skip to main content

Pengaruh Kondisi Operasi dan Jenis Perekat Terhadap Karakteristik Briket Ampas Teh

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia

Open Access Copyright (c) 2022 Jurnal Energi Baru dan Terbarukan
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Briket biomassa adalah bahan bakar alternatif terbarukan yang tersusun dari residu tanaman melalui proses densifikasi. Briket biomassa diketahui memiliki efisiensi yang lebih baik dibandingkan dengan briket batu bara, lebih ekonomis, dan ramah lingkungan. Salah satu limbah biomassa yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan briket adalah ampas teh karena memiliki kandungan serat kasar terutama lignin. Penelitian ini mempelajari pengaruh waktu dan suhu karbonisasi, ukuran partikel, jenis perekat, serta komposisi bahan baku terhadap karakteristik briket ampas teh. Proses pembuatan briket diawali dengan pengeringan ampas teh, proses karbonisasi menggunakan furnace, pencampuran briket dengan perekat alami, dan pengeringan briket di dalam oven, dengan beberapa variabel yang dipelajari. Karakteristik briket terbaik diperoleh pada komposisi ampas teh : tepung sagu (9:1), suhu karbonisasi 450°C dan ukuran partikel 60 mesh, yaitu menghasilkan briket dengan kadar air 4,201%, kadar zat mudah menguap 31,536%, kadar abu 31,584%, kadar karbon terikat 36,88%, dan nilai kalor sebesar 2.872,026 kal/kg.

Fulltext View|Download
Keywords: Briket; Ampas teh; Karbonisasi; Nilai Kalor

Article Metrics:

  1. Anizar, H., Sribudiani, E., & Somadona, S. (2020). Pengaruh Bahan Perekat Tapioka Dan Sagu Terhadap Kualitas Briket Arang Kulit Buah Nipah. Perennial, 16(1), 11–17
  2. Ariwidyanata, R., Wibisono, Y., & Ahmad, M. (2019). Karakteristik Fisik Briket Dari Campuran Serbuk Teh Dan Serbuk Kayu Trembesi ( S amanea Saman ) Dengan Perekat Tepung Tapioka. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis Dan Biosistem, 7(3), 245–252
  3. Faijah, Fadilah, R., & Nurmila. (2020). Perbandingan Tepung Tapioka dan Sagu pada Pembuatan Briket Kulit Buah Nipah. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 6(2), 201–210
  4. Haryono, H., Rahayu, I., & Deawati, Y. (2021). Pengaruh Suhu Karbonisasi terhadap Kualitas Briket dari Tongkol Jagung dengan Limbah Plastik Polietilen Terephtalat sebagai Bahan Pengikat. Jurnal Teknotan, 14(2), 49
  5. Nur, Z., Oktavia, M., & Desmawita. (2019). Analisis Kualitas Batubara Di Pit Dan Stockpile Dengan Metoda Analisis Proksimat Di Pt. Surya Anugrah Sejahtera Kecamatan Rantau Pandan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Mine Magazine, 7(1), 283
  6. Nurhilal, O., & Suryaningsih, S. (2018). Pengaruh Komposisi Campuran Sabut dan Tempurung Kelapa terhadap Nilai Kalor Biobriket dengan Perekat Molase. Jurnal Ilmu Dan Inovasi Fisika, 2(1), 8–14
  7. Sabindo, L. O., Kadir, & Hasbi, M. (2020). Pengaruh Variasi Ukuran Mesh Terhadap Nilai Kalor Briket Arang Tempurung Kelapa. Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin, 5(1), 1–8
  8. Sitorus, M. F., Komalasari, & Helwani, Z. (2017). Karbonisasi Pelepah Sawit Dengan Variasi Temperatur dan Waktu Karbonisasi. Jom FTEKNIK, 4(1), 1–5
  9. Smith, H., & Idrus, S. (2017). Pengaruh Penggunaan Perekat Sagu dan Tapioka Terhadap Karakteristik Briket Dari Biomassa Limbah Penyulingan Minyak Kayu Putih di Maluku. Majalah BIAM, 2(13), 21–32

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.