skip to main content

Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kebebasan Pers Pasca Reformasi di Indonesia

*Untung Sumarwan  -  Program Doktor Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro, Indonesia
Lita Tyesta Addy Listya Wardhani scopus  -  Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Tulisan ini membahas mengenai kebebasan pers di Indonesia khususnya pasca reformasi. Tujuannya adalah untuk menggambarkan konsep pers yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang tidak mudah dipengaruhi dan diintervensi. Teori Bekerjanya Hukum William Chambliss dan Roberts Seidman digunakan sebagai pisau analisis dalam menjelaskan gagasan implementasi nilai-nilai Pancasila di dalam kebebasan pers di Indonesia. Pada akhirnya, tulisan ini ingin menunjukkan bahwa untuk mewujudkan kebebasan pers yang bebas dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, pers perlu kembali mendasarkan pemikirannya pada awal pembentukan undang-undang yang menjamin kebebasan pers di Indonesia. Hal ini sebagaimana dimuat dalam Tap MPRS XXXII/MPRS/1966 tentang Pembinaan Pers, yang memuat nilai-nilai Pancasila, yaitu prinsip-prinsip penegakan kebebasan pers yang bertanggung jawab, tidak hanya kepada sesama manusia tetapi juga kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kepada negara.

Fulltext View|Download
Keywords: Kebebasan Pers; Reformasi; Nilai-Nilai Pancasila; Tap XXXII/MPRS/1966

Article Metrics:

  1. Adam, A. (2018). Konglomerat Media di Indonesia via Jalur Media TV & Cetak. From Tirto. Id: Https://Tirto. Id/8-Konglomerat-Media-Di-Indonesia-via-Jalur-Media-Tv-Cetak-CEv7Amindoni, A.(2018, December 13). Organisasi Papua Merdeka Yang Menuntut Pemisahan Papua Dari Indonesia, Apa Dan Siapa Mereka
  2. Alfani, H. (2017). Dominasi Kapitalisme Dalam Sitem Pers Indonesia Pasca Reformasi. Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Baturaja, 20, 55–70
  3. Amrihani, H. A. (2021). Pers di Indonesia, Malaysia dan Thailand: Sama-sama Bebas tetapi Berbeda. CARAKA: Indonesia Journal of Communication, 2(2), 104–117
  4. Anderson, S. P., & Mclaren, J. (2004). Media Mergers and Media Bias. June, 1–21
  5. Antony, Z. (2022). Konstitusionalitas Dewan Pers Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi. University of Bengkulu Law Journal, 7(1), 34. https://ejournal.unib.ac.id/ubelaj/article/view/23863
  6. Arifin, A. (2017). Antitesis Teori Pers Pancasila (1st ed.). Pustaka Indonesia
  7. Asshiddiqie, J. (2006). Perkembangan dan konsolidasi Lembaga Negara Pasca reformasi/Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH
  8. Balahmar, A. R. U. (2021). Press Freedom: Using the Role of Government and Reporters in the Development of Democracy in Indonesia. Journal of Hunan University Natural Sciences, 48(3)
  9. Batubara, S. L. (2017). Menegarkkan Kemerdekaan Pers. Dewan Pers
  10. bpip.go.id. (2021). Pancasila Menjadi Ruh dan Kebutuhan Berbangsa dan Bernegara. https://bpip.go.id/berita/1035/1141/pancasila-menjadi-ruh-dan-kebutuhan-berbangsa-dan-bernegara.html
  11. Buddy, R. (2012). PERAN PERS DALAM MENUMBUHKAN NASIONALISME. Transformasi, 22, 1–7
