skip to main content

Analisis Stabilitas Lereng pada Penambangan Terbuka Batubara di Paleo-Delta Mahakam

1Department of Geological Engineering, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Samarinda, East Kalimantan, Indonesia

2PT Primacon Explorindo, Samarinda, East Kalimantan, Indonesia, Indonesia

Received: 11 Feb 2024; Revised: 8 Sep 2024; Accepted: 15 Oct 2024; Published: 24 Oct 2024.
Open Access Copyright (c) 2025 Jurnal Geosains dan Teknologi under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract
Kegiatan pertambangan di Kecamatan Anggana memiliki tingkat risiko yang tinggi karena wilayahnya berada di lingkungan pengendapan Delta Mahakam Purba. Penelitian ini bertujuan untuk merancang kemiringan tambang terbuka batubara di permukaan tua Delta Mahakam menggunakan Metode Elemen Hingga. Metodologi penelitian melibatkan metode kesetimbangan batas dan probabilitas kelongsoran. Material geologi di daerah penelitian meliputi tanah pucuk, batupasir kerikilan, batulanau, batulempung, dan batubara. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Pengujian mekanika tanah di laboratorium menunjukkan nilai kohesi material berkisar antara 10 kPa (batupasirlempungan) hingga 314 kPa (batulanau), sedangkan sudut geser dalam (φ) berkisar antara 10,48° hingga 34,8°; (2) Hasil rekomendasi penentuan geometri lereng keseluruhan dari desain rencana tambang yaitu: rekomendasi Highwall dengan tinggi lereng  63 m dan sudut lereng maksimal 29 o, FK 1,13 dan PK 4,5%; Lowwall direkomendasikan kemiringan 20o dan tinggi 17 m, FK 1,3 dan PK 4,1%; Sidewall utara direkomendasikan sudut lereng tunggal 30o dan tinggi maksimum 25 m, FK 1,21 dan PK 3,9%; Sidewall selatan dengan maksimal tinggi 21,6 m, kemiringan lereng tunggal 35 o, memiliki rekomendasi Beban diatas lereng 100 kPa dengan FK 2,6 dan PK 1,2%, sedangkan pada kondisi non circular failure (tanpa pembebanan) hasil FK 2,06 dan PK 0%, dan pada kondisi circular failure (tanpa pembebanan) hasil FK 2,92 dan PK 0%. Hasil analisis stabilitas lereng pada tambang di Anggana ini sangat dipengaruhi kondisi geologi lingkungan pengendapan sistem delta di lower delta plain yang sangat terpengaruh air laut, sehingga kemiringan lereng dan tinggi lereng masuk kategori rendah untuk sebuah rencana pit tambang terbuka.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Maps
Peta Geologi Anggana
Subject Geology
Type Maps
  View (3MB)    Indexing metadata
 Map
Peta Lokasi Penelitian
Subject Map
Type Map
  View (5MB)    Indexing metadata
Keywords: kestabilan lereng; geoteknik; faktor keamanan
Funding: PT Primacon Explorindo, Samarinda, East Kalimantan, Indonesia

Article Metrics:

