skip to main content

KUALITAS IKAN LAYANG (Decapterus sp.) ASIN ASAP DENGAN PERBEDAAN LAMA WAKTU PENGERINGAN

*Selvy Anita Br Perangin-angin  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Retno Ayu Kurniasih  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Fronthea Swastawati  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright 2021 Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan

Citation Format:
Abstract
Ikan layang asin asap merupakan produk olahan dengan proses penggaraman, perendaman dalam asap cair, dan pengeringan. Asap cair dapat meningkatkan cita rasa, aroma, dan daya awet ikan. Proses pengeringan berperan penting dalam meningkatkan kualitas dan nilai ekonomis ikan asin. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh lama waktu pengeringan yang berbeda terhadap kualitas ikan layang asin asap dan menentukan lama pengeringan terbaik. Metode penelitian yang digunakan adalah experimental laboratories menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Perlakuan pada penelitian ini adalah perbedaan lama waktu pengeringan (8, 12, dan 16 jam) dengan 3 kali ulangan. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini yaitu kadar air, kadar lemak, kadar protein, kadar lisin, TPC dan sensori. Lama waktu pengeringan yang berbeda pada ikan layang asin asap mempunyai pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap kadar air, kadar lemak, kadar protein, kadar lisin, dan sensori (kenampakan, bau, rasa dan tekstur). Hasil yang tidak berbeda nyata (P>0,05) ditunjukkan pada TPC dan sensori parameter jamur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama waktu pengeringan pada ikan layang asin asap akan meningkatkan nilai kadar lemak, protein, dan sensori. Pengeringan ikan layang selama 16 jam memiliki kualitas yang terbaik dinilai dari kadar air 35,11%; kadar lemak 9,08%; kadar protein 56,96%; lisin 0,75%; TPC 4,043 cfu/g dan nilai sensori 8,47 < µ < 8,73.
Fulltext View|Download
Keywords: asap cair, ikan layang asin, kualitas, lama pengeringan
Funding: Universitas Diponegoro

Article Metrics:

  1. Alyani, F., Ma’ruf, W. F., dan Anggo, A. D. 2016. Pengaruh lama perebusan bandeng (Chanos chanos Forks) pindang goreng terhadap kandungan lisin dan protein terlarut. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan 5(1) : 88-93
  2. Badan Standarisasi Nasional. 2015. Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-2354.2-2015 Cara Uji Kimia - Bagian 2 : Penentuan Kadar Air pada Produk Perikanan. Jakarta, 12 hlm
  3. Badan Standarisasi Nasional. 2017. Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-2354.3-2017 Penentuan Kadar Lemak Total pada Produk Perikanan. Jakarta
  4. Badan Standarisasi Nasional. 2006. Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-2354.4-2006 Cara Uji Kimia - Bagian 4 : Penentuan Kadar Protein dengan Metode Total Nitrogen pada Produk Perikanan. Jakarta
  5. Badan Standarisasi Nasional. 2015. Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-2332.3-2015 Cara Uji Mikrobiologi – Bagian 3: Penentuan Angka Lempeng Total (ALT) pada Produk Perikanan. Jakarta
  6. Badan Standarisasi Nasional. 2016. Standar Nasional Indonesia (SNI) 8273-2016 Ikan Asin Kering. Jakarta
  7. Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu. 2018. Operasional Volume Produk Perikanan Mati.www.bkipm.kkp.go.id/bkipmnew/r=sta ts/#_ops_volume/. Diakses pada 30 Desember 2018
  8. Bawinto, A. S., Mongi, E., dan Kaseger, B. E. 2015. Analisa kadar air, pH, organoleptik dan kapang pada produk ikan tuna (Thunnus sp) asap, di Kelurahan Girian Bawah, Kota Bitung, Sulawesi Utara. Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan 3(2) : 55-65
  9. Erni, N., Kadirman, dan Fadilah, R. 2018. Pengaruh suhu dan lama pengeringan terhadap sifat kimia dan organoleptik tepung umbi talas (Colocasia esculenta). Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian 4 : 95-105
  10. Hadinoto, S dan Kolanus, J. P. M. 2017. Evaluasi nilai gizi dan mutu ikan layang (Decapterus sp.) presto dengan penambahan asap cair dan ragi. Majalah BIAM 13(1) : 22-30
  11. Hartanto, R., Amanto, B. S., Khasanah, L. U., dan Pusparani, L. 2019. Uji pengaruh jarak sumber panas dan lama pengasapan terhadap karakteristik kimia ikan lele (Clarias sp.) asap pada alat pengasap tipe tegak. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian 12(2) : 78-86
  12. Imbir, E., Onibala, H., dan Pongoh, J. 2015. Studi pengeringan ikan layang (Decapterus sp.) asin dengan penggunaan alat pengering surya. Jurnal Teknologi Hasil Perikanan 3(1) : 14-18
  13. Irianto, H. E. dan Soesilo, I. 2007. Dukungan teknologi penyediaan produk perikanan. Makalah Seminar Nasional Hari Pangan Sedunia 2007. Kampus Penelitian Pertanian Cimanggu. Bogor. 21 November 2007
  14. Lisa, M., Lutfi, M., dan Susilo, B. 2015. Pengaruh suhu dan lama pengeringan terhadap mutu tepung jamur tiram putih (Plaerotus ostreatus). Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem 3(3) : 270-279
  15. Megawati, M. T., Swastawati, F., dan Romadhon. 2014. Pengaruh pengasapan dengan variasi konsentrasi liquid smoke tempurung kelapa yang berbeda terhadap kualitas ikan bandeng (Chanos chanos Forsk) asap. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan 3(4) : 127-132
  16. Milly, P. J., Toledo, R. T., dan Chen, J. 2008. Evaluation of liquid smoke treated ready-toeat (RTE) meat product for control of Listeria innocua. Journal of Food Science 73(4) : 179-182
  17. Muchtadi, T. R. 2008. Teknologi proses pengolahan pangan. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor. 158 hlm
  18. Purnomo, I. M. H., Lestari, S. D., dan Baehaki, A. 2017. Analisis kandungan formalin, pestisida, dan jamur pada beberapa jenis ikan asin. Jurnal Teknologi Hasil Perikanan 6(1) : 47-55. ISSN: 2302-6936
  19. Rahmalinda, Amri, dan Zutiniar. 2013. Studi komparasi karakteristik asap cair hasil pirolisis dari kulit durian, pelepah dan tandan kosong sawit dengan pemurnian secara distilasi. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Teknik Kimia Universitas Riau 2(1) : 1-8
  20. Reo, A. R. 2013. Mutu ikan kakap merah yang diolah dengan perbedaan konsentrasi larutan garam dan lama pengeringan. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis IX (1) : 35- 43
  21. Riansyah, A., Supriadi, A., dan Nopianti, R. 2013. Pengaruh perbedaan suhu dan waktu pengeringan terhadap karakteristik ikan asin sepat siam (Trichogaster pectoralis) dengan menggunakan oven. Jurnal Fishtech 2(1) : 53-68. P-ISSN 2302-6936
  22. Salosa, Y. N. 2013. Uji kadar formalin, kadar garam dan total bakteri ikan asin tenggiri asal Kabupaten Sarmi Provinsi Papua. Jurnal Ilmu Perairan, Pesisir, dan Perikanan 2(1) : 10-15. ISSN 2089-7790
  23. Saragih, R. 2014. Uji kesukaan panelis pada teh daun torbangun (Coleus Amboinicus). E-journal Widya Kesehatan dan Lingkungan 1(1) : 46- 52
  24. Shabrina, Z. U. dan Susanto, W. H. 2017. Pengaruh suhu dan lama pengeringan dengan metode cabinet dryer terhadap karakteristik manisan kering apel varietas Anna (Malus domestica Borkh). Jurnal Pangan dan Agroindustri 5(3) : 60-71
  25. Sukmawati dan F. Hardianti. 2018. Analisis Total Plate Count (TPC) Mikroba pada ikan asin kakap di Kota Sorong Papua Barat. Jurnal Biodjati 3(1): 72-78
  26. Swastawati, F., Cahyono, B., dan Wijayanti, I. 2017. Perubahan karekteristik kualitas ikan tongkol (Euthynnus affinis) dengan metode pengasapan tradisional dan penerapan asap cair. Jurnal Info 19(2) : 55-64
  27. Tuina, F., Naiu, A. S., dan Yusuf, N. S. 2013. Penentuan lama pengeringan dan laju perubahan mutu nike (Awaous melanocephalus) kering. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan 1(2) : 95-102
  28. Yuarni, D., Kadirman, dan Jamaluddin. 2015. Laju perubahan kadar air, kadar protein, dan uji organoleptik ikan lele asin menggunakan alat pengering kabinet (Cabinet Dryer) dengan suhu terkontrol. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian 1(2015) : 12-21
  29. Yulvianti, M., Ernayati, W., Tarsono, dan Alfian, M. 2015. Pemanfaatan ampas kelapa sebagai bahan baku tepung kelapa tinggi serat dengan metode freeze drying. Jurnal Integrasi Proses 5(2) : 101-107

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.