  12. Budiardjo, M. (2003). Dasar-dasar ilmu politik. Gramedia pustaka utama
  13. Chidqi, A. L. (2020). Perluasan Kewenangan Dewan Perwakilan Daerah Ditinjau Dari Bikameral Yang Ideal. Jurnal Ilmu Hukum: ALETHEA, 4(1), 75–94. https://doi.org/10.24246/alethea.vol4.no1.p75-94
  14. Daniel C. Hallin, P. M. (2004). Comparing Media Systems Three Models of Media and Politics (R. M. E. W. Lance Bennett (ed.)). Cambridge University Press. https://doi.org/https://doi.org/10.1017/CBO9780511790867
  15. Eisy, M. R. E. (2015). DASAR-DASAR KEMERDEKAAN DAN PEMBATASAN KEMERDEKAAN PERS. https://dewanpers.or.id/publikasi/opini_detail/153/DASAR-DASAR_KEMERDEKAAN_DAN_PEMBATASAN_KEMERDEKAAN_PERS
  16. Ekayanti, Mala and Xiaoming, H. (2017). Journalism and political affiliation of the media: Influence of ownership on Indonesian newspapers. Sage Journals, 19(9–10). https://doi.org/https://doi.org/10.1177/1464884917734094
  17. Engkus, N. (2017). Engkus, N. (2017). Public Administration in an Ecological Perspective. Jispo, 7 (1), 91. https://doi.org/10.15575/jp.v7i1.1739. Jispo, 7(1), 91
  18. Faisal, O. A. (2008). KAJIAN IDEALITAS PENYELESAIAN KASUS PEMBERITAAN PERS MELALUI JALUR NON-LITIGASI DAN LITIGASI (STUDI POLITIK HUKUM UU NOMOR 40 TAHUN 1999). Verstek, 9(1), 157–165
  19. Figenschou, T. U., & Ihlebæk, K. A. (2019). Challenging Journalistic Authority: Media criticism in far-right alternative media. Journalism Studies, 20(9), 1221–1237. https://doi.org/10.1080/1461670X.2018.1500868
  20. Freeman, L. A. (2012). Closing the Shop: Information Cartels and Japan’s Mass Media. Princeton University Press. http://www.jstor.org/stable/30209391
  21. Hidayat, A. (n.d.). Negara Hukum Berwatak Pancasila 1. Mahkamah Konstitusi, 1–13
  22. Hill, D. T. (2011). Pers di Masa Orde Baru (1st ed.). Yayasan Pustaka Obor
  23. Hutagalung, I. (2013). Dinamika Sistem Pers di Indonesia. INTERAKSI: Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(2), 53–60. http://ejournal.undip.ac.id/index.php/interaksi/article/view/6588
  24. Iskandar, D. S. (2014). Keruntuhan Jurnalisme. Lentera Ilmu Cendekia
  25. Jalil, A. (2021). Penegakan Hukum Di Pengadilan Dan Dimensi Spiritualitasnya (Aspek Yang Sering Terlupakan). Online Administrative Law & Governance Journal, 4(2), 2621–2781
  26. Karman, K. (2016). Monopoli Kepemilikan Media & Lenyapnya Hak Publik. Masyarakat Telematika Dan Informasi, 5(1), 69–84
  27. kominfo.go.id. (2017). Media Arus Utama Melawan Hoax. https://www.kominfo.go.id/content/detail/9222/media-arus-utama-melawan-hoax/0/sorotan_media
  28. Luwarso, lukas. (2008). Penerapan Undang-Undang Pers. https://dewanpers.or.id/publikasi/opini_detail/36/Penerapan_UU_Pers
  29. Mahfud, M. (2011). Membangun politik hukum, menegakkan konstitusi (2nd ed.). Rajawali Pers. http://books.google.co.id/books?id=tWabAAAAMAAJ&dq=intitle:Politik+Hukum&hl=&source=gbs_api
  30. Mahfud, M. (2014). Politik Hukum di Indonesia. Rajawali Pers
  31. Manan, B. (2014). Menjaga Kemerdekaan Pers di Pusarah Hukum. Dewan Pers
  32. Marzuki, M. (2017). Penelitian Hukum: Edisi Revisi. Prenada Media
