skip to main content

Analisis Tingkat Bahaya Erosi Area Hulu dan Hilir Menggunakan Metode USLE Daerah Aliran Sungai (DAS) Garang, Kota Semarang, Jawa Tengah

Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 14 Apr 2020; Revised: 23 Jun 2020; Accepted: 28 Jul 2020; Available online: 6 Aug 2020; Published: 6 Aug 2020.
Open Access Copyright (c) 2020 Jurnal Geosains dan Teknologi under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Perubahan zaman berdampak pada perubahan penggunaan lahan sehingga mengakibatkan laju erosi yang semakin besar pada permukaan tanah maupun dasar perairan. Daerah Aliran Sungai (DAS) Garang perlu dilakukan perhitungan Tingkat Bahaya Erosi (TBE) meninjau kepada posisinya yang berada di pusat ibukota Provinsi Jawa Tengah. Data penelitian diperoleh dengan melakukan observasi lapangan secara langsung, pengolahan data DEM, peta tata guna lahan daerah Semarang serta data sekunder penelitian terdahulu. Data tersebut diinput untuk perhitungan TBE pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Garang menggunakan pendekatan Universal Soil Lost Equation (USLE). Hasil perhitungan menunjukan tingkat bahaya erosi DAS Garang pada area hulu sebesar 113,19 ton/ha/tahun, sedangkan tingkat bahaya erosi pada area hilir sebesar 49,34 ton/ha/tahun. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan pada area hulu memiliki tingkat bahaya erosi yang sedang namun pada area hilir memiliki tingkat bahaya erosi yang ringan. Adanya perbedaan tingkat kelerengan, pengolahan vegetasi dan konservasi lahan (tata guna lahan), serta jenis tanah pada masing-masing area hulu dan hilir DAS Garang mengakibatkan perbedaan tingkat erosi  tersebut.

Fulltext View|Download
Keywords: DAS Garang; tingkat bahaya erosi; USLE.

Article Metrics:

  1. Abdurachman, A., Barus, A., Kurnia, U., 1984. Pengelolaan Tanah dan Tanaman Untuk Usaha Konservasi Tanah. Pemberitaan dan Penelitian Tanah dan Pupuk, 3
  2. Arsyad, S., 2006. Konservasi Tanah dan Air. Bandung: Penerbit IPB (IPB Press)
  3. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP). http://gis.pertanian.go.id/PertanianSIG/rest/services/bbsdlp (diakses pada Sabtu, 11 April 2020 pukul 08.50 PM)
  4. Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Jawa Tengah. 2011. https://www.arcgis.com/home/user.html?user=badanpertanahan (diakses pada Jum’at, 10 April 2020 pukul 10.35 PM)
  5. Departemen Kehutanan. 1998. Pedoman Penyusunan Rencana Teknik Rehabilitasi Teknik Lapangan dan Konservasi Tanah Daerah Aliran Sungai. Departemen Kehutanan: Jakarta
  6. Direktorat Perencanaan dan Evaluasi Pengendalian DAS (PEPDAS). 2018. https://www.lapakgis.com/2019/07/shapefile-peta-daerah-aliran-sungai-indonesia-gis.html. (diakses pada Jum’at, 10 April 2020 pukul 11.00 PM)
  7. Hammer, W. I., 1981. Soil Conservation Consultant Report Center for Soil Research. LPT Bogor: Indonesia
  8. Hardjowigeno, S. dan Sukmana, S., 1995. Menentukan Tingkat Bahaya Erosi (TBE). LREPPCSR: Bogor
  9. Herawati, T. 2010. Analisis Spasial Tingkat Bahaya Erosi di Wilayah DAS Cisadane Kabupaten Bogor. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 7(4), 413-424
  10. Ina-Geoportal. https://tanahair.indonesia. go. id/ portal-web. (diakses pada Jum’at, 10 April 2020 pukul 10.35 PM)
  11. Kodoatie, Robert J., Syarief, R., 2005. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu. Penerbit Andi: Yogyakarta
  12. Poerbandono, Basyar, A. dan Harto, A. B., 2006. Spatial Modelling of Sediment Transport over the Upper Citarum Catchment. Journal of Engineering and Technological Sciences, 38(1)
  13. Rahmawaty, T. R. Villanueva, M. G. Carandang. 2011. Participatory Land Use Allocation, Case Studyi in Besitang Watershed, Langkat, North Sumatra, Indonesia. Lambert Academic Publishing: Jerman
  14. Sandi Adnyana, I.W. 2006. Laju Aliran Permukaan dan Erosi pada Beberapa Tipe Penggunaan Lahan di Daerah Aliran Sungai Ayung Hulu, Bali. Jurnal Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana Universitas Udayana: Bali, 1(1)
  15. Subarkah, I., 1980. Hidrologi Untuk Perencanaan Bangunan Air. Penerbit Idea Dharma: Bandung
  16. Suripin, 2001. Pelestarian Sumber Daya
  17. Tanah dan Air. Andi Offset: Yogyakarta
  18. Sutapa, I. W. 2010. Analisis potensi erosi pada daerah aliran sungai (DAS) di Sulawesi Tengah. SMARTek, 8(3)
  19. Wijayanto, Y. T. 2013. Penerapan Metode MUSLE dalam Memprediksi Hasil Sedimen di Sub DAS Garang Hulu Provinsi Jawa Tengah. Geo-Image, 2(1)
  20. Wischmeier, W.H. dan D.D. Smith. 1978. Predicting Rainfal Erosion Losses – A Guide to Conserrvation Planning. US Department of Agriculture. Agriculture Handbook, 537

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.