  1. Bowles, J. E. (1989). Closure to “Elastic Foundation Settlements on Sand Deposits” by Joseph E. Bowles (August, 1987, Vol. 113, No. 8). Journal of Geotechnical Engineering, 115(3), hal.427-429. https://doi.org/10.1061/(ASCE)0733-9410(1989)115:3(4
  2. Brinkgreve, RBJ., Burg, M., Andreykiv, A., & Lim, JL. (2015). Beyond the finite element method in geotechnical analysis. In s.n. (Ed.), Proceedings of the workshop “Numerische Methoden in der Geotechnik” (BAW-Mitteilungen; Vol. 98, hal.91-102
  3. Canada Center for Mineral and Energy Technology (CANMET) (1979). Pit Slope Manual: Chapter 9 – Waste Embankments, Mining Researc Laboratories, Departement of Energy, Miner, and Resources, Canada
  4. Coleman, J. M. dan Prior, D. B. (1982). Deltaic environments of deposition in M31: Sandstone Depositional Environment. AAPG: hal.139-178
  5. Husein, S. dan Lambiase, J. J. (2013). Sediment dynamics and depositional systems of the Mahakam Delta, Indonesia: ongoing delta abandonment on a tide-dominated coast. Journal of Sedimentary Research. 83(7), hal.503-521. https://doi.org/10.2110/jsr.2013.42
  6. Koike, K., Minta, T., Ishizaka, S. dan Ohmi, M. (1996). Hydrogeological and ground-water resource analysis using a geotechnical database. Nonrenewable Resources, 5, hal.23-32. https://doi.org/10.1007/BF02259067
  7. Lambe, T. W., dan Whitman, R. V. (1991). Soil mechanics (Vol. 10). John Wiley & Sons
  8. Lambiase, J. J. dan Husein, S. (2015). The Modern Mahakam Delta: An Analogue for Trangressive-‐Phase Deltaic Sandstone Reservoirs On Low Energy Coastlines. The Society for Organic Petrology (TSOP): 32
  9. Lambiase, J. J., Riadi, R. S., Nirsal, N. dan Husein, S. (2017). Transgressive successions of the Mahakam Delta province, Indonesia. Sedimentology of Paralic Reservoirs: Recent Advances, https://doi.org/10.1144/SP444.2
  10. Landsat 8. (2024). ESRI World Imagery (XYZ Tiles) Quantum GIS, 2024. Sumber URL: https://services.arcgisonline.com/arcgis/rest/services/World_Imagery/MapServer/tile/%7Bz%7D/%7By%7D/%7Bx%7D
  11. Manual Aplikasi RSA (2021). Aplikasi Spektrum Respons Desain Indonesia 2021. PuSGeN, DBTPP, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR Requirement. Sumber URL: https://rsa.ciptakarya.pu.go.id/2021/
  12. Mebrahtu, T. K., Heinze, T., Wohnlich, S. dan Alber, M. (2022). Slope stability analysis of deep-seated landslides using limit equilibrium and finite element methods in Debre Sina area, Ethiopia. Bulletin of Engineering Geology and the Environment, 81(10), 403. https://doi.org/10.1007/s10064-022-02906-6
  13. Mi, N. V. A., Thongchart, S. dan Mairaing, W. (2023). Geological dan geotechnical properties of Mekong Delta Clay as comparison with Bangkok Clay. GEOMATE Journal, 24(101), hal.22-32
  14. Permana, A. K., Sendjaja, Y. A., Panggabean, H., dan Fauzely, L. (2018). Depositional Environment and Source Rocks Potential of the Miocene Organic Rich Sediments, Balikpapan Formation, East Kutai Sub Basin, Kalimantan. Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral, 19(3), hal.171-186. https://doi.org/10.33332/jgsm.geologi.v19i3.407
  15. Pratiknyo, P. (2012). Kerawanan longsor di Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Prosiding Simposium dan Seminar Geomekanika ke-1 Tahun 2012: Menggagas Masa Depan Rekayasa Batuan & Terowongan di Indonesia. 4, hal. 28-36
  16. PUPR (2021). Layanan Online Data Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan dalam Desain Spektra Indonesia. https://rsa.ciptakarya.pu.go.id/2021/
  17. Santoso, H. dan Indrawan, I. G. B. (2022). Predicting the volume of slope failure material using the 2-dimensional limit equilibrium method. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. 1071, 1, 012009, hal.1-14. https://doi.org/10.1088/1755-1315/1071/1/012009
  18. Santoso, H., dan Situmorang, R. M. (2024). Penyelidikan Stabilitas Rencana PIT Tambang dengan Analisis Kemantapan Lereng Majemuk di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Sebulu. Bulletin of Scientific Contribution: Geology, 22, 1 p.51-64 . DOI: https://doi.org/10.24198/bsc%20geology.v22i1.53231
  19. Situmorang, R. M. dan Santoso, H. (2023). Desain Lereng Tambang Optimal Menggunakan Metode Kesetimbangan Batas di Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Ophiolite: Jurnal Geologi Terapan, 5(2), 62-69. https://doi.org/10.56099/ophi.v5i2.p62-69
  20. SNI. (2017). Persyaratan perancangan geoteknik. SNI 8460: 2017
  21. Storms, J. E., Hoogendoorn, R. M., Dam, R. A., Hoitink, A. J. F. dan Kroonenberg, S. B. (2005). Late-holocene evolution of the Mahakam delta, East Kalimantan, Indonesia. Sedimentary Geology, 180(3-4), hal.149-166. https://doi.org/10.1016/j.sedgeo.2005.08.003
  22. Zavala, C., Arcuri, M., Zorzano, A., Trobbiani, V., Torresi, A. dan Irastorza, A. (2024). Deltas: New paradigms. The Depositional Record. https://doi.org/10.1002/dep2.266

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.