  33. mkri.id. (2012). PUTUSAN Nomor 78/PUU-IX/2011. https://www.mkri.id/index.php?page=download.Putusan&id=1177
  34. Najih, A. T. (2019). TINJAUAN FIQH SIYASAH TERHADAP KEDUDUKAN DANFUNGSI DEWAN PERS DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR [UIN Sunan Ampel]. http://scholar.googleusercontent.com/scholar?q=cache:JNyzO3Y0HZsJ:scholar.google.com/+Tinjauan+Fiqh+Siyasah+Terhadap+Kedudukan+Dan+Fungsi+Dewan+Pers+&hl=en&as_sdt=0,5
  35. Parahita, G. D., & Ahmad, N. (2020). What Dampen the Indonesian Journalists’ Freedom and Safety in the Post-Soeharto New Order? 1998, 83–105. https://doi.org/10.4018/978-1-7998-1298-2.ch006
  36. Poti, J. (2011). Demokratisasi media massa dalam prinsip kebebasan. Jurnal Ilmu Politik Dan Ilmu Pemerintahan, 1(1), 17–29
  37. Purnomosidi, A. (2012). Negara Hukum Pancasila (Analisis terhadap Undang-Undang Dasar 1945 Pra dan Pasca Amandemen). Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana UKSW
  38. Rachmadi. (1990). Perbandingan Sistem Pers: Analisis Deskriptif Sistem Pers di Berbagai Negara. Gramedia
  39. Rasid, A. (2021). POLA INTERAKSI PERS, PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DALAM MEMBENTUK SISTEM PERS PANCASILA:Suatu Analisis Retrospektif. Sosiohumaniora, 13(2), 189. https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=POLA+INTERAKSI+PERS%2C+PEMERINTAH+DAN+MASYARAKAT+DALAM+MEMBENTUK+SISTEM+PERS+PANCASILA%3ASuatu+Analisis+Retrospektif&btnG=
  40. Riskiyono, J. (2015). Public Participation in the Formation of Legislation to Achieve Prosperity. Aspirasi, 6(2), 159–176
  41. Ritonga, R. (2021). Rontoknya independensi pers cetak dan online di Kota Medan. Jurnal Kajian Komunikasi, 9(1), 26. https://doi.org/10.24198/jkk.v9i1.32634
  42. Riyadh, A., & Balamar, U. (2021). Press Freedom : Using Correct Information in Indonesian Government. Academy of Entrepreneurship Journal, 27(2), 1–11
  43. Roisah, K. (2012). Prismatika Hukum Sebagai Dasar Pembangunan Hukum Di Indonesia Berdasarkan Pancasila (kajian Terhadap Hukum Kekayaan Intelektual). Masalah-Masalah Hukum, 41(4), 622–630
  44. Sadono, B. (1993). Penyelesaian Delik Pers Secara Politis (1st ed.). Pustaka Sinar Harapan
  45. Said, T. (1987). Sejarah Pers Nasional dan Pembangunan Pers Pancasila. Departemen Penerangan RI
  46. Saptohadi, S. (2011). Pasang Surut Kebebasan Pers Di Indonesia. Jurnal Dinamika Hukum, 11(1). https://doi.org/10.20884/1.jdh.2011.11.1.85
  47. Setiawan, A. (2020). Media Online Perlu Berbenah Diri. https://dewanpers.or.id/publikasi/opini_detail/173/Media_Online_Perlu_Berbenah_Diri
  48. Siebert, F. S., Peterson, T., Schramm, W., & Pendit, P. L. (1986). Empat teori pers
  49. Siregar, A. (2000). Media pers dan negara: Keluar dari hegemoni. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 4(2), 171–196
  50. SK, I. (2014). Media dan Kekuasaan. Televisi di Hari-Hari Presiden Soeharto (Valent Hadi (ed.); 1st ed.). Kompas
  51. Smith, E. C. (1986). Pembreidelan Pers di Indonesia. Pustaka Grafiti Pers
  52. Soekanto, Soerjono & Mamudji, S. (2015). Penelitian Hukum Normatif (17th ed.). Rajawali Pers
