1Institut Teknologi Yogyakarta, Indonesia
2Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGT8181, author = {Erik Febriarta and Setyawan Purnama}, title = {Identifikasi Keterdapatan Airtanah Dengan Electromagnetic Very Low Frequency (EM-VLF) di Non Cekungan Airtanah Kecamatan Ungaran Timur}, journal = {Jurnal Geosains dan Teknologi}, volume = {3}, number = {2}, year = {2020}, keywords = {airtanah; debit; electromagnetic very low frequency; non cekungan airtanah Ungaran Timur}, abstract = { Airtanah merupakan seluruh air yang berada di bawah permukaan tanah yang berada pada zona jenuh air. Keterdapatan airtanah dapat ketahui keberadaannya dengan metode geofisika. Metode geofiska berdasarkan elektromagnetik memiliki keunggulan untuk merambatkan gelombang pantul relatif lebih dalam dibanding metode geofiska yang lain. Hal tersebut dikarenakan oleh sifat geolmbang dengan rentang 0,2-30 kHz atau sepanjang hingga 20 km, jika dipancarkan (induksi) ke dalam tanah, sehingga mendapatkan sensitivitas terhadap setiap material lapisan batuan lebih dalam dengan satuan pengukuran nilai konduktivitas. Berdasarkan keunggulan tersebut induksi yang dalam, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keterdapatan airtanah di daerah non Cekungan Airtanah (Non CAT) dengan keberadaan airtanah yang relatif dalam, dengan metode Electromagnetic Very Low Frequency (EM-VLF). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 6 dari 35 titik pengukuran tidak ditemukan airtanah. Kedalaman airtanah rata-rata berada pada kedalaman 10 m dengan potensi debit rata-rata 1 m 3 /jam (0,27 liter/detik) pada Non CAT bagian utara, dengan penyusun litologi akuifer batupasir perselingan lempung. Kedalaman rata-rata pada Non CAT bagian selatan adalah 25 m dengan potensi debit rata-rata 3 m 3 /jam (0,83 liter/detik). Litologi akuifer bagian selatan tersusun atas batuanbeku perselingan pasiran. Secara keseluruhan nilai tersebut masuk kedalam kelas debit kecil (< 0,55 l/detik) dengan akuifer bersifat lokal. }, issn = {2620-634X}, pages = {52--62} doi = {10.14710/jgt.3.2.2020.52-62}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jgt/article/view/8181} }
Refworks Citation Data :
Airtanah merupakan seluruh air yang berada di bawah permukaan tanah yang berada pada zona jenuh air. Keterdapatan airtanah dapat ketahui keberadaannya dengan metode geofisika. Metode geofiska berdasarkan elektromagnetik memiliki keunggulan untuk merambatkan gelombang pantul relatif lebih dalam dibanding metode geofiska yang lain. Hal tersebut dikarenakan oleh sifat geolmbang dengan rentang 0,2-30 kHz atau sepanjang hingga 20 km, jika dipancarkan (induksi) ke dalam tanah, sehingga mendapatkan sensitivitas terhadap setiap material lapisan batuan lebih dalam dengan satuan pengukuran nilai konduktivitas. Berdasarkan keunggulan tersebut induksi yang dalam, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keterdapatan airtanah di daerah non Cekungan Airtanah (Non CAT) dengan keberadaan airtanah yang relatif dalam, dengan metode Electromagnetic Very Low Frequency (EM-VLF). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 6 dari 35 titik pengukuran tidak ditemukan airtanah. Kedalaman airtanah rata-rata berada pada kedalaman 10 m dengan potensi debit rata-rata 1 m3/jam (0,27 liter/detik) pada Non CAT bagian utara, dengan penyusun litologi akuifer batupasir perselingan lempung. Kedalaman rata-rata pada Non CAT bagian selatan adalah 25 m dengan potensi debit rata-rata 3 m3/jam (0,83 liter/detik). Litologi akuifer bagian selatan tersusun atas batuanbeku perselingan pasiran. Secara keseluruhan nilai tersebut masuk kedalam kelas debit kecil (< 0,55 l/detik) dengan akuifer bersifat lokal.
Article Metrics:
Last update:
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Jurnal Geosains dan Teknologi and Department of Geological Engineering, Universitas Diponegoro as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Jurnal Geosains dan Teknologi and Department of Geological Engineering, Universitas Diponegoro and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Jurnal Geosains dan Teknologi are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright is officially transfered when the Author has filled and signed the License of Agreement, please do download the file here. The License of Agreement should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail or scanned document to :
Dr.rer.nat Thomas Triadi Putranto (Editor-in-Chief)Editorial Office of Jurnal Geosains dan TeknologiGeological Engineering Department, Universitas DiponegoroJl. Prof. Soedarto, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Central Java, Indonesia 50275Email: jgt@live.undip.ac.id