. & Vasantha, M., (2016), Eco Friendly Dyeing with natural dye - Areca nut ; enhancing colour fastness with natural mordants (Myrobalan , Lodhra and Pomegranate) and increasing the Antibacterial Activity, 8(8), pp.1–7
  4. Lestari, P., Wijana, S. & Putri, W.I., (2015), Ekstraksi Tanin dari Daun Alpukat (Persea americana Mill.) sebagai Pewarna Alami (Kajian Proporsi Pelarut dan Waktu Ekstraksi), Jurnal Teknologi Pertanian, 1, pp.1–7
  5. Probo, P., (1987), Pewarna Alami Batik., (1), pp.542–548
  6. Purnama, H., Hidayati, N., S. Safitri, D., Rahmawati, S., (2017), Effect of Initial Treatment in the Preparation of Natural Indigo Dye from Indigofera Tinctoria. AIP Conference Proceedings 1855, 020022
  7. Punrattanasin, N., Nakpathom, M., Somboon, B., Narumol, N., Rungruangkitkrai, N., Mongkholrattanasit, R., (2013), Silk fabric dyeing with Natural Dye from mangrove Bark (Rhizophora apiculata Blume) extract, Industrial Crops and Product, 49, pp.122-129
  8. Siva, R., (2007), Status of natural dyes and dye-yielding plants in India. Current Science, 92(7), pp.916–925
  9. Sunarya, I.K., (2014), Zat Warna Alam Alternatif Warna Batik yang Menarik Oleh: I Ketut Sunarya FBS Universitas Negeri Yogyakarta, pp.103–121
  10. Sunaryati, S., Hartini, S. & Tekstil, B.B., 2000, Pengaruh Tatacara Pencelupan Zat Warna Alam Daun Sirih Pada Hasil Pencelupan Kain Sutera, pp.103–108
  11. Sutara, P., (2009), Jenis Tumbuhan Sebagai Pewarna Alam Pada Beberapa Perusahan Tenun Di Gianyar. Bumi Lestari Journal of Environment, pp.217–223
  12. Yi Ding, (2013), A Comparison of Mordant and Natural Dyes in Dyeing Cotton Fabrics, pp.1–139

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.