  53. Subhan, A. B. (2017). Peran Stasiun Televisi dalam Pengembangan Demokrasi, Ekonomi dan Politik di Indonesia. JURNAL SIMBOLIKA: Research and Learning in Communication Study (E-Journal), 3(2), 97–105
  54. Subiakto, Henry & Ida, R. (2014). Komunikasi politik, media, dan demokrasi (2nd ed.). kencana
  55. Suparwoto. (2018). Government Public Relation, Perkembangan dan Praktik di Indonesia (N. Gunardjo (ed.); 1st ed.). kencana
  56. Susanto, E. H. (2013). Media Massa, Pemerintah dan Pemilik Modal. 2013. Eko Harry Susanto. 1, 478–480. http://jurnalaspikom.org/index.php/aspikom/article/view/53/52
  57. Susilastuti. (2000). Kebebasan Pers Pasca Orde Baru. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 4(2), 221–241
  58. Tapsell, R. (2019). Kuasa media di Indonesia : kaum oligarki, warga, dan revolusi digital (2nd ed.). Margin Kiri
  59. Triwardani, R. (2010). Pembreidelan pers di Indonesia dalam perspektif politik media. Jurnal Ilmu Komunikasi, 7(2)
  60. Triyono, D. A. (2013). The Four Press Media Theories: Authoritarianism Media Theory, Libertarianism Media Theory, Social Responsibility Media Theory, and Totalitarian Media Theory. Ragam Jurnal Pengembangan Humaniora, 13(3), 194–201
  61. Widyawati, A., Pujiyono, P., Rochaeti, N., Ompoy, G., & Zaki, N. N. B. M. (2022). Urgency of the Legal Structure Reformation for Law in Execution of Criminal Sanctions. Lex Scientia Law Review, 6(2), 327–358. https://doi.org/10.15294/lesrev.v6i2.58131
  62. Wiratraman, P. H. (1999). Politik Berlusconian dan Kebebasan Pers Indonesia. 1–10
  63. Wonohito, S. M. (2006). Kekerasan dalam Media Massa dan Makna Pers Pancasila. Unisia, 61, 331–338
  64. BUKU
  65. Anwar, Arifin. (2017). Antitesis Teori Pers Pancasila dan Tujuh Teori Pers. Jakarta: Pustaka Indoesia
  66. Assiddiqie, Jimly. 2005. Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi. Jakarta: Sekken MK RI, Jakarta. Hl 215
  67. Asshiddiqie, J. (2006). Perkembangan dan konsolidasi Lembaga Negara Pasca reformasi, Jakarta: Sinar Grafika
  68. Batubara, S. L. (2017). Menegarkkan Kemerdekaan Pers. Jakarta: Dewan Pers
  69. Budiardjo, M. (2003). Dasar-dasar ilmu politik. Gramedia pustaka utama
  70. Hidayat, Arief. (2017). Negara Hukum Berwatak Pancasila. Materi Seminar Yang Disampaikan Dalam Rangka Pekan Fakultas Hukum
  71. Hill, David T. (2011). Pers di Masa Orde Baru. Jakarta:Lembaga Studi Pers dan Pembangunan
  72. Iskandar, D. S. (2014). Keruntuhan Jurnalisme. Lentera Ilmu Cendekia
  73. Siebert, Fred S., Peterson, Theodore., & Schramm, Wilbur. (1986). Empat Teori Pers. (alih bahasa: Putu Laxman sanjaya Pendit). Jakarta: Intermasa
  74. Mahfud, M. (2011). Membangun politik hukum, menegakkan konstitusi (2nd ed.). Rajawali Pers. http://books.google.co.id/books?id=tWabAAAAMAAJ&dq=intitle:Politik+Hukum&hl=&source=gbs_api
  75. Mahfud, Moh. (2014). Politik Hukum di Indonesia, Jakarta: Rajawali Press
  76. Manan, Bagir, (2014). Menjaga Kemerdekaan Pers di Pusaran Hukum, Jakarta: Dewan Pers
  77. Marzuki, M. (2017). Penelitian Hukum: Edisi Revisi. Jakarta: Prenada Media
  78. Muis, A, (1996). Kontroversi Sekitar Kebebasan Pers, Jakarta: Mario Grafika
