BibTex Citation Data :
@article{JPII24586, author = {Retno Aita Diantari and Aghus Sofwan and Aries Susanty}, title = {Analisis Tegangan Tembus Minyak Jarak dan Minyak Shell Diala B Sebagai Isolasi Cair Transformator}, journal = {Jurnal Profesi Insinyur Indonesia}, volume = {2}, number = {4}, year = {2024}, keywords = {}, abstract = { Salah satu bagian terpenting dari transformator adalah minyak transformator. Minyak pada transformator berfungsi sebagai isolasi dan pendingin. Minyak yang digunakan pada minyak transformator ini secara umum menggunakan minyak mineral atau minyak shell diala B yang berasal dari minyak bumi. Minyak mineral merupakan isolasi cair yang tidak ramah lingkungan, sebab minyak ini secara biologis sulit terdegradasi dan persediaannya terbatas. Oleh karena itu, saat ini sudah mulai dilakukan penelitian dengan menggunakan minyak nabati yaitu minyak jarak dimana minyak jarak ini secara biologis mudah terdegradasi, sehingga lebih ramah lingkungan. Untuk mengetahui karakteristik tegangan tembus, baik minyak mineral shell diala B, minyak jarak dan campuran minyak mineral shell diala B dan minyak jarak, dilakukan pengujian di Laboratorium Teknologi dan Peralatan Tegangan Tinggi IT PLN Jakarta. Standar nilai tegangan tembus berdasarkan SPLN’49-1982 dan IEC No. 56 tahun 1991, nilai tegangan tembus minimal sebesar 30 kV/2,5 mm. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tegangan tembus minyak mineral shell diala B, minyak jarak dan pencampuran antara keduanya mencapai standar minimal tegangan tembus. Nilai tegangan tembus terbesar pada pencampuran minyak mineral shell diala B dan minyak jarak 50%:50% dengan rata-rata tegangan tembus sebesar 53 kV dan kekuatan dielektrik tertinggi yaitu 212 kV/cm. Semakin besar tegangan tembus, maka semakin besar pula kekuatan dielektriknya. Kata kunci : minyak shell diala B, minyak jarak, tegangan tembus, kekuatan dielektrik, SPLN 49-1982 }, issn = {2985-8100}, doi = {10.14710/jpii.2024.24586}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpii/article/view/24586} }
Refworks Citation Data :
Salah satu bagian terpenting dari transformator adalah minyak transformator. Minyak pada transformator berfungsi sebagai isolasi dan pendingin. Minyak yang digunakan pada minyak transformator ini secara umum menggunakan minyak mineral atau minyak shell diala B yang berasal dari minyak bumi. Minyak mineral merupakan isolasi cair yang tidak ramah lingkungan, sebab minyak ini secara biologis sulit terdegradasi dan persediaannya terbatas. Oleh karena itu, saat ini sudah mulai dilakukan penelitian dengan menggunakan minyak nabati yaitu minyak jarak dimana minyak jarak ini secara biologis mudah terdegradasi, sehingga lebih ramah lingkungan. Untuk mengetahui karakteristik tegangan tembus, baik minyak mineral shell diala B, minyak jarak dan campuran minyak mineral shell diala B dan minyak jarak, dilakukan pengujian di Laboratorium Teknologi dan Peralatan Tegangan Tinggi IT PLN Jakarta. Standar nilai tegangan tembus berdasarkan SPLN’49-1982 dan IEC No. 56 tahun 1991, nilai tegangan tembus minimal sebesar 30 kV/2,5 mm. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tegangan tembus minyak mineral shell diala B, minyak jarak dan pencampuran antara keduanya mencapai standar minimal tegangan tembus. Nilai tegangan tembus terbesar pada pencampuran minyak mineral shell diala B dan minyak jarak 50%:50% dengan rata-rata tegangan tembus sebesar 53 kV dan kekuatan dielektrik tertinggi yaitu 212 kV/cm. Semakin besar tegangan tembus, maka semakin besar pula kekuatan dielektriknya.
Kata kunci: minyak shell diala B, minyak jarak, tegangan tembus, kekuatan dielektrik, SPLN 49-1982
Article Metrics:
Last update:
Indexing:
Google Scholar
Garuda
Alamat Kontak:
Program Studi Program Profesi Insinyur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Gedung Dekanat Baru Lt 3. Prof. Sudarto SH Tembalang Semarang 50275
www.psppi.ft.undip.ac.id