skip to main content

Analisis Abrasi dan Akresi di Muara Sungai Kali Bodri, Kabupaten Kendal

*Dinda Ayu Octaviana  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Baskoro Rochaddi scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Warsito Atmodjo scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Petrus Subardjo scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Muhammad Zainuri scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Muh Yusuf scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Azis Rifai  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Pesisir Kabupaten Kendal sebagai pesisir Muara Kali Bodri, dengan adanya angkutan sedimen yang terendap di muara sungai berpotensi terjadi proses sedimentasi. Morfologi pantai yang menjorok ke arah laut berpotensi terjadi abrasi, sehingga berdampak terhadap pola perubahan garis pantai. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui wilayah rentan abrasi/akresi pantai di Muara Sungai Kali Bodri periode tahun 2014 – 2019. Metode penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan analisis secara kuantitatif dengan pendekatan multi temporal citra satelit menggunakan perangkat lunak Digital Shoreline Analysis System (DSAS). Data penelitian meliputi pasang surut, batimetri, gelombang, angin, nilai D50 sedimen dasar, garis pantai tahun 2014-2016 dengan citra Landsat 8 dan tahun 2016-2019 dengan Citra Sentinel 2A. Hasil penelitian menyatakan bahwa perubahan garis pantai pada tahun      2014-2016 terjadi akresi sebesar 12,80 ha dan abrasi sebesar 2,93 ha, sedangkan perubahan garis pantai pada tahun 2016-2019 terjadi akresi seluas 9.88 ha dan abrasi seluas 3.35 ha. Total perubahan garis pantai tahun 2014–2019 mengalami akresi pantai seluas 22,68 ha dan mengalami abrasi seluas 6,28 ha, sehingga disimpulkan proses akresi pantai lebih dominan seluas 16,40 ha.  

 

 

Coastal of Kendal Regency as the coast of Kali Bodri Estuary, with sediment transport in the river estuary has the potential to cause sedimentation. Beach morphology that protrudes towards the sea has the potential to cause abrasion, thus affecting the pattern of changes in the coastline. The purpose of this study was to determine the area of prone to abrasion/accretion of beaches in the Kali Bodri River in the period 2014 - 2019. This research method is a case study research with a quantitative analysis with a multi-temporal approach to satellite imagery using the Digital Shoreline Analysis System (DSAS) software. The research data includes tides, bathymetry, waves, wind, D50 values of basic sediments, coastlines in 2014-2016 with Landsat 8 imagery, and in 2016-2019 with Sentinel 2A imagery. The results of the study stated that changes in the coastline in 2014-2016 occurred accretion of 12.80 ha and abrasion of 2.93 ha, while changes in the coastline in 2016-2019 occurred accretion of 9.88 ha and abrasion of 3.35 ha. The total shoreline changes in 2014-2019 underwent beach accretion of 22.68 ha and experienced abrasion of 6.28 ha, which concluded that the beach accretion process was more dominant at 16.40 ha.

 

Fulltext View|Download
Keywords: DSAS; Abrasi/Akresi; Kali Bodri

Article Metrics:

  1. Arief, M., G. Winarso dan T. Prayogo. 2011. Kajian Perubahan Garis Pantai Menggunakan Data Satelit Landsat Di Kec. Patebon, Kabupaten Kendal. Jurnal Penginderaan Jauh., 8(1):71-80
  2. Azhar, R. M., A. Wurjanto dan N. Yuanita. 2011. Studi Pengamanan Pantai Tipe Pemecah Gelombang Tenggelam di Pantai Tanjung Kait. Jurnal Program Magister Manajemen Pengelolaan Sumber Daya Air., 10(1):1-22
  3. [CERC] Coastal Engineering Research Center. 1984. Shore Protection Manual Volume I, 4th ed., U.S. Army Coastal Engineering Research Center, Washington D. C., 337 p
  4. Deskaranti, R., I. B. Prasetyawan dan K. Kunarso. 2017. Pemodelan Rip Current Menggunakan Model Gelombang Tipe Boussinesq (Wilayah Kajian: Pantai Klayar Jawa Timur). Journal of Oceanography., 6(1):213-220
  5. Eleftheriou, A. and A. Mc Intyre (editor). 2005. Methods for the Study of Marine Benthos. 3rd ed. Blackwell Scientific Publications, Oxford, 442 p
  6. Fajri, F. dan A. Tanjung. 2012. Studi Abrasi Pantai Padang Kota Padang Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Perikanan dan Kelautan., 17(2):36-42
  7. Ghorbani, A. and A. Rasulyjamnany. 2012. The Modelling of Rip Channel in Creation of Rip Currents. Indian Journal of Science and Technology., 5(4):2529-2533
  8. Hazazi, G., B. Sasmito dan H. S. Firdaus. 2019. Analsis Perubahan Garis Pantai Terhadap Eksistensi Mangrove Menggunakan Penginderaan Jauh dan Aplikasi Digital Shoreline Analysis System (DSAS) Tahun 2014 – 2018 (Studi Kasus: Kabupaten Kendal). Jurnal Geodesi Undip, 8(1):19-27
  9. Ilahude, D. dan E. Usman. 2016. Ketidakstabilan Pantai sebagai Kendala Pengembangan Daerah Peruntukan di Perairan Lasem Jawa Tengah. Jurnal Geologi Kelautan., 5(1):16-24
  10. Petra, J. L., S. Sastrawibawa dan I. Riyantini. 2012. Pengaruh Kerapatan Mangrove Terhadap Laju Sedimen Transpor di Pantai Karangsong Kabupaten Indramayu. Jurnal Perikanan dan Kelautan., 3(3):329-337
  11. Pettijohn, F.J. 1975. Sedimentary Rocks.3th ed., Harper dan Row publisher, New York, 628 p
  12. Purba, M. dan I. Jaya. 2004. Analisis Perubahan Garis Pantai dan Penutupan Lahan antara Way Penet dan Way Sekampung, Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Ilmu - Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia., 11(2):109 - 121
  13. Rifardi.2010. Ekologi Sedimen Laut Modern. Unri Press. Pekanbaru. 145 hlm
  14. Sanjoto, T. B., S. Anggoro dan A. Hartoko. 2012. Kajian Perubahan Spasial Garis Pantai sebagai Zonasi Tata Ruang Pesisir (Studi Kasus Pesisir Kabupaten Kendal). Tataloka., 14(1):1-12
  15. Setiani, M. F. D. A. 2017. Deteksi Perubahan Garis Pantai Menggunakan Digital Shoreline Analysis System (DSAS) Di Pesisir Timur Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Jurnal Perikanan dan Kelautan., 1(1):1-15
  16. Tarigan, M. S. 2010. Perubahan Garis Pantai di Wilayah Pesisir Perairan Cisadane, Provinsi Banten. Makara Journal of Science., 11(1):49-55
  17. Triatmodjo, B.1999. Teknik Pantai. Beta Offset, Yogyakarta, 397 hlm

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.