  79. Rachmadi,F. (1990). Perbandingan Sistem Pers Analisis Deskriptif Sistem Pers di Berbagai Negara, Jakarta: Gramedia
  80. Sadono, Bambang. (1993). Penyelesaian Delik Pers Secara Politis. Jakarta: Sinar Harapan
  81. Said, T. (1988). Sejarah Pers Nasional dan Pembangunan Pers Pancasila. Departemen Penerangan RI
  82. Siebert, F. S., Peterson, T., Schramm, W., & Pendit, P. L. (1986). Empat teori pers
  83. Soekanto, Soerjono & Mamudji, S. (2015). Penelitian Hukum Normatif (17th ed.). Rajawali Pers
  84. Smith C. Edward, (1986). Pembredelan Pers di Indonesia, Jakarta: Grafiti Pres
  85. Tapsell, R. (2019). Kuasa media di Indonesia : kaum oligarki, warga, dan revolusi digital (2nd ed.). Margin Kiri
  86. Said, Tribuana, (1988). Sejarah Pers Nasional dan Pembangunan Pers Pancasila, Jakarta: Haji Masagung
  87. Zada, Khamami, (2002). Islam Radikal: Pergulatan Ormas-Ormas Islam Garis Keras di Indonesia, Jakarta: Teraju
  88. WEBSITE dan MEDIA ONLINE
  89. https://binus.ac.id/character-building/pancasila/pancasila-roh-pemersatu-bangsa/
  90. https://www.kominfo.go.id/content/detail/9222/media-arus-utama-melawan-hoax/0/sorotan_media
  91. https://fiskal.kemenkeu.go.id/kajian/2010/06/07/092412577501455-kontroversi-dana-dapil
  92. https://www.kupastuntas.co/2021/09/28/terkait-penangkapan-azis-syamsuddin-pengajuan-dak-ke-kementerian-diduga-tidak-gratis
  93. https://dewanpers.or.id/publikasi/opini_detail/173/Media_Online_Perlu_Berbenah_Diri
  94. https://dewanpers.or.id/berita/detail/1693/Pemerintah-Coret-Pasal-tentang-Pers-di-RUU-Ciptaker
  95. dewanpers.or.id. (2023). FAQ (Frequently Asked Questions). https://dewanpers.or.id/kontak/faq/start/10
  96. dewanpers.or.id. (2023). FAQ (Frequently Asked Questions). ttps://dewanpers.or.id/kontak/faq/start/10
  97. Luwarso, lukas. (2008). Penerapan Undang-Undang Pers. https://dewanpers.or.id/publikasi/opini_detail/36/Penerapan_UU_Pers
  98. https://bpip.go.id/berita/1035/1141/pancasila-menjadi-ruh-dan-kebutuhan-berbangsa-dan-bernegara.html
  99. bpip.go.id. (2021). Pancasila Menjadi Ruh dan Kebutuhan Berbangsa dan Bernegara. https://bpip.go.id/berita/1035/1141/pancasila-menjadi-ruh-dan-kebutuhan-berbangsa-dan-bernegara.html
  100. https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=konsep+negara+hukum+prismatik+&btnG=
  101. https://dewanpers.or.id/publikasi/opini_detail/153/DASAR-DASAR_KEMERDEKAAN_DAN_PEMBATASAN_KEMERDEKAAN_PERS
  102. https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210302194518-532-612888/jokowi-izinkan-asing-miliki-saham-media-ri
  103. https://www.mkri.id/public/content/persidangan/putusan/putusan_sidang_78%20PUU%202011-telah%20baca%203%20Okt%202012.pdf
  104. mkri.id. (2012). PUTUSAN Nomor 78/PUU-IX/2011. https://www.mkri.id/index.php?page=download.Putusan&id=1177
  105. Tesis Disertasi
  106. Arie Purnomosidi, Negara Hukum Pancasila, Analisis Terhadap Undang-Undang Dasar 1945 Pra dan Pasca Amandemen, Tesis, Program Magister Ilmu Hukum Pasca Sarjana Universita Satya Wacana, Salatiga, 2012, hl 1-349 http://repository.uksw.edu/handle/123456789/2969

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.