skip to main content

HIGH RISE SCHOOL COMPLEX DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK ANTI PERUNDUNGAN

*Kela Jelang Riyadi  -  Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Seiringbertumbuhnyajumlahpenduduk di kota Bandung, makasemakinbanyak pula jumlahusiapelajar di kotatersebut, denganpertumbuhanlembagapendidikan di kota Bandung yang tidaksebandingdenganpendudukusiapelajarnya, menjadikankota Bandung kekurangansekolahkhususnya pada tingkatanSekolahMenengahPertama (SMP) terlebihlagidenganadanyasistemzonasi. Sistemzonasimenyebabkanbanyaksiswatidakdapatditerimamasuk SMP akibatjarakdarirumahmenujusekolahterlalujauh yang mengakibatkanmunculnya blank spot. Untukmengatasipermasalahaninimuncullahgagasandari Dinas Pendidikan Kota Bandung untukmenjalankan program Sekolah Satu Atap yaitu program untukmenggabungkanbeberapasekolahmenjadisatubaikdarisekolah yang sudahadamaupunmembangunbaru. Pada umumnyasekolahmerupakanbentukpendidikan formal yang memilikicapaian, target yaituprestasiakademiksebagaitolakukurkesuksesansiswanya di dalamsekolahtersebut. Dengansudutpandanginimunculketimpangan dan pandanganbahwasekolahsebatastempatuntukpenyelenggaraankebutuhanakademiksaja, dalamseminggusajarentangusiasiswamenggunakansebagianbesarwaktunya di lingkungansekolah. Sekolahdenganekosistem yang baikjustrudapat juga menjaditempat yang memfasilitasitumbuhkembangaspeksiswalainnyasepertikesehatanjasmani dan rohani, makadariituperlumelihatdarisisi lain yang lebihmenyeluruh. Berhubungandenganperkembanganemosional, fisik, sosial pada anak, terdapatfenomena yang seringterjadi di lingkunganpendidikan Indonesia tetapiseringterlupakan, yaituperundunganatau yang dikenaldengan bullying. Fenomenainibukanmerupakanfenomenabaru, dampak yang terjadi pada korban perundunganadalahmengalamigangguanbaiksecarafisikmaupunemosional yang tentudapatmengganggukonsentrasianakdalam proses belajaryaitumenyerapmateribelajar, selamainipenanggulanganperundungancenderungpreventif -mencegahsupayatidakterjadi-, dan tidakmenggunakanmetodepengendaliansosialsecararepresif, yaitumenanggulangisertamemulihkanperundungansetelahterjadi. Makadalamdesaininiberusahamemecahkanpermasalahandesaindengancaramendapatkanrumusanrancangandesainkomplekssekolah high-rise di daerahkota Bandung yang dapatmengakomodasipengembanganpotensi yang dimiliki masing-masing siswasecaraholistik dan dapatmencegahperbuatanperundungan di lingkungansekolahtersebut.

 

Fulltext View|Download
  1. Armand, Avianti. 2017. Arsitektur Yang Lain: Sebuah Kritik Arsitektur. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
  2. Mulyandari, Hestin. 2010. Pengantar Arsitektur Kota. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET
  3. PERMENDIKNAS NO. 24 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR SARANA DAN PRASARANA UNTUK SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI), SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs), DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH (SMA/MA)
  4. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung 2011-2031, Pemerintah Provinsi Jawa Barat
  5. Xinsha Primary School, Cina

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.