skip to main content

Pengaruh Daya Lampu Terhadap Proses Pengeringan Jamur Tiram Berbasis Lampu Infrared

1Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

2Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

3Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Indonesia

Open Access Copyright (c) 2022 Jurnal Energi Baru dan Terbarukan
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract
Pengeringan merupakan salah satu proses untuk memperpanjang masa simpan dari bahan yang dikeringkan. Jamur tiram merupakan suatu komoditas yang mempunyai masa simpan yang cukup singkat karena mempunyai kadar air yang cukup tinggi. Untuk memperpanjang masa simpan perlu dilakukan proses pengeringan. Banyak metode pengeringan yang dapat dilakukan untuk mengeringkan jamur tiram. Metode pengeringan dengan memanfaatkan sinar infrared dianggap sebagai metode yang cukup menjanjikan baik dari segi lama proses pengeringan, jumlah energi yang digunakan maupun biaya. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan proses pengeringan jamur tiram dengan menggunakan lampu infra dengan menggunakan 3 level daya lampu. Adapun variasi level daya lampu (432 W, 504 W dan 624 W) dan berat bahan yang dikeringkan sebesar 500 gram. Parameter yang diamati meliputi penurunan kadar air terhadap waktu, perubahan temperatur dalam ruang pengering terhadap waktu dan specific energy consumption/SEC (kWh/kg). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan kadar air tercepat terjadi pada penggunaan level daya 624 W dimana kadar air tercapai sebesar 7,1% dalam waktu 130 menit. Level daya 624 W juga mencapai temperatur tertinggi sebesar 84°C dalam ruang pengering. Sedangkan specific energy consumption/SEC tertinggi yaitu 3,598 kWh/kg pada penggunaan level daya 432 W. Pengeringan jamur tiram menggunakan lampu infrared dengan daya 624 W lebih baik dibandingkan dengan level daya yang lainnya jika dilihat dari segi SEC paling rendah, kecepatan penurunan kadar air dan pencapaian temperatur dalam ruang pengering.
Fulltext View|Download
Keywords: Pengeringan; infrared; jamur tiram

Article Metrics:

  1. Anjum, N. (2020). Infrared heating and its application in food processing. http://www.thepharmajournal.com
  2. Darvishi, H., Najafi, G., Hosainpour, A., Khodaei, J., & Aazdbakht, M. (2013). Far-infrared drying characteristics of mushroom slices. Chemical Product and Process Modeling, 8(2), 107–117. https://doi.org/10.1515/cppm-2013-0035
  3. Huang, D., Yang, P., Tang, X., Luo, L., & Sunden, B. (2021). Application of infrared radiation in the drying of food products. Trends in Food Science and Technology, 110(October 2020), 765–777. https://doi.org/10.1016/j.tifs.2021.02.039
  4. Muhandri, T., Yulianti, S. D., & Herliyana, E. N. (2018). Karakteristik Pengeringan Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus var. florida) Menggunakan Pengering Tipe Fluidized Bed Drier. Agritech, 37(4), 420. https://doi.org/10.22146/agritech.10619
  5. Mujumdar, A. S. (2014). Handbook of industrial drying, fourth edition. In Handbook of Industrial Drying, Fourth Edition. https://doi.org/10.1201/b17208
  6. Riadh, M. H., Ahmad, S. A. B., Marhaban, M. H., & Soh, A. C. (2015). Infrared Heating in Food Drying: An Overview. Drying Technology, 33(3), 322–335. https://doi.org/10.1080/07373937.2014.951124
  7. Sakare, P., Prasad, N., Thombare, N., Singh, R., & Sharma, S. C. (2020). Infrared Drying of Food Materials: Recent Advances. Food Engineering Reviews, 12(3), 381–398. https://doi.org/10.1007/s12393-020-09237-w
  8. Salehi, F. (2020). Recent Applications and Potential of Infrared Dryer Systems for Drying Various Agricultural Products: A Review. International Journal of Fruit Science, 20(3), 586–602. https://doi.org/10.1080/15538362.2019.1616243

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.