skip to main content

Minuman Memabukkan: Perspektif Al-Qur’an dan Sains

*Frida Agung Rakhmadi scopus  -  Department of Physics, Faculty of Science and Technologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2023 Indonesia Journal of Halal under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini mengkaji minuman memabukkan dalam pandangan al-Qur’an dan sains. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya kajian tentang minuman memabukkan dalam perpektif Al-Qur’an dan sains yang dilakukan secara sistematis menggunakan metode saintifikasi Al-Qur’an. Dalam Al-Qur’an, minuman memabukkan diungkapkan dengan term sakar (Q.S. Al-Nahl (16) ayat ke-16) dan term khamr (Al-Baqarah (2) ayat ke-219 dan Al-Māidah (5) ayat 90-91). Saintifikasi term “sakar” dalam surah Al-Nahl (16) ayat ke-67 serta term “khamr” pada surah Al-Baqarah (2) ayat ke-219 dan pada surah Al-Māidah ayat 90-91 dilakukan dengan metode yang dikembangkan oleh Purwanto (2015). Terdapat dua langkah yang dilakukan yakni analisis linguistik  dan penafsiran dengan teori ilmiah. Analisis linguistik dilakukan untuk menemukan makna dasar/tekstual dari term sakar dan khamr serta menggali makna relasional/kontekstual dari kedua term dalam konteks ketiga ayat di atas. Sementara itu, penafsiran dengan teori ilmiah dilakukan untuk memaparkan uraian mengapa sakar/khamr memabukkan. Hasil kajian ini menemukan bahwa makna dasar/relasional term sakar ialah yang memabukkan, sedangkan term khamr bermakna dasar/tekstual segala sesuatu yang memabukkan baik berasal dari perasan anggur maupun lainnya. Terkait makna relasional/kontekstual, term sakar dalam Q.S. Al-Nahl ayat ke-67 yang dimaksudkan adalah khamr. Adapun term khamr dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 219 adalah segala sesuatu yang memabukkan, baik berasal dari fermentasi anggur maupun bahan lainnya, sedangkan dalam Q.S. Al-Maidah ayat 90-91 adalah minuman yang memabukkan. Terkait dengan penjelasan ilmiah mengapa sakar/khamr memabukkan, karena mengandung alkohol (etanol).

Fulltext View|Download
Keywords: alkohol, memabukkan, minuman, khamr, sakar

Article Metrics:

  1. Al-Maraghi, Ahmad Musthafa. (1943) Tafsir al-Maraghi Juz 7
  2. Al-Maraghi, Ahmad Musthafa. (1943) Tafsir al-Maraghi Juz 14
  3. Al-Shābūni, Muhammad ‘Ali. (1395 H). Rawāi’u al-Bayān Juz 1. Damaskus: Maktabah al-Ghazāli
  4. Al-‘Utsaimin, Muhammad Shalih. (2013). Al-Ahkam min al-Qur’an al-Karim Mujallad 2. Kerajaan Arab Saudi
  5. Anwar, S. (2007). Hukum Perjanjian Syari’ah, Studi tentang Teori Akad dalam Fikih Muamalat. Jakarta: Raja Grafindo Persada
  6. Anwar, S. (2018). Islam, Ilmu & Kebudayaan. Yogyakarta: UAD Press
  7. Atabik, A. (2014). Teori Kebenaran Perspektif Filsafat Ilmu: Sebuah Kerangka Untuk Memahami Konstruksi Pengetahuan Agama. Fikrah, Vol. 2 No. 1
  8. Hamdun, G. (Tanpa Tahun). Tafsir min Nasamati al-Qur’an. Damaskus: Dar al-Salam
  9. Harun, Salman dkk, (2017). Kaidah-kaidah Tafsir: Bekal Mendasar untuk Memahami Makna AL-Qur’an dan Mengurangi Kesalahan Pemahaman. Jakarta: Qaf
  10. Ilyas, H. (2018). Fikih Akbar, Prinsip-prinsip Teologis Islam Rahmatan Lil ‘Alamin. Tangerang Selatan: Alvabet
  11. Izutsu, T. (1997). Relasi Tuhan dan Manusia, Pendekatan Semantik terhadap Al-Qur’an. Yogyakata: Tiara Wacana
  12. Khalid, A. (Tanpa Tahun). Kamus Arab al-Huda Arab-Indonesia. Surabaya: Fajar Mulya
  13. Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Badan Litbang & Diklat Kementerian Agama RI dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). (2013). Makanan dan Minuman dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains. Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Badan Litbang & Diklat Kementerian Agama RI
  14. MUI. (2009). Fatwa MUI nomor 11 Tahun 2009 tentang Hukum Alkohol. Jakarta: MUI
  15. MUI. (2018). Fatwa MUI nomor 10 Tahun 2018 tentang Produk Makanan dan Minuman yang Mengandung Alkohol/Etanol. Jakarta: MUI
  16. Munawwir, A. W. (1997). Kamus Arab-Indonesia Al-Munawwir. Surabaya: Pustaka Progressif
  17. Purwanto, A. (2015). Nalar Ayat-ayat Semesta Menjadikan Al-Qur’an sebagai Basis Konstruksi Ilmu Pengetahuan. Bandung: Mizan
  18. Rahman, F. (1996). Tema Pokok Al-Qur’an. Bandung: Pustaka
  19. Shihab, M. Q. (2004). Dia di mana-mana, Tangan Tuhan di Balik Setiap Fenomena. Jakarta: Lentera Hati
  20. Shihab, M. Q. (2006). Mukjizat Al-Qur’an Ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah, dan Pemberitaan Gaib. Bandung: Mizan
  21. Supriadi, A. (2017). Integrating Qur’an and Science: Epistemology of Tafsir Ilmi in Indonesia. Jurnal REFLEKSI Vol. 16, No. 2
  22. Yunus, M. (1972). Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: Yayasan Penyelenggara Pentejemahan Penafsiran Al-Qur’an
  23. Zuhaidi, S. (2011). Epistemologi Penafsiran Ilmiah al_Qur’an. Jurnal TSAQAFAH Vol. 7, No. I
  24. Zauhaili, W. (1996). al-Tafsir al-Wajiz. Damaskus: Darul Fikri

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.