skip to main content

Pengembangan Metode Penentuan Kawasan Relokasi Akibat Bencana Awan Panas Guguran. Studi Kasus : Erupsi Semeru 4 Desember 2021

*Muhammad Anggri Setiawan orcid  -  Department of Environmental Geography, Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia , Indonesia
Iwan Rhosadi orcid  -  Department of Environmental Geography, Universitas Gadjah Mada, Sekip Utara Jalan Kaliurang, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281, Indonesia
Utia Kafafa  -  Department of Environmental Geography, Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia, Indonesia
Agung Laksana  -  Department of Environmental Geography, Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia, Indonesia
Nur Muhammad Farda  -  Department of Geographic Information Science, Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia, Indonesia
Sandy Budi Wibowo  -  Department of Geographic Information Science, Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia, Indonesia
Muhammad Fikram Palembang  -  Department of Environmental Geography, Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2024 Jurnal Wilayah dan Lingkungan
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract
Kawasan permukiman yang terletak di zona rawan bencana gunungapi sudah seharusnya memiliki rencana antisipasi berupa kajian relokasi akibat dampak bencana. Penentuan kawasan relokasi seringkali dilakukan pada situasi pasca tanggap darurat bencana sehingga cenderung tergesa-gesa, rawan konflik kepentingan atau bahkan dapat memunculkan permasalahan baru yang rumit. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode penentuan kawasan relokasi bagi permukiman terdampak berdasarkan pada bencana letusan gunungapi Semeru dengan tipe awan panas guguran tahun 2021.  Pengembangan metode dilakukan dengan menggabungkan tiga skenario model SMCE (Spatial Multi Criteria Evaluation) dan Network Analysis secara berjenjang. Kerangka utama dalam pengembangan metode ini adalah mencari lokasi aman multi-ancaman namun tetap memiliki daya dukung dan daya tampung yang baik, serta tidak terlalu jauh dengan lokasi desa yang menjadi sumber penghidupan mereka. Secara sosiologis dan ketentuan peraturan, masyarakat akan diperbolehkan memanfaatkan kembali lahan milik mereka untuk aktivitas non-permukiman (seperti perkebunan dan pertanian) ketika status ancaman Gunungapi Semeru kembali normal. Wilayah administrasi desa digunakan sebagai satuan analisis kesesuaian lokasi. Setelah muncul beberapa pilihan lokasi desa yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang ditentukan dalam skenario SMCE, maka analisis jaringan jalan terdekat dilakukan untuk memilih desa yang paling dekat dengan kawasan yang terdampak. Penelitian ini berhasil mengidentifikasi secara obyektif bahwa Desa Penanggal, Kecamatan Pronojiwo sebagai tempat yang paling sesuai untuk relokasi kawasan permukiman akibat guguran awan panas Gunungapi Semeru. Metode ini perlu dimanfaatkan oleh pemangku kebijakan untuk mempercepat pengambilan keputusan yang tepat dan menjadi investasi yang berkelanjutan dalam pengurangan risiko bencana.
Fulltext View|Download
Keywords: Erupsi Semeru; Relokasi Masyarakat; Awan Panas Guguran; SMCE; Network Analysis

Article Metrics:

  1. Albulescu, A. C. (2023). Open source data-based solutions for identifying patterns of urban earthquake systemic vulnerability in high-seismicity areas. Remote Sensing, 15(5). https://doi.org/10.3390/rs15051453
  2. Arbenta, R., & Marko, K. (2021). Residential relocation for landslide prone residences in the upper Ciujung watershed. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 846(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/846/1/012028
  3. Chen, T. H. Y., & Lee, B. (2022). Income-based inequality in post-disaster migration is lower in high resilience areas: Evidence from U.S. internal migration. Environmental Research Letters, 17(3). https://doi.org/10.1088/1748-9326/ac5692
  4. de Oliveira, M. V. G., Moreira, C. A., Netto, L. G., Feitoza do Nascimento, M. M. P., & Sampaio, B. V. (2022). Geophysical and geological surveys to understand the hydrogeological behavior in an outcrop area of the Guarani Aquifer System, in Brazil. Environmental Challenges, 6(August 2021), 1–12. https://doi.org/10.1016/j.envc.2022.100448
  5. Gomez, C., & Wassmer, P. (2015). Evolution du volcan Unzen et de la péninsule de Shimabara (Japon) durant les 60 dernières années: Le roˆle de l’éruption de 1990-1995 dans la modification du paysage. Geomorphologie: Relief, Processus, Environnement, 21(3), 205–216. https://doi.org/10.4000/geomorphologie.11048
  6. He, L., & Xie, Z. (2022). Optimization of urban shelter locations using bi-level multi-objective location-allocation model. International Journal of Environmental Research and Public Health, 19(7). https://doi.org/10.3390/ijerph19074401
  7. Hizbaron, D. R., Hadmoko, D. S., Mei, E. T. W., Murti, S. H., Laksani, M. R. T., Tiyansyah, A. F., Siswanti, E., & Tampubolon, I. E. (2018). Towards measurable resilience: Mapping the vulnerability of at-risk community at Kelud Volcano, Indonesia. Applied Geography, 97, 212–227. https://doi.org/10.1016/j.apgeog.2018.06.012
  8. Hossain, M. K., & Meng, Q. (2020). A fine-scale spatial analytics of the assessment and mapping of buildings and population at different risk levels of urban flood. Land Use Policy, 99. https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2020.104829
  9. Iuchi, K., & Mutter, J. (2020). Governing community relocation after major disasters: An analysis of three different approaches and its outcomes in Asia. Progress in Disaster Science, 6. https://doi.org/10.1016/j.pdisas.2020.100071
  10. Jamali, A. A., & Ghorbani Kalkhajeh, R. (2020). Spatial modeling considering valley’s shape and rural satisfaction in check dams site selection and water harvesting in the watershed. Water Resources Management, 34(10), 3331–3344. https://doi.org/10.1007/s11269-020-02616-2
  11. Laksono, F. A. T., Widagdo, A., Aditama, M. R., Fauzan, M. R., & Kovács, J. (2022). Tsunami hazard zone and multiple scenarios of tsunami evacuation route at Jetis Beach, Cilacap Regency, Indonesia. Sustainability (Switzerland), 14(5). https://doi.org/10.3390/su14052726
  12. Li, Q., & Liu, W. (2023). Impact of government risk communication on residents’ decisions to adopt earthquake insurance: Evidence from a field survey in China. International Journal of Disaster Risk Reduction, 91. https://doi.org/10.1016/j.ijdrr.2023.103695
  13. Loy Pandia, S., Rachmawati, R., & Tyas Wulan Mei, E. (2016). Relokasi permukiman Desa Suka Meriah akibat kejadian erupsi gunungapi Sinabung Kabupaten Karo. Journal of Regional and City Planning, 27, 137–150. https://doi.org/10.5614/jrcp.2016.27.2.5
  14. Mei, E. T. W., Fajarwati, A., Hasanati, S., & Sari, I. M. (2016). Resettlement following the 2010 merapi volcano eruption. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 227, 361–369. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.06.083
  15. Özdemir, A., & Mızrak, S. (2023). Do earthquake survivors want to escape the threats of earthquakes and why? International Journal of Disaster Risk Reduction, 95. https://doi.org/10.1016/j.ijdrr.2023.103929
  16. Pangestu, P., & Waspodo, R. S. B. (2019). Prediksi potensi cadangan air tanah menggunakan persamaan darcy di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Jurnal Teknik Sipil Dan Lingkungan, 4(1), 59–68. https://doi.org/10.29244/jsil.4.1.59-68
  17. Paulus Bawole. (2015). Program relokasi permukiman berbasis masyarakat untuk korban bencana alam letusan gunung Merapi Tahun 2010. Jurnal Tesa Arsitektur, 13
  18. Ren, M. (2019). Measuring accessibility to jobs for the urban poor-case study of Ahmedaba, India
  19. Smekens, J. F., Clarke, A. B., Burton, M. R., Harijoko, A., & Wibowo, H. E. (2014). SO2 emissions at Semeru volcano, Indonesia: Characterization and quantification of persistent and periodic explosive activity. Journal of Volcanology and Geothermal Research, 300, 121–128. https://doi.org/10.1016/j.jvolgeores.2015.01.006
  20. Solikhin, A., Thouret, J. C., Gupta, A., Harris, A. J. L., & Liew, S. C. (2012). Geology, tectonics, and the 2002-2003 eruption of the Semeru volcano, Indonesia: Interpreted from high-spatial resolution satellite imagery. Geomorphology, 138(1), 364–379. https://doi.org/10.1016/j.geomorph.2011.10.001
  21. Thouret, J. C., Lavigne, F., Suwa, H., Sukatja, B., & Surono. (2007). Volcanic hazards at Mount Semeru, East Java (Indonesia), with emphasis on lahars. Bulletin of Volcanology, 70(2), 221–244. https://doi.org/10.1007/s00445-007-0133-6
  22. Watik, N., & Jaelani, L. M. (2019). Flood evacuation routes mapping based on derived-flood impact analysis from landsat 8 imagery using network analyst method. International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences - ISPRS Archives, 42(3/W8), 455–460. https://doi.org/10.5194/isprs-archives-XLII-3-W8-455-2019
  23. Xue, K., Cao, S., Liu, Y., Xu, D., & Liu, S. (2022). Disaster-risk communication, perceptions and relocation decisions of rural residents in a multi-disaster environment: Evidence from Sichuan, China. Habitat International, 127. https://doi.org/10.1016/j.habitatint.2022.102646

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.